Menjaga kebocoran data pribadi dari peretas

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Pemateri:

Arief Rama Syarif

Apa itu kebocoran data pribadi? Kebocoran data pribadi adalah situasi di mana informasi sensitif atau pribadi seseorang diungkapkan atau disalahgunakan oleh orang yang tidak berwenang.

Contoh informasi pribadi yang dapat bocor termasuk nama, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, nomor identitas pribadi, nomor kartu kredit, dan informasi akun online seperti kata sandi dan email.

Kebocoran data pribadi dapat terjadi karena serangan peretas/hacker atau kecelakaan teknis seperti kehilangan atau pencurian perangkat yang mengandung informasi pribadi.

Hal ini dapat menyebabkan masalah serius seperti pencurian identitas, penipuan, dan kerugian keuangan, serta dapat merusak reputasi individu atau organisasi yang terkena dampaknya.

Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah kebocoran data pribadi dan melindungi informasi sensitif dengan aman.

Bagaimana menjaga data pribadi?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebocoran data pribadi dari hacker, di antaranya:

  1. Gunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun yang Anda miliki, dan jangan gunakan kata-kata yang mudah ditebak atau informasi pribadi yang mudah diakses seperti tanggal lahir atau nama keluarga. Sebaiknya gunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol yang sulit ditebak.

  2. Selalu perbarui perangkat lunak Anda, termasuk sistem operasi, peramban web, dan aplikasi. Biasanya, pembaruan ini memperbaiki kerentanan keamanan dan dapat mencegah serangan hacker.

  3. Pastikan jaringan Wi-Fi yang digunakan aman dan terenkripsi dengan baik. Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik atau tidak terenkripsi karena ini dapat memungkinkan hacker untuk mengakses informasi yang dikirimkan melalui jaringan tersebut.

  4. Jangan pernah membagikan informasi pribadi Anda secara sembarangan, seperti nomor kartu kredit atau nomor identitas. Jika Anda diharuskan untuk membagikan informasi tersebut, pastikan bahwa situs web atau aplikasi yang digunakan adalah terpercaya dan menggunakan protokol keamanan yang kuat.

  5. Gunakan program keamanan seperti antivirus dan firewall untuk mencegah serangan malware dan akses tidak sah ke perangkat Anda.

  6. Perhatikan tanda-tanda bahwa akun Anda telah diretas atau disusupi, seperti perubahan kata sandi tanpa persetujuan Anda atau aktivitas yang mencurigakan. Jika Anda curiga bahwa akun Anda telah diretas, segera ubah kata sandi dan hubungi penyedia layanan atau platform yang digunakan.

  7. Jangan membuka tautan atau lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan, terutama jika Anda tidak mengenali pengirimnya. Hal ini dapat mengandung virus atau program jahat yang dapat merusak perangkat atau mencuri informasi pribadi Anda.

  8. Simpan informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor kartu kredit atau nomor identitas, dengan aman dan jangan pernah mengungkapkannya kepada orang lain. Jika Anda harus mengirim informasi pribadi melalui email atau pesan, gunakan enkripsi untuk melindungi informasi tersebut.

  Visualisasi data di Google BigQuery

Semoga materi ini mampu memberikan manfaat bagi penyimak.

Artikel Terkait