Jika mendengar kata zombi, sebagian besar orang akan langsung membayangkan wujud manusia setengah mati dengan potret yang mengerikan. Banyak digambarkan sebagai cerita utama dalam berbagai film, tentunya tak ada yang berharap jika zombi benar-benar ada di dunia nyata.
Di dalam film, zombi biasanya digambarkan dengan wujud manusia yang terinfeksi virus tertentu. Virus tersebut kemudian membuat manusia mengalami kerusakan fungsi organ vital seperti otak dan lain sebagainya, sampai membuat mereka mengalami kondisi abnormal. Hal tersebut lantaran tubuh manusia dijadikan inang oleh virus berbahaya yang bersifat sebagai parasit.
Tak banyak yang tahu, jika fenomena tersebut rupanya benar-benar ada di dunia nyata. Bukan manusia, kondisi tubuh yang ditumpangi oleh parasit dan akhirnya mati secara perlahan rupanya terjadi pada beberapa hewan.
Apa saja hewan yang mengalami fenomena ‘zombi’ dan ditumpangi oleh parasit mengerikan? Berikut daftarnya:
1. Jamur semut

Jamur ini adalah salah satu jenis parasit yang menyasar semut dalam pertumbuhannya. Memiliki nama ilmiah Ophiocordyceps unilateralis, parasit ini akan melakukan hal-hal buruk bagi inang tubuh semut yang ditumpangi.
Saat sudah menginfeksi tubuh semut, jamur semut mengambil alih sistem saraf dan otak hingga rusak. Karenal hal tersebut, semut akan menjadi tak terkendali dalam banyak hal, sama halnya seperti zombi.
Tak berapa lama setelah terinfeksi, semut akan berjalan tertatih-tatih sampai akhirnya mati. Beberapa jam setelah mati, dari kepala semut akan tumbuh jamur secara memanjang dengan cara menembus tengkoraknya. Sampai akhirnya, jamur tersebut akan pecah dan menebarkan spora. Jika di lingkungan sekitar ada semut lain, maka hal sama akan terulang secara terus menerus.
2. Tawon Hymenoepimecis argyraphaga

Sama halnya seperti jamur di atas, tawon jenis ini juga bersifat parasit. Bedanya, tawon memanfaatkan laba-laba sebagai inang yang akan dijadikan makanan dari dalam. Apa maksud dari dalam?
Pertama-tama tawon ini akan melumpuhkan laba-laba dengan sengatannya, kemudian mereka akan meletakkan telur di perut laba-laba. Ketika telur menetas, larva tawon akan hidup di dalam tubuh laba-laba dan menghisap semua cairan tubuh inang sebagai makanan.
Setelah beberapa minggu, larva tawon akan meracuni laba-laba dan mengubah perilaku mereka. Pada tahap inilah laba-laba bisa dibilang sudah setengah mati dan menjadi ‘zombi’ . Sampai akhirnya tawon sudah cukup dewasa untuk terbang dan meninggalkan bangkai laba-laba yang mati.
3. Tawon permata

Dikenal juga dengan nama emerald jewel wasp, sama seperti tawon di atas jenis tawon ini juga menggunakan hewan lain sebagai inang. Bedanya, hewan yang dimanfaatkan adalah kecoak. Ketika tawon permata betina dewasa siap bertelur, mereka akan mendarat di punggung kecoak dan menusukkan sengatnya.
Sengat tersebut seketika akan melumpukhan kecoak dan membuat mereka tidak bisa bergerak. Setelah lumpuh, tawon parasit ini akan menyuntikkan racun ke kepala kecoak dan membuat mereka harus mengikuti perintah si tawon.
Pada akhirnya tubuh kecoak akan menjadi tempat tinggal sekaligus makanan untuk larva tawon permata.
4. Tawon Glyptapanteles

Selain laba-laba dan kecoak, hewan lain yang juga menjadi korban inang dari tawon parasit adalah ulat bulu. Sama-sama menyuntikkan racun dan larva, larva yang keluar dari tubuh ulat kemudian akan mulai menjadi kepompong untuk berubah menjadi tawon dewasa.
Tak berhenti sampai di situ, tidak semua larva menjadi tawon dewasa karena tetap ada larva tawon lain yang tetap tinggal di dalam tubuh ulat. Hal tersebut bertujuan untuk mengontrol tubuh ulat menjadi penjaga kepompong.
Larva parasit akan memaksa tubuh ulat untuk melindungi kepompong saudara mereka dari serangan predator. Kemudian saat tawon dewasa lahir dari kepompong, ulat akan dibiarkan mati karena kelaparan.
5. Cacing Nematomorpha

Pernah melihat belalang mengeluarkan sesuatu yang panjang dari dalam tubuhnya? Kerap dianggap kotoran, nyatanya sesuatu tersebut adalah cacing Nematomorpha. Sebenarnya selain belalang, cacing parasit ini juga biasa menjadikan hewan serangga lain sebagai inang seperti kumbang, kecoak, dan sejenisnya.
Dalam perkembangannya, cacing ini akan menggunakan protein untuk mengambilalih sistem saraf pusat inang. Kemudian mereka akan memaksa inang untuk melompat ke air terdekat dan saat itu lah mereka keluar meninggalkan inangnya. Sementara itu sudah pasti inang akan mati setelah digunakan sebagai tempat tinggal oleh cacing Nematomorpha.