Insiden pria ditarik orangutan, setara 8 kali kekuatan manusia dewasa

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Orang utan (Wikipedia)
Orang utan (Wikipedia)

Seorang pria viral usai video yang diunggah saat dirinya ditarik seekor orangutan saat berada di kebun binatang Kasang Kulim, Siak Luhu, Kampar, Riau. Setelah videonya viral dan beredar di dunia maya, beragam pro dan kontra menanggapi video itu.

Aksi pria bernama Hasanal Arifin ini dianggap berbahaya karena bisa mematahkan kakinya. Pihak kebun binatang pun menyebut bahwa tindakan yang dilakukan oleh Hasanal bersama kawan-kawannya telah melanggar SOP dan bisa berakibat fatal.

Lalu bagimana cerita ini bisa terjadi? Benarkah orangutan bisa membahayakan? Berikut uraiannya:

1. Diserang orangutan

Orangutan kalimantan | @Everything I Do (shutterstock)

Seorang pemuda bernama Hasanal Arifin mendadak viral di media sosial usai unggah video saat dirinya berada di kebun binatang. Dalam video tersebut, dia tampak ditarik oleh seekor orangutan dan terlihat jika kaus hingga kakinya dipegang oleh mamalia itu.

Saat ditarik, posisi pemuda berusia 19 tahun itu cukup dekat dengan kandang, sehingga orangutan mampu meraihnya. Saat ditarik dia meminta tolong dan terlihat ada pengunjung lain yang membantunya. Walau terlihat cukup sulit melepaskan pemuda ini dari pegangan orangutan.

  Tak pernah bosan mengamati tradisi tahunan sang penjelajah langit

Aksi dari pemuda ini ramai disorot oleh warganet, tak sedikit yang menyebut aksinya sangat membahayakan. Pasalnya meski telah dirawat di kebun binatang, orangutan tetap memiliki insting yang liar. Apalagi setelah lama dikandangkan, orangutan bisa saja mengalami stress.

Pihak pengelola Kasang Kulim Zoo, Desrizal mengatakan pihaknya telah menemui Hasanal untuk mencari info alasan pemuda tersebut masuk ke dalam area kandang. Kemudian melalui akun Instagram @Kasangkulim_Zoo, Hasanal meminta maaf.

“Saya meminta maaf ke pihak Kebun Binatang Kasang Kulim atas perbuatan yang saya lakukan dengan melewati pagar pembatas kebun binatang tersebut. Saya meminta maaf viralnya video tersebut, saya tidak berniat itu jadi buruk,” kata Arifin.

2. Klarifikasi kebun binatang

Orangutan kalimantan | @Ruben Suria Photography (shutterstock)

Meski Hasanal sudah meminta maaf atas aksinya melewati pagar pembatas, rupanya beberapa warganet meminta pihak kebun binatang lebih memerhatikan keselamatan pengunjung. Mendengar kritikan ini, pihak kebun binatang lantas buka suara.

Lewat akun media sosialnya, pengelola Kasang Kulim Zoo memperlihatkan jika setiap kandang sudah diberi tulisan peringatan. Mulai dari larangan memberi makan hingga agar para pengunjung tidak mendekati area kerangkeng para binatang.

  Gandeng Jerman, IPB kembangkan teknologi untuk bantu reproduksi badak sumatra

“Kami dari pihak kebun binatang Kasang Kulim sangat menyayangkan kejadian dan video yang sudah beredar luas. Kami dari pihak kebun binatang Kasang Kulim sudah memberikan peringatan agar menjaga jarak dalam berinteraksi dan tidak melewati pagar pembatas, itu tandanya pengunjung dilarang untuk memanjat pagar yang telah diberikan,” tulis pihak pengelola.

Pihak pengelola menegaskan bahwa tidak semua aksi yang membahayakan bisa dianggap lelucon. Apalagi, jelasnya aksi itu hanya demi konten namun bisa membahayakan diri sendiri. Karena itu pihaknya berharap tidak ada lagi yang melakukan aksi membahayakan seperti itu.

3. Setara dengan delapan manusia dewasa

Konservasi orangutan | @tristan tan (shutterstock)

Orangutan walau terlihat jinak ternyata memiliki kekuatan tangan yang tidak bisa dibayangkan. Salah satu akun Twitter @indiratendi, yang merupakan ahli biologi satwa liar khususnya primata menyebut kekuatan orangutan layaknya 500 pound atau setara 8 kali kekuatan manusia dewasa.

“Kekuatan tangan orangutan itu 500 pound atau setara 8x kekuatan manusia dewasa. Kekuatan gigitan orangutan 600 PSI, setara gigitan anjing polisi yang ras Doberman. Bonbin (kebun binatang) buat pagar/kolam pembatas itu demi keselamatan pengunjung,” tulisnya.

  Burung cerdas ini berkamuflase di tengah kota untuk hindari predator

Pendiri Centre for Orangutan Protection (COP) Hardi Baktiantoro juga menyebut orangutan bisa mengangkat barang, bahkan mematahkan besi. Karena itu untuk melumpuhkan orangutan biasanya dipukul di kepalanya pakai kayu atau dicangkul.

“Seratus persen orangutan yang kami temukan mengalami luka di tangan dan kepala. Tangannya biasanya diikat tali kawat atau plastik. Yang mati kadang menurut saya lebih beruntung, karena tidak menderita sakit berkepanjangan karena siksaan,” jelas Hadi yang dimuat di Detik.

 

Artikel Terkait