Biasanya orang akan mengambil kucing atau anjing sebagai hewan peliharaan. Tetapi di Nigeria, orang-orang lebih memilih heyna sebagai hewan peliharaan. Heyna atau heina adalah salah satu karnivora berbulu kasar, sejenis anjing (keluarga Hyaenidae).
Sejumlah orang di Nigeria tampak tidak takut untuk memelihara heyna. Bahkan secara turun temurun mereka akan memelihara seekor heyna. Orang-orang ini pun akan dikenal dengan sebutan hyena man.
Lalu bagaimana kisah tentang hyena man ini? Berikut uraiannya :
1. Heyna man

Heyna atau heina adalah salah satu karnivora berbulu kasar, sejenis anjing (keluarga Hyaenidae). Meski terlihat mirip anjing, namun heyna memiliki kekerabatan dengan kucing. Kemampuan heyna tidak perlu diragukan, apalagi saat mereka sedang berkelompok.
Heyna merupakan salah satu hewan yang bisa mengalahkan singa. Hewan ini bisa merobohkan Si Raja Hutan, dengan menyerang secara berkelompok. Apalagi heyna sangat terkenal dengan kecepatannya yang bisa mengungguli para predator.
Walau terlihat menyeramkan, ternyata orang Nigeria malah menyukai heyna untuk dijadikan hewan peliharaan. Melansir The African Insider, yang dimuat Detik, Sabtu (9/7/2022), bahkan secara turun temurun, orang Nigeria telah memelihara heyna.
Hyena Men menjadi panggilan dari kelompok orang yang memiliki tradisi memelihara heyna. Secara tradisi yang diturunkan, mereka akan memberikan ramuan kepada anak-anak mereka untuk diminum kemudian menempatkan mereka dalam jarak dekat dengan ular, babon, dan hyena.
Kebiasaan ini dilakukan agar anak-anak mereka hilang rasa takut dengan hewan buas tersebut. Konon, ada kepercayaan bahwa orang-orang di sana memiliki suatu keterikatan dengan hyena yang tidak bisa dijelaskan. Sehingga orang-orang ini selalu memiliki keterikatan dengan hewan yang memiliki kecepatan tersebut.
2. Kisah hyena man

Hyena Men menjadi panggilan dari kelompok orang yang memiliki tradisi memelihara heyna. Secara tradisi yang diturunkan, mereka akan memberikan ramuan kepada anak-anak mereka untuk diminum kemudian menempatkan mereka dalam jarak dekat dengan ular, babon, dan hyena.
Kebiasaan ini dilakukan agar anak-anak mereka hilang rasa takut dengan hewan buas tersebut. Konon, ada kepercayaan bahwa orang-orang di sana memiliki suatu keterikatan dengan hyena yang tidak bisa dijelaskan. Sehingga orang-orang ini selalu memiliki keterikatan dengan hewan yang memiliki kecepatan tersebut.
Abdullahi Jahun (24) adalah salah satu dari puluhan Hyena Man. Dirinya sejak kecil belajar cara menjinakkan heyna dari ayahnya. Kini dirinya mencari nafkah dengan memanfaatkan hewan tersebut. Jahun berkeliling dari satu desa ke desa lain, ia menghibur banyak orang dengan hewan tersebut.
“Ini adalah pekerjaan saya sejak mulai bisa berjalan. Saya biasa melihat orang tua melakukannya dan itu membuat saya begitu berminat menjinakkan hewan itu. Dulu saya hanya penonton, tapi kini menjadi orang yang mempertontonkan kemampuan menangani hyena,” jelasnya yang dimuat VOA Indonesia.
Sejak dua tahun lalu, kata Jahun, dirinya menangkap seekor heyna dan membawanya ke berbagai acara seperti festival tradisional dan pelantikan penguasa. Ia dan hyena-nya biasanya muncul bersama artis jalanan lainnya seperti pawang ular, penabuh genderang, dan penari.
Ketika pertunjukan, Jahun membiarkan anak-anak duduk di panggungnya, dan kadang-kadang dia menggendong seorang anak di pundaknya sendiri lalu menempatkan heyna di sekitar pinggulnya pada saat bersamaan.
Bergantung pada jumlah penonton, ia bisa mengumpulkan uang antara 8.000 dan 20.000 naira (atau 20 dolar-50 dolar) per satu pertunjukkan.
3. Tradisi yang dipelihara

Hewan menjijikan dan menyeramkan sering diidentikan dengan hyena. Pandangan ini muncul karena kebiasaan dari hyena yang sering mengais-ngais bangkai di alam liar. Tetapi bagi Nasiru Wada, pemimpin tradisional heyna merupakan bagian dari budaya populer di Nigeria.
“Ini sudah berlangsung ratusan tahunan, atau bahkan ribuan tahun. Dulu sangat populer, tapi sekarang tidak sepopuler itu lagi. Hyena lebih sulit didapat pada saat ini karena menyusutnya habitat. Apa yang kita lihat sekarang adalah seni yang sekarat,” lanjutnya.
Wada menjelaskan perlakuan orang Nigeria kepada heyna memang tidak sejalan dengan gagasan modern tentang perlakuan terhadap hewan, dan para konservasionis juga mempertanyakan bagaimana hewan-hewan itu ditangkap dan dipelihara.
Seorang petani, pemburu dan dukun,
Yaya Kawa, telah tinggal dengan seekor hyena dan beberapa ular di sebuah desa di Negara Bagian Kano. Dia mengatakan, hyena adalah bagian dari kehidupan normal di komunitasnya.
Rumahnya sering dikunjungi anak-anak yang ingin melihat binatang itu. Tetangga-tetangganya yang baru saja menyembelih kambing terkadang menawarkan hadiah berupa daging untuk hyena-nya.
Kawu menjual obat yang terbuat dari kotoran, air liur atau rambut hyena, yang katanya dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit bahkan termasuk perilaku buruk remaja.
“Ketika orang menghadapi masalah, saya membantu mengatasinya. Banyak anak muda kecanduan narkoba, alkohol. Orang tua mereka datang kepada saya dan saya memberi mereka obat sehingga anak-anak itu bisa disembuhkan.”