Asam Jawa bagi masyarakat Indonesia tidak hanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional tetapi juga untuk campuran berbagai bahan masakan. Tanaman ini juga sering dihidangkan sebagai minuman kesehatan. Terutama ketika musim penghujan.
Ternyata meski namanya adalah asam jawa, tumbuhan ini bukanlah tanaman asli Pulau Jawa. Tanaman ini asalnya dari Benua Afrika. Namun, asam jawa sudah menjadi favorit bagi masyarakat karena beragam manfaat yang diberikan terutama untuk kesehatan.
Lalu bagaimana tanaman ini bisa datang ke Indonesia? Apa saja manfaat yang diberikan tumbuhan ini sehingga menjadi favorit untuk obat tradisional.
1. Asal usul asam jawa

Walau disebut asam jawa, tumbuhan yang memiliki nama latin Tamarindus Indica ini tidak berasal dari Pulau Jawa. Tanaman ini berasal dari Benua Afrika, sedangkan orang-orang India mengembangkannya karena dianggap penuh manfaat.
Penyebutan nama asam berawal dari orang-orang Melayu, karena buah asam ini sering digunakan sebagai bumbu masakan di Jawa. Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur termasuk Madura, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan menjadi provinsi yang terkenal sebagai penghasil tanaman ini.
Hendra Gunawan dalam buku 100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Ex-Situ Taman Keanekaragaman Hayati menjelaskan pohon ini bisa mencapai tinggi hingga 300 meter, diameternya lebih dari 100 meter. Daun majemuk menyirip dengan 8-16 pasang anak daun.
“Bunga harum serta menarik berwarna krem dengan urat-urat cokelat kemerahan,” tulis Hendra yang dimuat dari Mongabay Indonesia.
Asam Jawa bisa tumbuh dan beradaptasi dengan baik hampir di segala tempat, kecuali pada tanah dengan kandungan air tinggi.
Pohon asam jawa pada umumnya dimanfaatkan sebagai pohon peneduh yang di tepi jalan, sedangkan kayu pohonnya bisa dipakai sebagai bahan baku mebel, patung, ataupun ukir-ukiran.
2. Manfaat bagi kesehatan

Bedasarkan penelitian yang dilakukan Shri Ram Institue of Technology Pharmacy menyebut asam jawa bisa membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Sedangkan anak-anak di Afrika menggunakannya sebagai bagian dari sarapan untuk mengatasi sembelit.
Asam jawa juga bisa membantu menurunkan berat badan dan juga mengurangi risiko penyakit diabetes. Hal ini bedasarkan penelitian pada tikus gemuk. Hasilnya, pemberian ekstrak asam jawa terbukti menurunkan berat badan atau obesitas.
Dilansir dari Hallosehat, asam jawa juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, membantu menurunkan kolesterol sehingga kesehatan jantung terjaga. Hal ini karena asam jawa mengandung flavonoid. Efektivitas asam jawa dalam menurunkan kolesterol dibuktikan dalam penelitian oleh University of Malaya.
Tumbuhan ini juga membantu mengontrol gula darah. Manfaat lainnya adalah sebagai antibakteri yang efektif menjaga kebersihan gigi.
Hal ini karena daun asam mengandung etanol dan klorin yang dapat membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk Streptococcus dan Lactobacillus yang dapat menyebabkan lubang pada gigi.
3. Digunakan sebagai bumbu masakan

Asam jawa yang memiliki rasa asam, ternyata juga tidak hanya memiliki khasiat untuk pengobatan, tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan masakan dan dapat dihidangkan sebagai minuman kesehatan.
Hal ini karena asam jawa memiliki kandungan yaitu senyawa fenol, glikosida, mallic acid, tartaric acid, getah, pectin, arabinosa, xylosa, glaktosa, glukosa, dan uronic acid.
Melalui ekstrak ethanol Tamarindus indica ditemukan adanya asam lemak dan berbagai esensial seperti arsenik, kalsium, tembaga, besi, sodium, mangan, magnesium, zinc, dan sedikit vitamin A.
“Dari zat-zat inilah asam jawa berkhasiat menjadi obat. Tidak hanya itu, asam juga mengandung kadar protein dan karbohidrat tertinggi dibanding berbagai buah lain,” Merujuk penelitian Candra Rini Hasanah Putri dalam penelitian berjudul Potensi dan Pemanfaatan Tamarindu Indica Dalam Berbagai Terapi di Jurnal Ilmiah Kedokteran.