Inilah sebab mengapa Indonesia menjadi kawasan dengan potensi energi surya terbaik

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Terik matahari berlimpah di Indonsia (Paul Williams/Flickr)

Indonesia merupakan negara tropis dengan jumlah sinar matahari yang cukup tinggi sepanjang tahun. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi surya sebagai sumber energi terbarukan.

Pengembangan energi surya dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi dan juga membantu mencapai target energi terbarukan pada tahun 2025 yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

Meskipun potensi energi surya di Indonesia sangat besar, namun penggunaan energi surya masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain biaya investasi yang masih tinggi, kurangnya regulasi yang mendukung pengembangan energi terbarukan (EBT), serta masih adanya preferensi terhadap sumber energi fosil.

Beberapa wilayah yang memiliki potensi energi surya terbaik

Solar panel di NTT (FAO of the UN/Flickr)

Beberapa daerah di Indonesia sejatinya memiliki potensi energi surya yang sangat besar. Berikut adalah beberapa wilayah di Indonesia dengan potensi energi surya yang tinggi:

  1. Jawa. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jawa memiliki potensi energi surya terbesar di Indonesia dengan intensitas sinar matahari rata-rata sekitar 4,2 kWh/m2/hari. Selain itu, Jawa juga memiliki luas lahan yang cukup besar untuk instalasi panel surya.

  2. Bali dan Nusa Tenggara. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara memiliki potensi energi surya yang cukup tinggi dengan intensitas sinar matahari rata-rata sekitar 4,0 kWh/m2/hari. Selain itu, wilayah ini juga memiliki cuaca yang cerah sepanjang tahun, sehingga sangat cocok untuk pengembangan energi surya.

  3. Sulawesi. Sulawesi juga memiliki potensi energi surya yang cukup tinggi dengan intensitas sinar matahari rata-rata sekitar 4,0 kWh/m2/hari. Wilayah ini memiliki lahan yang cukup luas dan belum dimanfaatkan secara maksimal untuk instalasi panel surya.

  4. Sumatra. Sumatra memiliki potensi energi surya yang cukup tinggi dengan intensitas sinar matahari rata-rata sekitar 3,8 kWh/m2/hari. Wilayah ini memiliki lahan yang cukup luas dan masih belum dimanfaatkan secara maksimal untuk instalasi panel surya.

  5. Kalimantan. Kalimantan memiliki potensi energi surya yang cukup tinggi dengan intensitas sinar matahari rata-rata sekitar 3,6 kWh/m2/hari. Wilayah ini memiliki lahan yang cukup luas dan masih belum dimanfaatkan secara maksimal untuk instalasi panel surya.

  6. Papua. Papua memiliki potensi energi surya yang cukup tinggi dengan intensitas sinar matahari rata-rata sekitar 3,5 kWh/m2/hari. Namun, wilayah ini memiliki akses yang sulit dan belum dimanfaatkan secara maksimal untuk instalasi panel surya.

  7. Maluku dan Papua Barat. Wilayah Maluku dan Papua Barat juga memiliki potensi energi surya yang cukup tinggi dengan intensitas sinar matahari rata-rata sekitar 3,5 kWh/m2/hari. Namun, wilayah ini memiliki akses yang sulit dan belum dimanfaatkan secara maksimal untuk instalasi panel surya.

  Wujud PLTS yang terangi kehidupan di Pulau Sebira

Dari data tadi, tentu diperlukan upaya yang lebih serius dari pemerintah dan masyarakat untuk mengoptimalkan potensi energi surya di Indonesia, dengan cara mengembangkan teknologi panel surya yang lebih murah dan efisien serta memberikan insentif bagi penggunaan energi terbarukan.

Membantu pemulihan ekonomi

Solar panel (number460/Flickr)

Pengembangan energi surya di Indonesia juga dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi. Dengan penggunaan energi surya, biaya energi dapat ditekan sehingga dapat mengurangi biaya produksi bagi industri dan sektor usaha lainnya.

Selain itu, penggunaan energi surya juga dapat membantu meningkatkan akses listrik di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik nasional.

Pemerintah Indonesia juga sudah berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan, termasuk energi surya. Salah satu target pemerintah adalah untuk menghasilkan 23 persen energi dari sumber energi terbarukan pada tahun 2025.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan insentif, seperti pembebasan pajak dan tarif listrik yang lebih murah bagi pengguna energi terbarukan.

Dengan potensi energi surya yang besar di Indonesia dan komitmen pemerintah serta sektor swasta untuk mengembangkan energi terbarukan, diharapkan penggunaan energi surya di Indonesia dapat meningkat dan membantu mencapai target energi terbarukan pada tahun 2025.

  Jarak Pagar, alternatif bahan baku biodiesel selain sawit

Artikel Terkait

Berdaya