Bukan gigi, 3 jenis hiu ini punya bagian tubuh unik untuk memburu mangsa

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Hiu tikus (DrAlex64/Flickr)

Siapa yang tidak mengenal hiu, salah satu hewan predator tingkat tinggi di wilayah lautan ini banyak dikenal akan kebuasannya dalam memburu mangsa. Bahkan bagi manusia, hiu jadi salah satu hewan yang paling diwaspadai saat sedang melakukan kegiatan tertentu di laut lepas.

Bukan tanpa alasan, dengan rentetan giginya yang tajam, hiu sendiri banyak dikenal akan kemampuan mengoyak atau mencabik-cabik mangsa yang ada dalam wilayah jangkauannya dan dengan mudah menjadi sasaran empuk.

Tapi, ternyata tidak semua hiu memiliki tingkat kebuasan tinggi yang sama dan menggunakan cara yang sama pula untuk memburu mangsa. Di lautan, ternyata ada beberapa spesies hiu yang justru sama sekali tidak mengandalkan gigi untuk berburu karena anatomi tubuhnya yang berbeda.

Bukan gigi, mereka justru mengandalkan bagian tubuh lain yang tercipta dengan unik, dan pada beberapa kondisi bahkan membuat mereka tidak berbahaya bagi manusia.

Spesies hiu apa saja yang dimaksud?

1. Hiu tikus

Hiu Tikus (Rafi Amar/Flickr)

Bukti paling nyata jika tidak semua hiu memiliki gigi yang tajam nan menyeramkan bisa dibilang tergambar dengan jelas pada jenis hiu satu ini. Dikenal secara global dengan nama tresher shark, bukan mengandalkan gigi hiu tikus justru mengandalkan ekornya untuk melemahkan musuh dan mangsa.

  Hal menarik soal penyu dan status ekologinya

Sesuai namanya, hiu ini dijuluki tikus karena memang memiliki ekor yang terbilang panjang layaknya tikus, panjang ekor hiu tikus bahkan bisa mencapai setengah bahkan hampir menyamai ukuran tubuhnya sendiri.

Mereka menggunakan ekor panjang tersebut untuk mencambuk mangsa atau melindungi diri dari predator lain. Sebagai gambaran, kecepatan cambukan ekor hiu tikus disebut dapat mencapai kisaran 96,5 kilometer per jam, di mana kekuatan tersebut mampu membelah molekul air dan oksigen sehingga dapat mencambuk mangsa hingga pingsan atau mati.

Diketahui jika mangsa yang biasa diburu dan menjadi korban dari cambukan hiu tikus adalah ikan-ikan kecil dan cumi-cumi.

Di Indonesia sendiri, diketahui ada tiga sub-spesies hiu tikus yang kerap ditemui di wilayah perairan Indonesia Timur, yakni pelagic thresher shark, big-eye thresher shark, dan common thresher shark.

2. Hiu martil

Hiu martil (Stephane Bailliez/Flickr)

Jenis hiu lain yang juga tidak bisa secara langsung menyerang manusia dengan gigi mereka karena anatomi tubuhnya yang unik adalah hiu martil. Hiu ini memiliki bentuk kepala yang terbilang unik karena menyerupai alat perkakas martil, berupa permukaan kepala yang rata dan melebar ke samping.

  5 hewan yang miliki nama latin dari selebritas dan tokoh kontroversial

Karena bentuk itu pula, dua buah mata hiu martil berada di kedua ujung kepalanya. Di Indonesia, hewan laut satu ini dikenal dengan beberapa nama lokal seperti hiu bongkoh, hiu capil, dan hiu caping.

Menariknya, bentuk kepala menyerupai martil itu juga yang membantu hiu satu dalam memburu mangsa, permukaan kepalanya diketahui memiliki sebuah pori-pori yang disebut ampullae of Lorenzin, dan sangat berperan dalam mendeteksi medan listrik yang memudahkan mereka untuk melacak keberadaan para mangsa.

Dan lagi karena bentuk kepala itu pula, hiu martil dikenal handal dalam melakukan belokan menikung yang tajam dan stabil saat memburu mangsa berupa ikan sarden, selar, kerapu, hingga ikan buntal.

Di Indonesia, setidaknya tercatat ada empat jenis hiu martil yang kerap dijumpai di wilayah perairan hangat, yakni hiu martil bergigi, hiu martil besar, hiu martil caping, dan hiu martil cucut.

3. Hiu gergaji

Hiu gergaji (Stacina/flickr)

Yang satu ini bisa dibilang cukup sulit dibedakan, bukan dengan sesama jenis hiu melainkan dengan sesama satwa laut lain yang juga memiliki keunikan bentuk tubuh, terutama pada bagian kepala, yakni ikan atau pari gergaji.

Sesuai namanya, alih-alih memiliki deretan gigi yang tajam atau kepala pipih layaknya hiu martil, hiu gergaji justru memiliki kepala berbentuk moncong panjang yang disertai duri-duri tajam di bagian pinggirnya, persis seperti gergaji.

  Fakta unik tomcat, teman petani yang tidak selalu berbahaya

Bisa dibilang merupakan perpaduan antara hiu tikus dan hiu martil, moncong berbentuk gergaji tersebut juga mampu mendeteksi medan listrik yang memudahkan mereka untuk melacak keberadaan para mangsa, dan ketika sudah dekat akan mereka gunakan untuk menyabet atau memotong mangsanya.

Adapun satwa laut yang biasanya menjadi mangsa hiu gergaji adalah ikan-ikan berukuran sedang atau yang berbadan lebih kecil dari ukuran hiu gergaji itu sendiri.

Sementara itu jika bicara karakteristik yang dapat membedakan hiu gergaji dengan ikan atau pari gergaji, bisa dilihat secara mendetail pada beberapa bagian terutama mulut dan ukuran tubuhnya.

Diketahui jika duri-duri tajam pada moncong hiu gergaji memiliki bentuk dan ukuran yang tidak beraturan, dibandingkan pada ikan gergaji yang memiliki duri dengan ukuran dan rangkaian yang rapih.

Selain itu, hiu gergaji rupanya juga memiliki kumis pada bagian moncongnya. Sementara itu dari segi ukuran, ikan atau pari gergaji disebut memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan hiu gergaji.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata