Kepulauan Sula, Maluku Utara memiliki oleh-oleh khas yaitu madu. Tidak sedikit para wisatawan ketika mengunjungi tempat ini selalu menyempatkan untuk membeli madu. Sedangkan di Pelabuhan Sanana, para penjual sudah menggelar lapaknya unuk menjual madu khas daerah tersebut.
Salah satu pemudik bernama Vino sebelum kembali ke Ternate menyebut selalu ingin mencari madu asli Kepulauan Sula. Dirinya menyebut madu asli dari Kepulauan Sula memang banyak, tetapi sulit ditemukan di kota Sanana. Bahkan belum ada toko resmi yang menjual oleh-oleh khas pulai ini.
“Madu asli Sula memang banyak, namun sulit didapat di kota Sanana, karena penjual madu itu biasa orang dari luar kota dan mereka berjualan tidak menentu, kadang ada kadang tidak ada,” kata Vino yang dipaparkan dari Kumparan.
Banyak orang yang ingin mencari madu asli Kepulauan Sula harus datang ke lokasi penghasilnya, salah satunya Desa Bega.
Nantinya madu ini akan dijual kembali di Pelabuhan Sanana atau di luar daerah Kepulauan Sula. Lalu mengapa madu di daerah ini sangat unggul? berikut rangkumannya:
1. Madu yang jadi andalan desa
Di Kepulauan Sula, ornamen dengan bentuk lebah dapat mudah dijumpai dalam beragam fasilitas umum. Lebah juga dianggap sebagai pelengkap untuk mempercantik tata letak atau pun keindahan bangunan dan taman-taman. Lebah juga digambarkan sebagai penghasil madu, ikon kepulauan ini.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Sula, Bakir Abdul Rauf, mengungkapkan bahwa madu asli Sula telah menjadi salah satu produk unggulan. Hal tersebut karena madu ini benar-benar dihasilkan dan diambil dari tanah Sula.
Ada sebuah desa di Kepulauan Sula yang begitu terkenal sebagai penghasil madu, nama desa tersebut adalah Desa Bega. Letaknya memang cukup jauh dari Sanana yang merupakan pusat kota di Kepulauan Sula.
“Tidak semua desa di sini penghasil madu. Hanya ada beberapa desa saja, salah satunya Desa Bega. Madu asli bisa dijumpai pada saat musim buah-buahan,” ujar Bakir yang dinukil dari Kompas.
Bakir mengatakan, madu asli Sula telah tersohor hingga daerah-daerah yang lain karena khasiatnya. Walau memang belum ada penelitian secara ilmiah, tetapi banyak masyarakat yang telah mengkonsumsi madu ini menyebut madu Sula punya khasiat yang luar biasa.
“Jadi (khasiat madu asli Sula) meningkatkan vitalitas dari sisi kesehatan lebih bagus, tenaga bagus. Dalam Alquran disebutkan bahwa obat paling mujarab di alam ini adalah lebah. Lebah itu hasilnya adalah madu,” tambahnya.
2. Berburu madu ke tengah hutan
Kualitas madu yang dihasilkan oleh Kabupaten Kepulauan Sula bisa disandingkan dengan daerah-daerah penghasil madu lainnya seperti Sumbawa. Terlebih sebagian besar wilayah Kabupaten Kepulauan Sula masih banyak pohon-pohon besar yang menjadi tempat tinggal kawanan lebah.
Dengan menghasilkan produk madu yang berkualitas, tentunya kesejahteraan masyarakat bisa ikut membaik dan menjadi alternatif selain mencari ikan dan berkebun. Tetapi untuk mendapatkan madu tersebut ternyata tidak mudah.
Masyarakat harus berburu sarang lebah dengan menembus hutan di kawasan Gunung Bega yang terletak di Desa Bega. Mereka harus rela berjalan kaki ke atas gunung dan menembus hutan. Setelah itu mereka pun harus jeli melihat keberadaan sarang lebah di pohon yang cukup tinggi.
Dipaparkan dari Berita Satu, Aman salah satu pencari madu biasanya menggunakan sabut kelapa yang dibakar untuk mengusir kewanan lebah yang berada di sarangnya. Setelah sarang itu ditinggalkan, baru mereka turunkan sarang itu dengan naik ke atas pohon. Sarang yang didapatkan kemudian diperas dan madu yang keluar ditempatkan dalam ember.
Aman menambahkan untuk satu sarang lebah mereka biasanya dapat menghasilkan dua hingga tiga botol madu. Selanjutnya madu ini akan dijual kepada para pengumpul dengan kisaran harga Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Menurutnya kepercayaan akan khasiat madu Sula membuat harganya relatif cukup tinggi.
3. Ciri-ciri madu Sula
Karena harganya relatif cukup tinggi, madu asli Sula ini kini telah dikembangkan dan diperkenalkan sebagai salah satu oleh-oleh yang bisa dibawa dari Kepulauan Sula. Tetapi Bakir mengingatkan agar para wisatawan berhati-hati ketika membeli madu.
Karena kini di Kepulauan Sula banyak madu yang tidak asli atau sudah dicampur dengan gula. Biasanya madu yang sudah dicampur ini dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga madu asli. Selain itu perbedaannya adalah efek pada khasiatnya.
“Madu yang telah dicampur tentu khasiatnya enggak sebagus madu yang benar-benar asli. Biasanya juga kalau orang Sula udah langsung tahu mana madu asli dengan yang bukan,” jelasnya.
Ciri khas utama madu asli di Kepulauan Sula bisa dilihat dari warnanya. Madu asli memiliki warna yang lebih hiam dengan tekstur lebih kental. Karena itu dirinya menyarankan pembeli yang ingin mendapatkan madu asli lebih baik pergi langsung ke Desa Bega.
Foto:
- Wikipedia
- Libur.co