Energi terbarukan di Kasepuhan Gelar Alam

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Kasepuhan Gelar Alam (dokumentasi stok foto/Flickr)

Kasepuhan Gelar Alam, sebuah desa adat di Indonesia, telah menjadi contoh inspiratif dalam mengintegrasikan energi terbarukan dengan kehidupan tradisional mereka yang telah ada sejak 1987 melalui pembangunan turbin gelebeg.

Desa adat ini memadukan nilai-nilai budaya dan prinsip-prinsip kearifan lokal dengan teknologi modern untuk mencapai kemandirian energi dan menjaga kelestarian lingkungan. 

Di Kasepuhan Gelar Alam, masyarakat telah mengadopsi teknologi energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi mereka sehari-hari. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan tenaga surya melalui panel surya. Panel surya digunakan untuk memasok listrik di beberapa rumah dan fasilitas umum di desa.

Dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi, desa ini mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang tidak terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selain itu, Kasepuhan Gelar Alam juga menggabungkan teknologi energi mikrohidro, yakni PLTMh Cicemet pada tahun 1997, PLTMh Ciganas tahun 2003, PLTMh Situmurni tahun 2006, PLTMh Cibadak tahun 2014, serta PLTMh Situmurni II. 

Mereka memanfaatkan potensi aliran air di sekitar desa untuk menggerakkan turbin air yang menghasilkan energi listrik.

  Mencermati evaluasi bauran energi di tahun lalu dan targetnya di tahun ini

Dengan menggunakan sumber daya alam yang tersedia secara berkelanjutan, desa ini mengoptimalkan pemanfaatan energi mikrohidro untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pencahayaan, pengisian daya perangkat elektronik, dan kebutuhan lainnya.

Ragam tantangan

Lanskap Kasepuhan Gelar Alam (Frino Barus/flickr)

Namun, perjalanan Kasepuhan Gelar Alam dalam mengadopsi energi terbarukan juga dihadapkan pada tantangan. Salah satu tantangan utama adalah akses terbatas terhadap teknologi energi terbarukan yang canggih dan biaya yang terkait.

Kasepuhan ini masih menghadapi keterbatasan dalam hal pembiayaan dan pemeliharaan infrastruktur energi terbarukan. Oleh karena itu, kerjasama dengan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga keuangan sangat penting untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di desa ini.

Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam keberhasilan penerapan energi terbarukan. Kasepuhan Gelar Alam telah melakukan upaya untuk memberikan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat tentang manfaat energi terbarukan dan praktik berkelanjutan.

Dengan peningkatan kesadaran, masyarakat akan semakin terlibat dalam penggunaan dan pemeliharaan teknologi energi terbarukan, serta berpartisipasi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan mereka.

  Kontribusi energi bersih, mengenal prosedur dan manfaat pemasangan PLTS atap

Boleh jadi, Kasepuhan Gelar Alam juga dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia dan di seluruh dunia. Dengan membagikan pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik mereka dalam mengadopsi energi terbarukan, kasepuhan ini dapat menginspirasi komunitas lain untuk mengikuti jejak mereka.

Ini akan memperluas dampak positif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kemandirian energi, dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Dalam rangka mencapai transisi menuju masyarakat berbasis energi terbarukan dan keberlanjutan energi secara luas, penting untuk menghormati dan memanfaatkan kearifan lokal serta mengadopsi inovasi yang ramah lingkungan.

Melalui kolaborasi, pendidikan, dan penyebarluasan pengetahuan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Praktik tradisional berkelanjutan

Kearifan lokal Kasepuhan Gelar Alam (lina pramudita/flickr)

Selain teknologi energi terbarukan, masyarakat Kasepuhan Gelar Alam juga tetap menjaga praktik-praktik tradisional yang berkelanjutan dalam penggunaan sumber daya. Mereka mengadopsi pola hidup yang ramah lingkungan dengan prinsip kearifan lokal, seperti penggunaan kayu bakar yang efisien dan pengelolaan air yang berkelanjutan.

Dengan memadukan kearifan lokal dengan teknologi modern, desa ini menunjukkan bahwa keberlanjutan energi dapat dicapai melalui pendekatan yang holistik.

  Pertama di Asia, Indonesia punya pabrik batu bata sampah plastik di NTB

Selain manfaat lingkungan, penerapan energi terbarukan di Kasepuhan Gelar Alam juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif. Masyarakat desa terlibat secara aktif dalam pengelolaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan teknologi energi terbarukan.

Ini menciptakan peluang kerja lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, penggunaan energi terbarukan juga memungkinkan desa ini untuk mandiri secara energi, mengurangi ketergantungan pada energi luar dan meningkatkan ketahanan ekonomi mereka.

Kasepuhan Gelar Alam adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana energi terbarukan dapat diintegrasikan dengan kehidupan tradisional.

Melalui penanaman nilai-nilai kearifan lokal dan pemanfaatan teknologi modern, kasepuhan ini menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, memenuhi kebutuhan energi masyarakat, dan menjaga kelestarian alam sekitar mereka.

Upaya mereka memberikan pembelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya menggabungkan kearifan tradisional dengan inovasi teknologi untuk mencapai keberlanjutan energi yang lebih baik.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata