Hari Hama atau dikenal juga sebagai Hari Kesadaran Hama Sedunia diperingati tepat setiap tanggal 6 Juni. Peringatan ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran mengenai pengendalian hama untuk menjaga kualitas hidup umat manusia, khususnya dari segi ketersediaan dan pasokan pangan.
Selama ini hama memang dikenal sebagai hewan perusak lahan pertanian yang kerap menimbulkan kerugian bagi para petani. Dalam cakupan luas, hama juga dapat memengaruhi pasokan pangan yang bergantung pada hasil panen komoditas pokok seperti beras (padi), jagung, dan gandum.
Diketahui jika setidaknya ada 900 juta jenis hewan umumnya serangga, yang dapat dikategorikan sebagai hama dan mengancam hidup manusia. Di Indonesia yang merupakan negara agraris, hama nyatanya juga masih jadi permasalahan dan musuh utama bagi para petani.
Apa saja jenis hama yang umum dijumpai dan menjadi musuh utama para petani di Indonesia? Berikut 5 di antaranya:
1. Keong mas

Tidak selalu serangga, salah satu hama yang juga dapat merusak padi adalah keong mas (Pomacea canaliculate). Dikenal juga dengan sebutan siput mumbai, hewan ini merusak padi dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya.
Wujud kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh keong mas adalah tanaman muda yang dimakan hingga habis sehingga banyak rumpun hilang. Lain itu biasanya satu batang padi juga akan habis dimakan seekor keong hanya dalam kurun waktu 3-5 menit.
2. Wereng cokelat

Serangga satu ini jadi salah satu jenis hama yang paling banyak dijumpai. Wereng cokelat pada dasarnya menyukai tanaman yang dipupuk nitrogen tinggi dengan jarak tanam rapat. Biasaya kisaran individu yang dijumpai sebanyak 15 ekor per rumpun.
Memiliki siklus hidup selama 21-33 hari, serangga kecil ini menghisap cairan tumbuhan sekaligus menyebarkan beberapa virus. Adapun jenis virus yang dimaksud adalah reovirus, yang dikenal sebagai penyebab penyakit tungro pada tanaman.
Karakteristik wereng cokelat dapat memanfaatkan makanan dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Karena itu, hama ini kerap menimbulkan kerusakan yang tidak sedikit. Bahkan di Asia Tenggara dan Asia Timur, serangga ini sampai dianggap sebagai hama padi yang paling berbahaya dan merugikan.
3. Penggerek batang hama padi

Jenis hama satu ini juga tak kalah berbahaya karena sudah mulai menyerang sejak padi masih dalam tahap pembibitan sampai pembentukan malai. Intensitas serangan hama jenis ini bahkan disebut mencapai 90 persen.
Sementara itu gejala kerusakan yang ditimbulkan biasanya mengakibatkan anakan tanaman padi mati. Ada dua sebutan kondisi gejala ketika sebuah tanaman padi diserang oleh penggerek batang, yakni sundep dan beluk.
Gejala sundep ditandai dengan daun yang menguning, mengering, dan mati serta anakan padi menjadi kerdil. Sedangkan untuk gejala beluk, malai padi berwarna coklat dan kering, gabah hampa nyaris kosong, serta batang padi mudah terlepas.
4. Walang sangit

Walang sangit memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 1-2 sentimeter, lain itu untuk melindungi diri mereka mengeluarkan bau yang menyengat. Perkembangbiakannya melalui telur yang dapat dihasilkan hingga 200 butir per indukan.
Telur-telur tersebut biasanya diletakkan pada daun tanaman inang (padi), yang selanjutnya menghisap cairan yang terdapat pada bulir padi. Karena itu, hama satu ini merupakan jenis serangga yang umum merusak bulir padi pada fase pemasakan.
Kerusakan yang ditimbulkan biasanya menyebabkan beras berubah warna menjadi kekuningan, mengapur, serta hampa atau membuat beras hanya bersisa kulit bulirnya.
5. Hama padi kepik hijau

Serangga yang berada di seluruh area tropis dan subtropis ini nyatanya tidak hanya menyerang padi. Beberapa tanaman pangan lain yang kerap diserang kepik hijau terdiri dari kedelai, jagung, kentang, jeruk, bunci, dan tanaman polong.
Padi yang terkena serangan kepik hijau umumnya memiliki bekas seperti tusukan pada bagian batang. Sementara pada bagian buah, terdapat noda bercak bekas hisapan serangga tersebut. Sementaar itu dari segi dampak, padi yang diserang hama ini akan memiliki bentuk yang lebih kerdil bila dibandingkan padi pada umumnya.