Kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan dunia yang lebih ramah lingkungan bukan hanya dilakukan oleh negara, melainkan juga berbagai perusahaan dunia. Keasadaran akan kewajiban tersebut nyatanya juga dilakukan oleh perusahaan teknologi terbesar, yakni Google.
Sadar jika memiliki keunggulan dari segi kemajuan teknologi, Google memanfaatkan hal tersebut untuk menghadirkan kontribusi yang lebih unggul dan berarti. Hingga saat ini, diketahui setidaknya ada beberapa upaya yang dilakukan Google untuk ikut mewujudkan misi ramah lingkungan.
Dari sejumlah upaya yang ada, terdapat dua hal yang menarik untuk disorot, pertama adalah target menjadi perusahaan nol limbah makanan. Kedua, menghadirkan upaya pengurangan emisi karbon lewat fitur rute ramah lingkungan pada salah satu platform andalannya, yakni Google Maps.
Seperti apa detail dari dua upaya yang dimaksud?
1. Daur ulang limbah pertanian

Hingga saat ini, diketahui jika secara keseluruhan Google telah mempekerjakan sebanyak 150 ribu karyawan di sekitar 56 negara di dunia. Bersamaan dengan hal itu, Google sendiri dikenal sebagai perusahan yang loyal dan memang selalu menyediakan fasilitas kerja yang memuaskan. Salah satunya penyediaan makanan yang berlimpah setiap harinya.
Namun seperti yang diketahui, hingga saat ini sisa makanan sendiri menjadi salah satu jenis penyumbang sampah terbesar di dunia. Dan gas metana yang dihasilkan dalam proses penguraiannya juga berdampak tinggi terhadap terjadinya proses perubahan iklim.
Berangkat dari hal tersebut, Google mengumumkan jika mereka akan mengurangi separuh limbah makanannya pada tahun 2025. Selain itu, mereka juga berkomiten untuk mengirim nol limbah makanan ke tempat pembuangan sampah akhir.
Upaya lain yang dilakukan Google muncul dalam bentuk pemanfaatan kembali sayur dan buah yang tidak sempurna, dan biasanya dibuang oleh petani. Dalam melancarkan upaya tersebut, google bekerja sama dengan petani, produsen, dan pemasok untuk membuat makanan dari bahan makanan daur ulang.
2. Teknologi Leanpath untuk pantau pergerakan makanan

Selain upaya menggunakan sisa produk pertanian menjadi makanan daur ulang, Google juga berupaya melakukan pemantauan bahan makanan. Pemantauan yang dimaksud adalah memperhitungkan pergerakan makanan di dapur dan kantin agar tidak terbuang sia-sia.
Dalam menjalankan upaya tersebut, Google mengandalkan Leanpath. Leanpath sendiri adalah sebuah platform teknologi yang menghadirkan solusi pencegahan limbah makanan lewat sistem pemantauan.
Upaya ini sebenarnya telah Google lakukan sejak 2014, dan terbukti telah membantu mereka mengurangi 10 juta pon penumpukan limbah makanan. Mengutip Greeners, angka tersebut setara dengan menghilangkan 25 ribu metrik ton karbon atmosfer, atau menghilangkan 5.000 mobil dari jalanan dalam setahun.
3. Google Maps dengan rute ramah lingkungan

Tidak hanya misi ramah lingkungan secara internal, upaya serupa juga Google aplikasikan pada lini platform andalannya, yakni Google Maps. Selama ini Google Maps banyak diandalkan sebagai penunjuk jalan bagi para pengendara yang menghasilkan emisi karbon dari bahan bakar.
Sadar akan dampak yang ditimbulkan, Google menghadirkan fitur yang membuat penggunanya secara langsung berkontribusi mengurangi emisi karbon dan gas. Mengutip The Wall Street Journals, fitur yang dimaksud akan menginformasikan para pengendara untuk melalui rute dengan jarak tempuh tercepat, yang otomatis akan menimbulkan jejak karbon lebih rendah.
Fitur tersebut memungkinkan karena teknologi Google akan memperhitungkan berbagai aspek mulai dari jenis dan kemiringan jalan, dan kemacetan lalu lintas. Dalam praktiknya, rute ramah lingkungan yang disarankan oleh Google akan ditandai dengan ikon daun hijau.
Menurut Google, fitur tersebut mereka hadirkan sebagai bentuk komitmen dan keseriusan, untuk berkontribusi menjadi perusahaan bebas jejak karbon di tahun 2030 mendatang.