Berbicara soal ikan endemik yang berada di perairan Indonesia, tentunya bukan hal baru. Karena nyatanya di perairan Indonesia yang merupakan salah satu dari perairan terluas di dunia itu banyak ditemui ikan-ikan endemik yang sulit atau bahkan tak ditemukan di wilayah lain.
Sejatinya, Indonesia memiliki keragaman hayati yang luar biasa di perairan dan lautnya, termasuk berbagai jenis ikan endemik. Beberapa ikan endemik yang ditemukan di perairan Indonesia di antaranya adalah:
1. Ikan Coelacanth

Ikan ini kerapa ditemukan di perairan Sulawesi dan Maluku, dan dikenal sebagai “fosil hidup” karena sudah ada sejak zaman purba dan masih hidup sampai sekarang. Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang unik dan mirip dengan ikan yang hidup pada zaman prasejarah jutaan tahun yang lalu.
Populasi ikan Coelacanth (Latimeria menadoensis) di perairan Indonesia saat ini sangat langka dan terbatas, dan diperkirakan hanya sekitar 200-300 individu saja, sehingga ikan ini dianggap sebagai satwa yang sangat terancam punah.
Faktor yang menyebabkan populasi ikan Coelacanth menurun adalah perikanan yang tidak berkelanjutan, polusi perairan, dan habitat yang rusak.
Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan populasi ikan Coelacanth, seperti program reproduksi, pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, dan perlindungan habitat.
Namun, upaya ini masih terus dilakukan dan diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menjaga populasi ikan Coelacanth agar dapat terus bertahan.
2. Ikan Napoleon

Ikan ini ditemukan di perairan Maluku dan Nusa Tenggara. Ikan ini memiliki bulu yang unik di kepalanya yang mirip topi Napoleon.
Populasi ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) di perairan Indonesia saat ini diperkirakan cukup rendah lantaran eksploitasi perikanan yang berlebihan, polusi perairan, dan perubahan habitat.
Sejatinya, ikan Napoleon adalah ikan karnivora yang dianggap sebagai ikan hias yang indah dan bernilai tinggi di pasaran. Oleh karena itu, ikan ini sering ditangkap dan diekspor ke negara lain untuk dijual sebagai ikan hias.
Kebutuhan pasar yang tinggi dan eksploitasi perikanan yang berlebihan dapat menyebabkan populasi ikan ini menurun.
Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan populasi ikan Napoleon, seperti pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, perlindungan habitat, dan pembatasan ekspor ikan Napoleon.
Namun, upaya ini masih terus dilakukan dan diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menjaga populasi ikan Napoleon agar dapat terus bertahan.
3. Ikan Hiu Berjalan

Ikan ini ditemukan di perairan Raja Ampat, Papua Barat. Ikan ini memiliki warna yang indah dan memiliki bentuk tubuh yang unik, berbeda dengan spesies ikan hiu pada umumnya.
Populasi ikan hiu berjalan (Hemiscyllium freycineti) di perairan Raja Ampat diperkirakan cukup rendah. Ikan hiu berjalan ini merupakan satwa endemik yang hanya ditemukan di perairan Raja Ampat.
Menyusutnya populasi ikan ini dikarenakan eksploitasi perikanan yang berlebihan, polusi perairan, dan perubahan habitat.
Ikan hiu berjalan merupakan ikan karnivora yang dianggap sebagai ikan hias yang indah dan bernilai tinggi di pasaran. Oleh karena itu, ikan ini sering ditangkap dan diekspor ke negara lain untuk dijual sebagai ikan hias.
Kebutuhan pasar yang tinggi dan eksploitasi perikanan yang berlebihan dapat menyebabkan populasi ikan ini menurun.
Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan populasi ikan hiu berjalan, seperti pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, perlindungan habitat, dan pembatasan ekspor ikan hiu berjalan.
Namun, upaya ini masih terus dilakukan dan diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menjaga populasi ikan hiu berjalan agar dapat terus bertahan.
4. Ikan Wader

Ikan ini lazim ditemukan di perairan Bali. Ikan Wader (Rasbora baliensis) memiliki warna yang indah dan memiliki bentuk yang unik. Populasi ikan Wader di perairan Bali pun diperkirakan cukup rendah lantaran eksploitasi perikanan yang berlebihan, polusi perairan, dan perubahan habitat.
Lain itu, ikan wader merupakan ikan yang dianggap sebagai ikan hias yang indah dan bernilai tinggi di pasaran. Oleh karena itu, ikan ini sering ditangkap dan diekspor ke negara lain untuk dijual sebagai ikan hias. Kebutuhan pasar yang tinggi dan eksploitasi perikanan yang berlebihan dapat menyebabkan populasi ikan ini menurun.
Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan populasi ikan Rasbora baliensis, seperti pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, perlindungan habitat, dan pembatasan ekspor ikan wader.
Namun, upaya ini masih terus dilakukan dan diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menjaga populasi ikan Rasbora baliensis agar dapat terus bertahan.
Sayangnya, informasi yang akurat tentang populasi ikan Rasbora baliensis di Bali sangat sulit untuk didapatkan karena kurangnya data yang tersedia.
5. Ikan Channa MaruÂ

Iakn Channa Marulius adalah ikan endemik Pulau Borneo yang saat ini sedang naik daun sebgai salah satu komoditas ikan hias. Populasi ikan Channa marulius di perairan Indonesia diperkirakan cukup stabil.
Channa Marulius bisa ditemukan di berbagai perairan di Indonesia, termasuk di sungai, danau, dan rawa-rawa, di Kalimantan. Ikan ini dapat hidup dalam berbagai kondisi lingkungan yang berbeda.
Namun, ikan ini masih rentan terhadap polusi perairan dan perubahan habitat, sehingga perlu upaya untuk menjaga populasi ikan ini.
Karena merupakan ikan yang dikenal sebagai ikan hias yang indah dan bernilai tinggi di pasaran, maka tak sedikit para pemancing yang berburu ikan ini untuk dijual dan diekspor ke negara lain untuk dijual sebagai ikan hias.
Kebutuhan pasar yang tinggi dan eksploitasi perikanan yang berlebihan dapat menyebabkan populasi ikan ini menurun.
Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan populasi ikan Channa marulius, seperti pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, perlindungan habitat, dan pembatasan ekspor ikan Channa marulius.
Namun, upaya ini masih terus dilakukan dan diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menjaga populasi ikan Channa marulius agar dapat terus bertahan.
Itulah tadi sebagian ikan endemik yang ada di perairan Indonesia. Tapi jika diamati lebih dalam, tentu masih banyak ikan-ikan endemik di perairan Indonesia. Salam lestari.
Catatan:Â Artikel ini merupakan hasil dari terjemahan kecerdasan buatan (ChatGPT) yang telah dimoderasi.