Mengenal stevia, tanaman pemanis alami pengganti gula

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Tanaman stevia (Gilles Paire/Fotolia via Britannica)

Gula merupakan salah satu komoditas yang selama ini dikenal sebagai pemanis makanan atau minuman. Berasal dari sari tebu atau pohon palma yang dikristalisasi, sayang gula mulai banyak dihindari karena kandungan kalorinya. Di sisi lain, ada salah satu tanaman alternatif yang disebut sebagai pemanis nol kalori, yakni tanaman stevia.

Bukan keseluruhan pohon, bagian spesifik yang digunakan pada tanaman stevia sebagai sumber pemanis alami adalah daunnya.

Bagaimana daun tanaman stevia dimanfaatkan sebagai pemanis pengganti gula? Dan bernarkah kandungannya memiliki nol kalori?

1. Mengenal tanaman stevia

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Iis kamalia arnoli (@i.kamalia_withgarden)

Tanaman Stevia memiliki nama latin Stevia rebaudiana, yang merupakan tanaman perdu asal Brasil dan Paraguay. Tanaman ini pertama kali ditemukan pada tahun 1887 oleh seorang peneliti ilmiah asal Amerika, Antonio Bertoni.

Saat itu, Antonio memberikan nama awal Eupatorium rebaudianum, namun mulai dimasukkan dalam genus stevia sejak tahun 1905. Diyakini jika sebenarnya ada sebanyak lebih dari 80 spesies stevia yang tumbuh liar di kawasan Amerika Utara, dan 200 spesies di Amerika Selatan.

  Akar wangi, tanaman sekuat kawat baja pencegah gempuran longsoran tanah

Dari ratusan banyaknya spesies tersebut, hanya jenis Stevia rebaudiana yang dimanfaatkan sebagai pemanis.

Stevia mulai banyak dimanfaatkan sebagai pemanis sejak tahun 1970 di negara Jepang. ekstrak dari daun ini mulai digunakan secara komersil sebagai pemanis pada saus kedelai, sayur-sayuran, hingga minuman kemasan.

Menariknya, daun stevia bisa menghasilkan rasa manis pada kisaran 70-400 kali lipat dari gula biasa.

2. Stevia di Indonesia

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @normanarumalina

Tanaman stevia kini sudah ada yang dibudidayakan di Indonesia dan dikenal dengan nama daun manis. Namun stevia yang dimaksud bukan didatangkan dari kawasan Amerika, melainkan dari Jepang, Korea, dan China. Salah satu wilayah yang melakukan pembudidayaan berada di kawasan Tapanuli Utara.

Membahas mengenai karakteristiknya, tanaman stevia merupakan tanaman semak dengan tinggi kurang lebih mencapai 65 sentimeter. Tanaman ini memiliki batang bulat, beruas, bercabang banyak, dan berwarna hijau.

  Hanjeli, tananan alternatif pengganti beras yang dorong ketahanan pangan

Bagian daunnya, yang dimanfaatkan sebagai ekstra pemanis berbentuk tunggal berhadapan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 500-1.500 mdpl. Mereka disebut memiliki daya regenerasi yang kuat, sehingga tahan terhadap pemangkasan.

3. Keunggulan daun Stevia

Masuk ke bagian paling penting yakni mengenai khasiat Stevia yang disebut mengandung nol kalori. Rupanya hal tersebut lantaran daun stevia mengandung sejumlah senyawa yang tidak mempengaruhi kadar gula darah.

Hal tersebut sudah dibuktikan oleh lebih dari 500 penelitian, di mana daun stevia aman bagi penderita diabetes.

Penjelasan lain yang membuktikan manfaat daun stevia sebagai pemanis alami nol kalori adalah adanya efek antihiperglikemik. Yaitu kemampuan meningkatkan respon insulin dan menekan kadar dlukagon serta antihipertensi.

Lain itu, daun ini ketika dimanfaatkan sebagai pemanis juga mencegah kerusakan gigi karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri di mulut.

Lebih dari itu, daun stevia bahkan terbukti dapat membantu memperbaiki pencernaan dan meredakan sakit perut.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata