Hewan endemik merupakan spesies yang mendiami wilayah tertentu secara alami dan tidak ditemukan di wilayah lain. Di Indonesia, hewan endemik tersebar di berbagai pulau dari mulai Sumatra, Kalimantan, hingga Papua. Jumlahnya pun sangat beragam.
Menurut catatan ada sekitar 165 jenis mamalia endemik, 397 jenis burung endemik, lebih dari 150 reptil endemik, serta lebih dari 100 ampibi endemik. Beberapa spesies ini pun sudah dijadikan sebagai simbol wilayah tersebut, selain karena keunikannya juga sebagai upaya melindungi dari kepunahan.
Lalu apa saja hewan endemik Indonesia? Berikut uraiannya:
1. Kekah Natuna

Kekah merupakan hewan primata langka yang hanya ada di Pulau Natuna, tepatnya di Bunguran Besar, Kabupaten Natuna. Hewan ini memiliki postur yang imut dan dikenal sebagai satwa pemalu. Di sekeliling kedua bola mata hewan ini ada lingkaran berwarna putih.
Bulu rambut kepala hewan ini tegak berdiri dengan dominasi warna putih dan abu-abu, hingga warna cokelat. Populasi satwa dilindungi ini tersebar di beberapa tipe habitat dan ketinggian gunung dengan skala tertinggi berada di Gunung Ranai yaitu 1.035 mdpl.
Populasi kekah natuna diperkirakan kurang dari 10.000 ekor pada tahun 2002 dengan ancaman utama yaitu penebangann dan pembukaan lahan hutan di Natuna Besar sejak 1980. Kekah natuna juga masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan status rentan punah atau vulnerable (VU).
2. Burung Bidadari Halmahera

Burung bidadari halmahera merupakan salah satu hewan endemik asal Indonesia yang unik dan cantik serta memiliki daya tarik sendiri. Burung bidadari memiliki kombinasi warna yang memanjakan mata dan tingkah polah menarik sehingga dijuluki Si Genit.
Burung bidadari dan burung cendrawasih masih dalam satu keluarga. Burung bidadariini berasal dari Kepulauan Maluku dan merupakan jenis cenderawasih sejatih yang tersebar di wilayah paling barat. Makanannya terdiri dari serangga, antropoda, dan buah-buahan.
Burung bidadari halmahera merupakan jenis yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa dilindungi. Karena ditemukan terbatas di rentang habitatnya, burung ini juga dievaluasi bersiko rendah oleh IUCN Red List.
3. Orangutan

Orangutan merupakan salah satu jenis hewan endemik yang paling populer dari Indonesia. Namun sayang disayangkan sekali, habitat dari orangutan sudah banyak yang dirusak karena pembukaan lahan ataupun kebakaran yang dilakukan oleh manusia.
Hewan dengan nama latin Pongo ini pun selalu menjadi pusat perhatian banyak di kalangan masyarakat dunia. Orangutan merupakan hewan dengan rambut tubuh yanng panjang dan usianya bisa mencapai 30 tahun. Hewan ini bisa ditemukan di Pulau Sumatra dan Kalimantan.
Populasi orangutan Sumatra kini diperkirakan hanya mencapai 7.500 ekor. Sementara itu keberadaan hewan mamalia ini dilindungi oleh Undang-Undang 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sedangkan oleh IUCN digolongkan sebagai terancam kritis.
4. Komodo

Komodo, reptil besar satu ini merupakan endemik asal Indonesia yang sudah sangat dikenal di dunia. Komodo yang disebut hewan dari zaman primitif ini memiliki ukuran serta bentuknya yang sangat unik sehingga disebut sebagai kadal terbesar yang ada din dunia.
Komodo memiliki panjang yang mencapai 3 meter dengan berat kira-kira 70 kg. Keunikan lain dari hewan ini bukan hanya dari ukuran tubuhnya yang besar. Namun juga terdapat racun dari lidahnya yang bercabang. Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur merupakan habitat asli dari hewan ini.
Sekarang, habitat komodo yang sesungguhnya telah menyusut akibat aktivitas manusia, sehingga lembaga IUCN memasukannya sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak komodo telah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan habitatnya dijadikan taman nasional.
5. Macan tutul jawa

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) adalah salah satu satwa predator yang terancam punah di Indonesia. Jenis satwa ini adalah subspesies dari macan tutul biasa (Panthera pardus). Oleh masyarakat di Pulau Jawa, macan tutul jawa kadang disebut juga macan kumbang.
Macan tutul jawa saat ini berada di ambang kepunahan. Pada tahun 2008, tercatat jumlah populasi macan tutul jawa tidak lebih dari 250 ekor. Menurut para ahli dan pejabat pemerintah, penyebab berkurangnya populasi macan tutul adalah berkurangnya habitat alaminya di hutan.