Berbeda dengan manusia, hewan merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki ragam keunikan tak terduga baik dari segi karakteristik, kebiasaan bertahan hidup di alam, hingga kemampuan bereproduksi.
Menyorot keunikan terakhir yaitu mengenai kebiasaan hewan dalam bereproduksi, sejatinya memang masih ada fakta menarik lain yang belum terungkap dan mungkin belum banyak orang tahu, di antaranya mengenai kehidupan seksual yang terbilang ganas, hingga kemampuan untuk berkembang biak bahkan tanpa melakukan proses perkawinan sama sekali.
Selain dua fakta di atas yang sudah pernah dibahas oleh Bahadur sebelumnya, ada fakta menarik lain yang dimiliki oleh sejumlah hewan mengenai kebiasaan bereproduksi mereka, yaitu mengenai kemampuan untuk menghasilkan anak atau telur dengan jumlah yang tak pernah diduga sebelumnya.
Bukan lagi belasan atau puluhan, ternyata ada beberapa hewan yang dapat menghasilkan calon anak hingga ratusan, ribuan, bahkan jutaan.
Apa saja hewan yang dimaksud? Berikut daftarnya.
1. Kuda laut
Tanpa memperhitungkan banyaknya jumlah anak atau telur yang diproduksi oleh sang induk, sebenarnya kuda laut sendiri sudah banyak dikenal karena keunikan lainnya dalam bereproduksi, yakni mengenai kebiasaan mengerami atau ‘mengandung’ telur-telur yang bukan dilakukan oleh kuda laut betina, melainkan pejantan.
Yang membuat takjub, kuda laut betina bisa menghasilkan sebanyak 2.000 telur dalam sekali bereproduksi, dan selanjutnya telur-telur tersebut akan dikandung oleh pejantan pada kantung di bagian perutnya selama 10-25 hari, bergantung dari jenis atau spesies tertentu.
2. Ikan sturgeon atlantik
Hewan selanjutnya yang memiliki kemampuan bertelur atau menghasilkan calon anak yang luar biasa dari segi jumlah adalah ikan sturgeon atlantik, dan diyakini sebagai salah satu ikan fosil tertua yang masih hidup sampai saat ini.
Memang, ikan ini memiliki kemampuan menghasilkan telur yang jauh lebih luar biasa yakni hingga 2,5 juta telur dalam sekali musim perkawinan. Namun, nyatanya tidak semua dari telur-telur tersebut akan lolos dan bertahan menjadi anak ikan sturgeon baru karena bergantung dari kemampuan bertahan hidup di alam.
Terlebih, beberapa spesies sturgeon ternyata selama ini dikenal sebagai ikan penghasil telur yang dipanen untuk dikonsumsi menjadi makanan mewah bernilai tinggi, yakni kaviar.
3. Semut pengemudi afrika
Rasanya semua orang tahu jika semut adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri karena merupakan hewan berkoloni. Khusus untuk semut pengemudi afrika yang dikenal juga dengan nama semut siafu, pada satu lubang sarangnya saja diketahui bisa dihuni oleh sekitar 20 juta individu, jauh berbeda dengan semut biasa di mana dalam sarangnya diperkirakan hanya terdapat sekitar 3.000-4.000 individu.
Bagaimana perbedaan tersebut bisa terjadi?
Jawabannya adalah karena kemampuan telur yang dihasilkan oleh sang induk juga tidak main-main, semut pengemudi afrika disebut bisa menghasilkan sebanyak 3-4 juta telur setiap 25 hari.
4. Tuna sirip biru atlantik
Selain sturgeon, rupanya masih ada satwa perairan Atlantik lain yang memiliki kemampuan menghasilkan telur dengan jumlah fantastis, namun sama seperti jenis ikan lain jumlahnya juga bergantung pada usia, yakni ikan tuna sirip biru.
Disebutkan jika tuna sirip biru atlantik betina yang berusia 5 tahun rata-rata dapat memproduksi sebanyak 5 juta telur per tahunnya, sedangkan individu yang berusia lebih dewasa yakni kisaran 15-20 tahun dapat menghasilkan sebanyak 45 juta telur per tahunnya.
5. Ikan mola-mola
Ini dia sang juaranya, ikan mola-mola atau dikenal juga secara global dengan sebutan sunfish. Tidak hanya unik dari segi tampilan yang dinilai mirip batu, atau hanya memiliki setengah badan dengan sirip yang kecil, nyatanya ikan yang dapat tumbuh dengan bobot mencapai 2 ton ini juga memiliki kemampuan memproduksi sel telur dengan jumlah yang tak terduga.
Dalam sekali proses reproduksi, ikan mola-mola betina biasa mengeluarkan sekitar 300 juta telur ke air. Secara spesifik di perairan Jepang, jenis ikan satu ini biasa menebar telur pada bulan Agustus hingga Oktober.
Meski begitu sama halnya seperti telur dari ikan lain yang dipengaruhi kemampuan bertahan hidup dari kerasnya lautan, hanya beberapa yang sanggup bertahan hingga menetas menjadi individu mola-mola baru.
Sejumlah ilmuwan juga mempercayai jika kemampuan menghasilkan telur mencapai ratusan juta tersebut terjadi karena kemungkinan jumlah yang mampu bertahan sangat sedikit.
