Ada satu lagi jenis kekayaan alam di Indonesia yang terbukti unggul dan mengalahkan keberadaan kekayaan alam di negara lain, yakni spesies terumbu karang. Menurut catatan LIPI, Indonesia selama ini telah menjadi rumah bagi 67 persen dari total terumbu karang keras di dunia.
Lebih jauh, sebagian kawasan Indonesia nyatanya juga masuk dalam wilayah segitiga terumbu karang atau coral reefs triangle. Untuk diketahui, coral reefs triangle adalah kawasan yang menampung sekitar 76 persen spesies terumbu karang di dunia. Daerahnya meliputi perairan wilayah timur Indonesia, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
Tak heran, berdasarkan kondisi itu pula Indonesia kaya akan spesies terumbu karang endemik, karena memang beberapa hanya dapat ditemukan di wilayah perairan tanah air.
Misal salah satunya adalah Isopora togianensis, jenis terumbu karang yang biasa hidup berkoloni di kedalaman delapan hingga 20 meter. Spesies ini biasa dijumpai di perairan dangkal Indonesia, bagian timur dan tengah seperti Mamuju, Makassar, Kalimantan Timur, dan Papua.
Masih adalah spesies terumbu karang endemik lain yang dimiliki Indonesia? Tentu, berikut 3 di antaranya.
1. Acropora suharsonoi

Jika dibaca dengan seksama nama latin dari spesies terumbu karang satu ini terbilang unik, karena mengandung kata suharsonoi. Rupanya, nama tersebut berhubungan dengan sosok profeso yang menemukan jenis terumbu karang satu ini, yaitu Dr. Suharsono.
Ia menemukan Acropora suharsonoi, pada tahun 1995 saat sedang menyelam di perairan sekitar Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Waktu nyelam di Lombok, saya lupa sekitar tahun 1995-an ada karang, saya tahu persis itu jenis baru karena belum pernah nampak seperti itu,” ujarnya, mengutip penjelasan di laman resmi LIPI.
Acropora suharsonoi sendiri merupakan jenis terumbu karang primitif dengan ciri warna putih kekuningan. Terumbu karang satu ini biasa ditemui pada kedalaman lebih dari empat meter, dan bersifat endemik karena hanya ada di perairan Bali dan Lombok.
Sayangnya, saat ini Acropora suharsonoi masuk dalam kategori terancam (endangered) pada daftar merah IUCN, karena populasinya yang semakin menurun.
2. Spesies terumbu karang Indophyllia macassarensis
Berbeda dengan Acropora suharsonoi, sayangnya hanya sedikit literatur yang memuat penjelasan mengenai Indophyllia macassarensis. Hal tersebut lantaran keberadaannya sendiri yang cukup langka, dan hanya pernah ditemui sekitar dua kali di wilayah perairan Sulawesi.
Saking sulit ditemui, bahkan IUCN tidak memiliki catatan pasti mengenai status dari jenis terumbu karang satu ini. Kendati begitu, dapat dipastikan bahwa jenisnya merupakan endemik di Indonesia.
Namun mengutip deskripsi yang dituliskan dalam Coralsoftheworld.org, spesies terumbu karang ini memiliki karakter berupa keberadaan yang soliter. Memiliki diameter hingga 45 milimete, terumbu karang ini biasa ditemukan pada titik substrat berpasir.
Ciri lainnya, Indophyllia macassarensis juga memiliki warna cokelat pucat atau krem.
3. Euphyllia baliensis
Jika membaca namanya, pasti akan langsung kentara jika spesies terumbu karang satu ini berasal dan banyak ditemukan di kawasan Bali. Ditemukan pada tahun 2011, ada fakta unik dari terumbu karang satu ini yaitu mengenai wujud dan keberadaannya.
Euphyllia baliensis memiliki bentuk layaknya bunga kamboja dengan warna polip besar dan panjang dengan cabang yang tipis. Memiliki warna yang didominasi oleh merah dan cokelat, habitat alaminya berada di kawasan lepas pantai timur Bali yaitu di perairan Candidasa, Kabupaten Karangasem.
Lebih detail, jenis karang satu ini juga tercatat hanya hidup di kedalaman 27-37 meter. Yang menarik, saking berharga dan membanggakan sebagai spesies terumbu karang endemik di Pulau Dewata, keberadannya dijuluki dengan sebutan mutiara terpendam di Karangasem.