Salak, buah yang bisa dinikmati dari kulit sampai ke biji

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Buah Salak (WonderfulBali/Pexels)

Salak merupakan salah satu buah tropis yang bisa dibilang punya tampilan kurang menarik, jika dibandingkan dengan buah lain yang punya kesan menyegarkan. Bagaimana tidak? Anggapan tersebut muncul lantaran buah bernama ilmiah Salacca zalacca ini punya wujud yang tak biasa.

Dari bagian luar, salak punya lapisan kulit bersisik yang kasar dan terkadang tajam sehingga tak jarang menimbulkan luka goresan tipis saat dikupas. Karena hal itu pula, secara global buah ini kerap dinamai dengan sebutan snake fruit, lantaran bentuk kulitnya yang menyerupai sisik ular.

Meski begitu, salak merupakan buah asli Indonesia yang kini banyak dibudidayakan sejumlah negara seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina. Menariknya, salak ternyata jadi salah satu buah yang tidak hanya bisa dinikmati bagian dagingnya, melainkan secara keseluruhan dari kulit hingga biji.

Bagaimana bisa kulit salak yang bersisik dan sedikit tajam juga dapat dinikmati?

1. Permen antidiabetes

Kulit salak bahan permen (eduardo green short/Flickr)

Tak disangka, kulit salak yang biasanya langsung dibuang ternyata punya segudang manfaat ketika dibuat menjadi olahan turunan lain, yaitu teh dan permen. Lebih spesifik, permen yang dimaksud bahkan secara khusus diklaim ampuh untuk menangkal penyakit diabetes.

  3 aspek yang menjadikan sawit bukan tanaman hutan

Menurut beberapa literatur, kulit salak disebut mengandung zat bioaktif seperti flavonoid, fenolik, antioksidan, dan zat aktif lainnya. Ragam kandungan tersebut diyakini berfungsi menstabilkan kadar gula darah dengan menghambat enzim α-glukosidase.

Adapun produk permen kulit salak telah dibuat oleh kelompok mahasiswa Universitas Gadjah mada (UGM), lewat nama produk salacca soft candy. Mereka juga memastikan jika olahan permen kulit salak yang dimaksud aman untuk dikonsumsi.

2. Produksi teh kulit salak

Teh kulit salak (@shanti_dewi/Cookpad)

Di saat bersamaan, bentuk olahan lain dari kulit salak yang juga cukup populer adalah teh. Yang menarik, cara pembuatannya ternyata cukup sederhana dan hanya membutuhkan kulit salak serta air untuk menyeduh.

Jika ingin membuatnya secara mandiri, bahan yang dibutuhkan adalah 100 gram kulit salak yang sudah dicuci bersih. Setelahnya, kulit salak tersebut direbus dengan 1 liter air hingga mendidih hingga air berkurang setengahnya.

Terakhir, rebusan kulit salak hanya perlu disaring dan langsung bisa dinikmati. Biasanya, mereka yang menikmati teh kulit salak menyertakan campuran madu atau rempah seperti kayu manis dan cengkeh sebagai penambah rasa.

  Akar wangi, tanaman sekuat kawat baja pencegah gempuran longsoran tanah

Selain dibuat secara sederhana dan mandiri, ternyata sekarang sudah ada yang menjual teh kulit salak instan dalam bentuk kemasan. Produsennya pun cukup banyak dan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Sama seperti olahan permen, teh kulit salak juga disebut berkhasiat untuk antidiabetes, mengatasi sembelit, dan mengobati sariawan.

3. Kopi non-kafein dari biji salak

Kopi biji salak (instagram @kopibijisalakremen)

Ada teh maka ada kopi. Bedanya, kopi kali ini terkesan lebih universal karena bisa dinikmati oleh mereka yang sensitif terhadap kafein. Bagian lain yang selama ini dianggap sebagai sampah dari buah salak yaitu bijinya, ternyata bisa jadi bahan baku utama membuat kopi.

Saat sudah menjadi produk siap seduh, kopi biji salak memiliki aroma khas kopi pada umumnya, tapi tetap meninggalkan cita rasa khas buah salak dan tanpa kafein. Dalam proses pembuatannya, hanya biji salak tertentu yang bisa diolah menjadi kopi, biasanya biji dari jenis salak pondoh.

Biji yang sudah dicuci bersih terlebih dulu dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar airnya berkurang dan kering. Kemudian biji tersebut disangrai sampai berwarna hitam pekat, namun jangan sampai gosong agar rasa kopinya tidak pahit.

  Kisah gemilang salak pondoh yang kini namanya meredup

Setelahnya, biji salak tinggal ditumbuk atau dihancurkan dengan mesin penumbuk biji kopi, dan bisa langsung diseduh untuk dinikmati. Sama halnya seperti teh, kopi biji salak sekarang ini juga sudah cukup banyak dijumpai sebagai produk olahan dalam kemasan yang dijual dari desa-desa tertentu.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata