Masuk ke habitat harimau sumatra, pemburu rusa diduga diterkam 2 ‘Datuk Belang’

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Ilustrasi harimau memangsa buruan (Emma Rehnberg/Flickr)

Indra (30), seorang pemburu rusa ditemukan tewas mengenaskan di kawasan hutan konservasi Giam Siak Kecil (GSK), Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Dirinya diduga tewas karena diterkam oleh harimau

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan kawasan konservasi itu menjadi salah satu landscape atau habitat si Datuk Belang. BBKSDA Riau juga menyatakan daerah yang masuk Kabupaten Bengkalis itu jauh dari rumah warga ataupun kampung.

Lalu bagaimana kejadian penyerangan harimau ini? Apa juga kondisi yang menyebabkan konflik antara harimau dan manusia sering terjadi? Berikut uraiannya:

1. Serangan harimau

Harimau sumatra (Helene Hoffman/Flickr)
Harimau sumatra (Helene Hoffman/Flickr)

BBKSDA Riau menyatakan lokasi Indra, petani sekaligus penjerat rusa yang tewas diterkam harimau sumatra, berada di GSK. Saat ditemukan, Rabu (6/4) siang, tubuh Indra suah sangat mengenaskan. Pundaknya robek, dan bagian kepala sudah terpisah dari tubuhnya.

Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Wijatmiko membenarkan hal itu. Dirinya menyebutkan bahwa rusa buruan korban juga ditemukan tidak jauh dari lokasi korban. Di lokasi itu, petugas juga menemukan tapak atau jejak harimau sumatra.

  Titik balik kehidupan Mawi, pemburu Harimau Sumatra yang tobat setelah 45 tahun

“Benar ditemukan sesosok mayat di dalam semak belukar posisi badan telentang. Di mana saat ditemukan kepala dengan anggota badan sudah terpisah jarak 1,5 meter. Kondisi mayat ditemukan 20 meter dari jeratan rusa,” katanya, Kamis (7/4).

Dia menjelaskan korban yang juga seorang petani yang diketahui pergi dari rumah untuk bekerja di kebun pada Selasa (5/4) pagi. Namun hingga sore ternyata korban tidak kunjung pulang dan saat dihubungi tidak merespon. Istri korban yang cemas juga memberitahukan kepada ayah korban.

Kemudian bersama warga setempat yang berjumlah lebih dari 50 orang bersama-sama mencari korban, namun tidak ditemukan. Warga setempat dengan jumlah sekitar 100 orang kembali melakukan pencarian pada Rabu pagi dan akhirnya korban ditemukan.

“Sesampai di TKP akhirnya masyarakat berhasil menemukan korban dalam keadaan sudah meninggal. Di TKP juga ditemukan seekor rusa yang terjerat. Selanjutnya warga langsung dibawa ke rumah dan dimakamkan,” terangnya.

2. Lokasi yang jauh dari pemukiman

Harimau sumatra (Ralf seelert/Flickr)
Harimau sumatra (Ralf seelert/Flickr)

BBKSDA Riau menjelaskan bahwa daerah penemuan korban ini jauh dari rumah warga ataupun kampung. Agar bisa sampai ke lokasi memakan waktu tak sebentar dan harus memakai sampan. Plh Kepala BBKSDA Riau Hartono menyebut lokasi itu memang menjadi habitat harimau.

  Menyibak populasi harimau di dunia dari 5 negara

Bedasarkan informasi temuan jejak, BBKSDA Riau menyebut diduga ada dua harimau sumatra yang menerkam korban. Karena itu untuk memastikannya, petugas memasang kamera pengintai di lokasi. Ada lima kamera jebak yang dipasang untuk memastikan jumlah dan memantau keberadaan harimau di lokasi.

Setelahnya, ucap Hartono, tidak pernah ada warga yang berani datang ke lokasi setelah mengevakuasi jasad korban. Warga takut karena menemukan jejak hewan dan menduga harimau masih berkeliaran di sekitar lokasi. Pihaknya juga menghimbau agar warga tidak masuk ke hutan.

3. Konflik harimau

Harimau (Commones Wikimedia)
Harimau (Commones Wikimedia)

Konflik harimau dengan manusia sudah sering terjadi di Riau. Ini disebabkan semakin menyempitnya kawasan hutan yang sudah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit milik perusahaan maupun perorangan. Hutan tempat habitat harimau hidup di Riau sudah beralih fungsi.

Kawasan habitat harimau ini telah menjadi kawasan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) milik dua perusahaan raksasa di Riau yakni Riau Pulp dan Paper (RAPP) dan Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP). Beberapa harimau juga ditemukan terjerat di kawasan konsesi industri pulp tersebut.

  Kisah mengenaskan Tikiri, gajah kurus yang dipaksa bekerja hingga mati

Pada Maret 2020, seekor harimau ditemukan terjerat di kawasan HTI PT RAPP di Kabupaten Pelalawan di daerah Blok Meranti. Kemudian pada Mei 2020 harimau juga ditemukan terjerat dan mati di kawasan HTI Arara Abadi, PT IKPP di Desa Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak.

Harimau juga beberapa kali menyerang manusia dan beberapa warga meninggal dunia. Perburuan harimau juga sering terjadi di Riau, Pihak BBKSDA Riau dan polisi beberapa kali menggagalkan penyelundupan organ harimau yang kerap terjadi.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata