Kasepuhan Citorek Lebak Banten adalah sebuah kawasan adat yang terletak di Kecamatan Citorek, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia. Kasepuhan ini merupakan salah satu kawasan adat yang dihuni oleh masyarakat Sunda dan memiliki tradisi dan kebudayaan yang unik serta dilindungi oleh pemerintah sebagai warisan budaya nasional.
Kasepuhan Citorek Lebak Banten merupakan tempat tinggal bagi para sesepuh atau pemimpin adat yang disebut sebagai Pangulu. Masyarakat Kasepuhan Citorek Lebak Banten masih sangat memegang teguh tradisi dan kebiasaan yang turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Selain itu, Kasepuhan Citorek Lebak Banten juga memiliki kesenian dan kebudayaan yang unik, seperti seni tari Jaipongan dan wayang golek Banten. Masyarakat di kawasan ini juga masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan memiliki beberapa tempat ibadah, seperti masjid dan musholla.
Kasepuhan Citorek Lebak Banten menjadi salah satu tujuan wisata budaya yang menarik bagi wisatawan yang ingin belajar tentang budaya Sunda dan mengenal tradisi yang masih lestari di Indonesia.
Sejarah Kasepuhan Citorek
Kasepuhan Citorek memiliki sejarah yang cukup panjang. Berikut ini adalah rangkuman dari sejarah Kasepuhan Citorek Lebak Banten:
-
Awal Mula Kasepuhan Citorek Lebak Banten didirikan oleh seorang tokoh bernama Pangeran Citorek. Ia berasal dari Kerajaan Pajajaran dan pindah ke Banten pada abad ke-15. Di Banten, ia mendirikan kerajaan kecil yang dikenal dengan sebutan Kasepuhan Citorek.
-
Zaman Kesultanan Banten Pada abad ke-16, Kasepuhan Citorek menjadi bagian dari Kesultanan Banten. Sebagai bagian dari kesultanan, Kasepuhan Citorek ikut terlibat dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. Namun, pada akhirnya kesultanan Banten berhasil ditaklukan oleh Belanda pada tahun 1813.
-
Era Kolonial Belanda Setelah ditaklukkan oleh Belanda, Kasepuhan Citorek tetap bertahan sebagai kerajaan kecil di wilayah Banten. Namun, kekuasaannya semakin terbatas dan lebih banyak berperan sebagai simbol budaya dan tradisi.
-
Era Kemerdekaan Indonesia Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Kasepuhan Citorek diakui sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten. Namun, tradisi dan budaya kerajaan tetap dilestarikan hingga saat ini.
Budaya Kasepuhan Citorek
Kasepuhan Citorek adalah sebuah desa adat yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia. Desa adat ini memiliki kekayaan budaya yang sangat kental, salah satunya adalah budaya masyarakat yang terus terjaga dan dilestarikan hingga saat ini.
Salah satu tradisi budaya yang terkenal di Kasepuhan Citorek adalah upacara adat, yaitu Seren Taun. Seren Taun merupakan tradisi penyambutan tahun baru Sunda yang diadakan setiap bulan Maret atau April. Acara ini diisi dengan berbagai macam tarian dan musik tradisional Sunda, serta ritual yang dipimpin oleh pemangku adat setempat.
Selain Seren Taun, Kasepuhan Citorek juga memiliki tradisi budaya lain seperti Wayang Golek, tari topeng, dan lain-lain. Masyarakat setempat juga mempunyai tradisi menanam padi secara bertahap yang disebut Ngabengke, serta tradisi Gotong Royong dalam menyelesaikan pekerjaan bersama.
Kasepuhan Citorek juga terkenal dengan seni ukir kayu dan anyaman pandan yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. Produk seni tersebut sering dijadikan oleh-oleh khas Banten bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kasepuhan Citorek menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan tradisi, serta menerapkan kehidupan yang sederhana dan harmonis dengan alam. Budaya yang kental dan lestari tersebut menjadikan Kasepuhan Citorek sebagai salah satu desa adat yang cukup terkenal di Banten.