Satwa liar merupakan salah satu aset penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Mereka memberikan manfaat ekologi dan sosial yang sangat penting, seperti menjaga keseimbangan ekosistem, menyediakan sumber daya alam, dan memberikan daya tarik wisata.
Namun, sayangnya banyak spesies satwa liar yang saat ini terancam punah karena berbagai faktor, seperti perburuan, perusakan habitat, dan perubahan iklim.
Menjaga keberlangsungan hidup satwa liar menjadi tanggung jawab kita semua sebagai manusia. Kita harus menyadari bahwa konservasi satwa liar tidak hanya penting untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka, tetapi juga penting bagi keberlangsungan hidup manusia.
Perlindungan untuk menjaga keseimbangan
Melindungi satwa liar dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mempertahankan sumber daya alam yang kita butuhkan untuk hidup.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa deretan satwa liar yang terancam punah. Kita akan melihat beberapa faktor yang menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup mereka dan juga upaya-upaya yang dilakukan untuk melindungi mereka.
Berikut adalah beberapa deretan satwa liar yang terancam punah:
1. Harimau Siberia

Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) adalah spesies terbesar dari keluarga kucing dan menjadi predator puncak di lingkungan hidupnya.
Populasi harimau Siberia diperkirakan hanya tinggal sekitar 500-600 ekor di alam liar. Ancaman utama terhadap harimau Siberia adalah perburuan dan perusakan habitat.
2. Gajah Sumatra

Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) merupakan spesies gajah yang paling terancam punah di dunia. Populasi gajah Sumatra diperkirakan hanya tinggal sekitar 2.400 ekor di alam liar. Ancaman terhadap gajah Sumatra adalah perusakan habitat dan perdagangan ilegal gading gajah.
3. Orangutan

Orangutan (Pongo pygmaeus) adalah primata terbesar di dunia dan hanya ditemukan di Pulau Borneo dan Sumatra. Populasi orangutan diperkirakan hanya tinggal sekitar 100.000 ekor di alam liar. Ancaman utama terhadap orangutan adalah perusakan habitat dan perdagangan ilegal.
4. Harimau Sumatra

Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang ditemukan hanya di Pulau Sumatra. Populasi harimau Sumatra diperkirakan hanya tinggal sekitar 400-500 ekor di alam liar. Ancaman utama terhadap harimau Sumatra adalah perburuan dan perusakan habitat.
5. Badak Jawa

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan spesies badak yang hanya ditemukan di Pulau Jawa. Populasi badak Jawa diperkirakan hanya tinggal sekitar 70-80 ekor di alam liar. Ancaman utama terhadap badak Jawa adalah perburuan dan perusakan habitat.
6. Singa Afrika

Singa Afrika (Panthera leo) adalah spesies singa yang paling banyak dikenal. Populasi singa Afrika diperkirakan telah menurun hingga 43 persen selama 21 tahun terakhir. Ancaman utama terhadap singa Afrika adalah perburuan dan perusakan habitat.
7. Penyu Laut

Penyu laut (Chelonioidea) adalah spesies penyu yang hidup di laut. Populasi penyu laut diperkirakan telah menurun hingga 80 persen selama 10 tahun terakhir. Ancaman utama terhadap penyu laut adalah perusakan habitat dan perdagangan ilegal.
8. Jerapah Rothschild

Jerapah Rothschild (Giraffa camelopardalis camelopardalis) merupakan salah satu dari sembilan subspesies jerapah dan hanya ditemukan di Uganda, Kenya, dan Sudan.
Populasi jerapah Rothschild diperkirakan hanya tinggal sekitar 670 ekor di alam liar. Ancaman utama terhadap jerapah Rothschild adalah perburuan dan perusakan habitat.
9. Penyu Hijau

Penyu hijau (Chelonia mydas) adalah spesies penyu yang hidup di laut dan dapat ditemukan di wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Populasi penyu hijau diperkirakan telah menurun hingga 65 persen selama 30 tahun terakhir. Ancaman utama terhadap penyu hijau adalah perusakan habitat, perburuan, dan perdagangan ilegal.
10. Banteng

Banteng (Bos javanicus) adalah spesies sapi liar yang ditemukan di Asia Tenggara dan beberapa wilayah di Asia Selatan.
Populasi banteng diperkirakan telah menurun hingga 80 persen selama 50 tahun terakhir. Ancaman utama terhadap banteng adalah perburuan dan perusakan habitat.
11. Kuskus Beruang

Kuskus beruang (Ailurops) adalah spesies kuskus yang hanya ditemukan di pulau-pulau di Indonesia dan Papua Nugini. Populasi kuskus beruang diperkirakan telah menurun hingga 30 persen selama 30 tahun terakhir. Ancaman utama terhadap kuskus beruang adalah perburuan dan perusakan habitat.
12. Macan Tutul

Macan tutul (Panthera pardus) adalah spesies kucing besar yang ditemukan di seluruh dunia. Namun, populasi macan tutul telah menurun secara dramatis di banyak wilayah. Ancaman utama terhadap macan tutul adalah perburuan dan perusakan habitat.
13. Penguin Raja

Penguin raja (Aptenodytes patagonicus) adalah spesies penguin terbesar dan hanya ditemukan di wilayah Antartika. Populasi penguin raja diperkirakan telah menurun hingga 90 persen selama 60 tahun terakhir. Ancaman utama terhadap penguin raja adalah perubahan iklim dan penangkapan ikan yang berlebihan.
14. Kucing Hutan

Kucing hutan adalah spesies kucing liar yang hanya ditemukan di Asia Tenggara dan beberapa wilayah di Asia Selatan. Populasi kucing hutan diperkirakan telah menurun hingga 50 persen selama 10 tahun terakhir. Ancaman utama terhadap kucing hutan adalah perburuan dan perusakan habitat.
15. Jerapah Kordofan

Jerapah kordofan (Giraffa camelopardalis antiquorum) adalah salah satu dari sembilan subspesies jerapah dan hanya ditemukan di Sudan.
Populasi jerapah kordofan diperkirakan hanya tinggal sekitar 2.000 ekor di alam liar. Ancaman utama terhadap jerapah kordofan adalah perburuan dan perusakan habitat.