Walau memiliki karakterisik dan anatomi berbeda, umumnya manusia dan hewan memiliki beberapa alat indra yang sama dalam kelangsungan hidup. Misalnya yang utama mata untuk melihat, hidung untuk bernafas dan mengendus aroma, hingga telinga untuk mendengar.
Bagi manusia, selain kulit dan lidah tiga alat indra di atas merupakan hal penting. Namun, berbeda dengan keberadaan berbagai jenis hewan yang selama ini bisa hidup tanpa alat indra yang lengkap. Disadari atau tidak, ada sangat banyak jenis hewan di dunia ini yang tidak memiliki telinga.
Meski begitu, istimewanya hewan-hewan yang nampak ‘tidak memiliki’ telinga tetap bisa mendengar serta memahami lingkungan sekitarnya, dan hidup dengan normal. Apa saja hewan yang dimaksud dan bagaimana mereka tetap bisa mengetahui suara-suara yang ada di sekitar? Berikut penjelasannya.
1. Burung

Rasanya hampir tidak ada burung yang terlihat memiliki telinga. Sebenarnya bukan sama sekali tidak memiliki, namun indra pendengar mereka hanya berupa lubang kecil yang tidak dilengkapi dengan bagian daun atau telinga luar.
Biasanya, lubang dengar mereka terdapat di bagian kedua sisi kepala atau dekat dengan samping mata, namun tertutup dengan bulu. Meski begitu, kemampuan dengar burung diyakini tak kalah tajam dari manusia, bahkan lebih akurat.
2. Ikan

Lagi-lagi dapat dikatakan jika hampir semua hewan laut yang hidup di air terutama ikan, rasanya jarang ada yang memiliki tampilan telinga. Meski begitu, jenis hewan satu ini memiliki caranya sendiri untuk mendengar suara dan kondisi di lingkungan sekitar.
Ikan memiliki sebuah bagian bernama otolith atau ciri garis lateral pada bagian tubuh atasnya. Bagian tersebut memungkinkan ikan untuk dapat mendengar secara tajam sekaligus melindungi diri dari pemangsa dan menarik pasangan.
Yang menarik, bagian otolith ini tidak hanya berfungsi sebagai indra pendengar. Rupanya organ tersebut juga berfungsi dalam memberi penanda riwayat hidup dan usia ikan.
3. Lumba-lumba

Sama-sama hidup di air, mamalia laut ini juga memiliki organ dan caranya tersendiri untuk bisa mendengar. Sebagian besar orang mungkin sudah memahami jika lumba-lumba mendengar dengan cara mendeteksi gelombang suara yang dipantulkan melalui air. Adapun sistem gelombang suara itu dikenal dengan istilah sistem sonar.
Untuk dapat melakukan hal tersebut, mereka mengandalkan bagian lubang bukaan yang terdapat di samping kepala. Yang menarik, frekuensi suara yang diterima lumba-lumba nyatanya jauh lebih luas daripada manusia. Hal itu membuat mereka mampu mendengar suara-suara yang tidak terdengar oleh manusia.
4. Ular dan buaya

Sebagai sesama hewan bersisik, baik ular maupun buaya jika dilihat dari wujudnya memang sama sekali tidak memiliki telinga. Meski begitu, keduanya memiliki cara tersendiri yang membuat mereka bisa tetap sangat sensitif terhadap suara.
Pada buaya, sama seperti lumba-lumba mereka memiliki lubang bukaan di bagian atas mata. Bukaan itu yang rupanya mengarah dan terhubung langsung ke telinga bagian dalam predator ganas tersebut.
Sementara itu pada ular, sistem pendengarannya bisa dibilang sangat sederhana. Mereka tidak memiliki daun dan gendang telinga, sehingga hanya memanfaatkan getaran dan mendengar suara berfrekuensi rendah.
Ular mengandalkan getaran yang muncul dari langkah atau gerakan manusia, mangsa, dan lingkungan sekitarnya. Getaran tersebut akan terdeteksi oleh tulang telinga ular yang terhubung langsung dengan rahang mereka.
5. Salamander dan kadal

Meski memiliki wujud yang hampir serupa, sebenarnya dua hewan ini merupakan spesies berbeda, begitupun dengan cara mereka memiliki kemampuan pendengaran. Salamander yang masuk dalam kategori amfibi memiliki kemampuan mendengar seperti ular, yang mengandalkan getaran tanah.
Sementara kadal meski tidak memiliki daun telinga, mereka memiliki membran timpani di lubang telinga samping kepala. Karena itu pula, kemampuan mendengar kadal diyakini lebih baik jika dibandingkan dengan ular dan salamander.