Seekor ikan paus bungkuk putih terlihat di lepas pantai Fingal Head di New South Wales Australia. Ikan paus bungkuk ini biasa dijuluki Paus Hantu (ghostly cetacean) karena spesies ini tergolong langka dan sangat sulit untuk ditemukan selama ini.
Paus bungkuk putih ini pertama kali terlihat pada tahun 1991. Ketika itu penemuannya masih kabur dan tidak jelas apakah tubuhnya memiliki kulit putih secara keseluruhan. Namun setelahnya rangkaian penemuan telah membuktikan bahwa paus ini memang berkulit putih.
Lalu bagaimana penemuan menakjubkan ini? Dan benarkah spesies ini sangat terbatas? Berikut uraiannya:
1. Paus bungkuk putih

Paus bungkuk putih atau paus hantu berukuran panjang 500 meter terlihat paada 21 April 2022, ketika bermain dengan sekelompok lumba-lumba di lepas pantai Fingal Head di New South Wales, Australia. Paus ini pertama kali ditemukan oleh Brayden Blake (16) penduduk lokal yang sedang berselancar.
Ketika dirinya jatuh dari papannya, dia mendengar nyanyian paus di bawah air. Setelah kembali ke pantai, Blake segera melihat paus putih dan berlari pulang untuk mengambil drone.
Peselancar muda itu kemudian berhasil merekam video si bungkung yang sedang berenang bersama kawanan lumba-lumba.
“Saya pernah melihat paus bungkuk biasa sebelumnya, tetapi yang ini tidak terlihat sama sekali. Setiap kali kembali untuk menghirup udara, warnanya putih,” kata Blake kepada The Guardian yang dikutip dari Sindonews, Rabu (4/5/2022).
Blake menyebut, paus bungkuk putih itu akhirnya menghilang setelah 20 menit menyelam ke kedalaman laut. Pertemuan itu, menurutnya adalah pengalaman sekali dalam seumur hidup yang tidak akan terlupakan bagi perselancar muda tersebut.
2. Menyerupai Migaloo
Paus bungkuk putih ini menyerupai Migaloo, seekor paus bungkuk albino jantan yang pertama kali terlihat di Queensland, Australia pada tahun 1991. Migaloo sendiri memiliki arti “pria putih” dalam bahasa komunitas Aborigin yang tinggal di dekat tempat ditemukannya paus albino.
Namun, paus bungkuk putih yang baru ini lebih kecil dari Migaloo dan memiliki bercak warna abu-abu, sedangkan Migaloo benar-benar putih. Oleh karena itu para ahli menduga, kemungkinan besar ini adalah paus bungkuk kedua dari populasi yang sama.
“Ini pertama kalinya saya bisa mengatakan bahwa paus putih yang saya lihat bisa jadi adalah paus putih selain Migaloo. Ini adalah kejadian yang sangat langka,” Wally Franklin, ahli ekologi kelautan di Southern Cross Universty di Australia.
Penampakan paus putih kedua yang diyakini para ilmuwan ini telah memicu spekulasi bahwa hewan ini mungkin adalah putra Migaloo atau kerabat dekat lainnya. Populasi paus bungkuk ini bermigrasi melalui perairan Australia antara Mei dan November sebelum kembali ke selatan Antartika untuk memakan krill.
Orang-orang telah melihat Migaloo antara akhir Juni dan awal Juli hampir setiap tahun sejak dia pertama kali diamati. Namun, para peneliti menduga bahwa jantan yang lebih muda mungkin yang pertama memulai migrasi tahunan yang akan menjelaskan kemunculan paus yang baru pada bulan April.
3. Sosok Migaloo
Seorang fotografer berhasil mengambil foto langka yaitu paus bungkuk albino sepanjang 40 kaki. Paus ini lebih dikenal sebagai Migaloo yang terlihat berenang bersama kawanan paus lain di perairan New South Wales, Australia. Salah satu foto diambil juga oleh Craig Parry yang berama empat mil dari Cape Byron.
“Ada banyak sekali penampakan paus putih Migaloo menuju utara antara pantai selatan NSW dan Teluk Byron. Semoga kita bisa bertemu dengan teman lama kita pada tahap tertentu,” terang Craig yang dinukil dari Okezone.
Paus yang luar biasa ini pertama kali terlihat pada 1991 di lepas pantai Teluk Byron, Queensland oleh sekumpulan sukarelawan yang melakukan perhitungan paus. Foto pertama Migaloo diambil melalui teleskop dari jarak lebih dari 5 km.
Selama penemuan ini para peneliti dapat memastikan bahwa paus itu memiliki kulit yang seluruhnya berwarna putih. Pada 1998 peneliti merekam nyanyian paus yang merupakan suatu sifat yang berbeda pada setiap paus bungkuk jantan.
Pengujian genetik pada tahun 2004 oleh para ilmuwan Southern Cross University lebih jauh memastikan bahwa Migaloo adalah jantan. Ini mengkonfirmasi karena Migaloo telah direkam bernyanyi dan hanya paus bungkuk jantan yang menghasilkan nyanyian.
“Ada sejumlah cara ilmuwan mengindentifikasi Migaloo. Ciri yang jelas adalah bahwa dia semua berkulit putih, tetapi kami juga menggunakan ciri fisik lainnya seperti sirip punggungnya agak bengkok dan cambuk ekornya memiliki bentuk yang khas, dengan tepi berduri di sepanjang sisi trailing yang lebih rendah,” tuntasnya.