Hanya hidup dalam sehari, berikut 5 hewan yang usianya sangat pendek

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Mayflies (Pam P Photos/Flickr)
Mayflies (Pam P Photos/Flickr)

Usia hewan memang menarik untuk dibahas, karena seperti jenisnya yang bermacam-macam, umur hewan sesungguhnya tidak seragam. Ada hewan seperti kucing atau anjing yang umumnya bisa hidup hingga usia 15 tahun, bahkan ada juga hewan yang umurnya melebihi satu abad seperti kura-kura.

Sejumlah hewan juga ternyata hanya mampu bertahan hidup di usia yang terbatas. Bahkan, usia maksimal ini tak bisa menjadi patokan, karena beberapa hewan itu bisa mati di bawah perkiraan usia tersebut, atau lebih singkat. Faktanya, ada juga hewan yang usianya hanya 24 jam saja.

Lalu apa saja hewan yang umurnya tergolong singkat? Berikut uraiannya:

1. Mayflies 

Mayflies (fungiphotoholic/Flickr)
Mayflies (fungiphotoholic/Flickr)

Mayflies adalah serangga air yang hanya memiliki hidup hanya 24 jam saja. Karena usianya yang tak lebih dari 24 jam, serangga ini pun dinobatkan sebagai hewan dengan usia terpendek di Bumi. Serangga kecil hidup di sekitar danau, kolam, dan sungai di Amerika Utara.

Meski hidup hanya sebentar, Mayflies masih bisa berkembang biak. Mayflies betina bisa mengeluarkan 400 – 3.000 telur, di sela-sela waktu hidupnya yang pendek, telur itu bisa menetas dalam beberapa hari saja.  Ketika dewasa, namanya berubah menjadi Imago dan tujuan hidupnya hanya bereproduksi.

  Anjing Kintamani, hewan kesayangan masyarakat Bali yang telah diakui dunia

Karena setelah itu mereka akan mati dalam waktu 24 jam. Rekor waktu mati lalat capung dewasa setelah bereproduksi ialah 5 menit. Lalat capung merupakan ordo Ephemeroptera. Kata Ephemeroptera dari bahasa Yunani yang berarti ‘berumur pendek’.

2. Gastrotricha

Gastrotricha (Proyecto Agua/Flickr)
Gastrotricha (Proyecto Agua/Flickr)

Gastrotricha adalah kelompok hewan mikroskopis (0,06 – 3,0), seperti cacing. Hewan ini merupakan salah satu mikrorganisme laut. Hewan ini dapat ditemukan di air tawar dan lingkungan laut. Gastrotrichs memiliki struktur tubuh transparan dan berenang mengikuti arus.

Hewan yang satu ini hanya  bisa bertahan hidup selama tiga hari saja. Hewan ini memiliki organ kelamin pria dan wanita yang digunakan untuk bereproduksi. Hewan yang hidup di air tawar dan air laut ini menghabiskan waktunya untuk mengambang di air, mencari makan, mencari lawan jenis, dan mati.

3. Drone Ants

Drone ants (Happy Expat/Flickr)
Drone ants (Happy Expat/Flickr)

Drone Ants atau sebutan bagi anggota koloni semut jantan hanya memiliki siklus hidup 3 minggu saja. Sifat dari semut ini sangat malas dan tidak pernah berhasil melakukan setiap hal. Walau begitu, drone ants memainkan peran penting dalam keberadaan koloni semut.

  Kisah mengenaskan Tikiri, gajah kurus yang dipaksa bekerja hingga mati

Betina selalu membentuk koloninya sendiri yang menarik, semut jantan ini mati secara cepat ketika kawin dengan betina. Meski memiliki usia yang pendek, hewan ini begitu berperan dalam membantu semut betina untuk bisa berkembangbiak.

4. Capung

Capung (athlan21/Flickr)
Capung (athlan21/Flickr)

Ada sekitar 5.000 spesies capung di muka Bumi. Durasi hidup seekor capung terbatas, yaitu tak lebih dari empat bulan. Namun, kebanyakan dari capung di muka Bumi hidup di bawah durasi itu lantaran dimakan oleh laba-laba, burung, kadal, dan katak.

Angin yang kuat dan kondisi iklim yang keras lainnya juga menghentikan mereka dalam proses berkembangbiak. Sebab angin akan menghancurkan larva mereka. Kemampuan terbang capung yang tergolong lambat juga menyebabkan mereka lebih mudah ditangkap oleh reptil ataupun hewan lainnya.

5. Tikus

Tikus (madaise/Flickr)
Tikus (madaise/Flickr)

Umur rata-rata tikus adalah satu tahun. Namun, predator seperti kucing dan keracunan juga bisa mengakhiri hidup mereka kapan saja. Tikus rumahan juga rentan terhadap masalah kesehatan selama pertumbuhan mereka. Kondisi tubuh tikus pun juga bisa tumbuh besar dengan cepat tak berdasarkan umur.

  Lungfish, ikan purba yang bisa hidup selama 4 tahun walau tanpa air

Walau hidupnya relatif pendek, namun tikus bisa menghasilkan keturunan kira-kira enam kali dalam setahun. Tikus betina hanya membutuhkan waktu singkat untuk mengandung, yakni sekitar 21-24 hari saja. Bayi tikus membutuhkan waktu yang cepat untuk menjadi dewasa dan kemudian kawin dan menghasilkan keturunan. 

Salah satu alasan mengapa tikus sangat cepat berkembang biak adalah karena kemampuannya yang sangat baik dalam mencapai tingkat kematangan seksual. Dalam hal ini, tikus hanya membutuhkan waktu 10 – 12 minggu untuk tikus jantan dan 8 – 9 minggu untuk tikus betina.

Artinya, populasi tikus dapat mencapai tingkat maksimal yang awalnya hanya 2 tikus menjadi 1.250 tikus dalam setahun. Hal yang mengejutkan, sepasang tikus mampu mereproduksi lebih dari 2.000 anak dalam setahun jika kelahirannya tidak dikendalikan.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata