Miris, di beberapa tempat kambing terbiasa memakan sampah plastik

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Kambing pemakan plastik di Pulai Bungin (Anton Wisuda/Mongabay Indonesia)

Plastik bukan makanan, saat sudah tidak terpakai keberadaannya banyak dan lebih umum dipandang sebagai sampah. Di saat bersamaan kasus pencemaran lingkungan dan perusakan habitat serta populasi hewan yang disebabkan dari sampah plastik juga bukan hal yang baru.

Bukan sekali dua kali banyaknya laporan satwa laut yang ditemukan mati akibat sampah plastik yang sampai ke habitat mereka. Kondisi tragisnya, setelah diselidiki ternyata mereka mati akibat menelan sampah plastik yang dikira sebagai makanan.

Sederet satwa yang mati akibat menelan sampah plastik memang terjadi secara tidak sengaja, tapi apa jadinya kalau ternyata ada sekelompok hewan yang secara sadar dan sengaja menelan dan menjadikan plastik sebagai makanan mereka? Miris, tentu akan jadi ungkapan pertama yang menggambarkan kondisi tersebut.

Bukan perumpamaan semata tapi kondisi nyatanya memang benar terjadi di Indonesia, adapun hewan yang setidaknya kerap menjadikan plastik sebagai makanan mereka adalah kambing. Bukan hanya di satu tempat, tapi di beberapa lokasi yang berbeda. Apa penyebabnya?

  Harga hewan kurban Iduladha 1444 H naik 10 persen

1. Lahan gersang tanpa rumput di Pulau Bungin

Kambing di Pulau Bungin (CIFOR/Flickr)

Lokasi pertama yang terkenal akan fenomena hewan kambing pemakan plastik terletak di Pulau Bungin. Secara letak, pulau ini memang terpencil dan berada di lepas Laut Bali, namun secara administratif Bungin jadi salah-satu desa yang masuk ke wilayah Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, provinsi Nusa Tenggara Barat.

Wilayahnya padat akan penduduk dengan pulau yang hampir seluruh permukaannya sudah dibangun oleh rumah-rumah, membuat Pulau Bungin berdiri di atas lahan yang gersang dan sama sekali tidak memiliki hamparan rumput.

Kondisi itu secara nyata berdampak pada kambing yang berada di pulau tersebut. Sebagai hewan pemakan rumput, mereka terpaksa harus memakan plastik karena hampir tidak ada hampran rerumputan atau tumbuhan yang tumbuh.

Bukan hanya plastik, kambing-kambing tersebut juga memakan kertas, kardus kecil, bahkan uang lembaran. Yang membuat heran, hewan tersebut diketahui tetap bisa beranak-pinak, dan kambing-kambing yang ada tetap terlihat gemuk meski dengan kondisi perut yang nampak membuncit.

  Jejak kambing hutan sumatra, si penyendiri yang suka bermain di tebing

2. Kondisi serupa di Gili Ketapang

Kambing di Gili Ketapang (andikaawan.blogspot.com)

Sama halnya seperti Pulau Bungin, kondisi pulau kecil yang hampir sebagian besar wilayahnya tidak ditumbuhi dengan rerumputan dan gersang juga ada di Pulau Gili Ketapang yang berada di wilayah Selat Madura, namun secara administrasi masuk ke Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Meski nyatanya kambing dapat ditemukan hampir di setiap sudut pulau, namun kondisi gersangnya membuat hewan ternak tersebut juga memiliki kebiasaan aneh yaitu memakan sampah plastik hingga kertas yang berada di pinggiran pantai.

Mengutip Brilio pada tahun 2019 lalu, meskipun hewan yang dimaksud tidak mengonsumsi makanan yang semestinya, tapi kambing yang ada diketahui masih bisa hidup dengan normal, meskipun beberapa ada yang memiliki bobot tubuh tidak sempurna seperti terlalu kurus dan lain sebagainya.

Yang membahayakan, kambing-kambing yang ada rupanya juga tetap menjadi hewan yang disembelih dan diambil dagingnya untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitar, mereka mengakui jika rasa dari daging kambing tersebut tidak berbeda dengan kambing pada umumnya.

  Belajar cara demokrasi dari tujuh hewan ini di alam liar

Meski begitu, menurut informasi terakhir yang beredar pengelolaan sampah di Gili Ketapang belakangan sudah mulai berangsur membaik.

3. Kambing pemakan sampah di Ibu Kota

Kambing pemakan plastik di Jakarta (Immanuel Antonius/Liputan 6)

Dipandang sebagai wilayah yang lebih maju dibanding wilayah lainnya, jangan kira fenomena kambing pemakan sampah tidak dapat ditemui di kawasan Ibu Kota. Nyatanya kejadian itu juga sudah jadi hal yang umum dijumpai pada tempat pembuangan sampah di kawasan Sunter Muara Baru, Jakarta Utara.

Jauh dan sulitnya mencari rumput di kawasan pesisir Jakarta membuat para peternak kambing terpaksa membiarkan hewan-hewan mereka mencari makanan sendiri di lokasi yang tidak seharusnya.

Kondisi yang terjadi ini jelas menimbulkan banyak pertentangan, terlebih jika kambing-kambing yang dimaksud dijadikan hewan kurban atau disembelih untuk dijual. Karena pada dasarnya, sampah yang mengandung banyak kuman dan penyakit bisa memengaruhi kesehatan hewan dan berdampak buruk apabila dikonsumsi oleh manusia.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata