Sungai memiliki peranan yang cukup penting bagi kehidupan masyarakat sebuah negara. Masyarakat biasa menggunakannya untuk kebutuhan rumah tangga, hingga kebutuhan sektor pekerjaannya, termasuk lahan pertanian maupun sektor industri tertentu.
Namun setidaknya ada lima sungai yang mulai mengering akibat terlalu banyak digunakan. Beberapa pendapat menyebutkan hal ini terjadi karena ulang manusia, terutama proses perawatannya yang sangat kurang. Akibatnya beberapa dari sungai tersebut semakin mengering dan kehilangan banyak airnya.
Lalu sungai apa saja yang sekarang sudah mulai mengering? Berikut uraiannya yang dimuat dari Sindonews:
1. Sungai Colorado

Sungai Colorado tercatat bisa memberikan persediaan air untuk 30 juta orang. Hal inilah yang membuat sungai di Amerika Serikat (AS) ini menjadi salah satu saluran air yang paling banyak digunakan di dunia. Selain itu, sungai ini juga memiliki banyak bendungan yang dibangun sepanjang 1.450 mil dari jalurnya.
Sungai ini dalam prosesnya mengalir sepanjang dataran tinggi AS bagian barat kemudian ke Teluk California di Meksiko. Tetapi di lapangan, aliran sungai ini cukup banyak dialihkan di sepanjang jalurnya untuk kepentingan yang berbeda.
Termasuk untuk pertanian, industri hingga penggunaan dalam kota. Kondisi ini membuat aliran sungai sangat jarang mencapai lautan. Pada tahun 2014, AS dan Meksiko membuat kerja sama untuk pemulihan aliran secara permanen, namun hasilnya hingga kini belum sepenuhnya efektif.
2. Sungai Amu Darya

Sungai Amu Darya pada awalnya merupakan sungai yang mengaliri Laut Aral. Sungai ini mengalir melalui 1.500 mil stepa. Namun pada 1960, Uni Soviet membuat kebijakan untuk memekarkan stepa. Setelahnya mereka membuat saluran irigasi yang besar.
Hal ini termasuk membuat kanal sepanjang 20.000 mil, 45 bendungan, serta 80 waduk. Semuanya digunakan untuk mengairi ladang gandum dan kapas yang ada di Uzbekistan dan Kazakhstan. Tetapi dalam pelaksanaanya, sistem ini tidak efektif.
Selang beberapa dekade, Sungai Amu Darya kemudian telah kehilangan banyak sumber airnya, sehingga tidak bisa lagi mencapai Laut Aral. Kondisi juga telah merusak ekosistem Laut Aral, seperti ikan-ikan dan hewan mati, begitu juga tumbuhan di sekitarnya.
3. Sungai Rio Grande

Sungai Rio Grande yang memiliki panjang 1.885 mil atau sekitar 3.033 kilometer merupakan salah satu yang terbesar di Amerika Utara. Sungai ini mengalir dari barat daya Colorado ke Teluk Meksiko. Namun eksistensi sungai ini perlahan meredup.
Alasannya karena penggunaanya yang terlalu banyak, Terutama di sebagian besar perbatasan Texas dan Meksiko. Selain itu, kurang dari seperlima aliran sungainya yang mencapai teluk. Bahkan, pada awal tahun 2.000-an, sungai ini telah gagal mencapai pantai sepenuhnya.
Keadaan ini kemudian diperburuk dengan adanya perubahan iklim yang terjadi. Hal ini mengakibatkan sungai mengalami kekeringan dengan persediaan air yang semakin menyusut. Akibatnya debit air yang mengarah ke Teluk Meksiko menjadi berkurang sekitar 20 persen.
4. Sungai Indus

Sungai Indus menjadi sumber utama air tawar bagi warga Pakistan. Mereka memanfaatkan air sungai ini untuk keperluan rumah tangga, pertanian, hingga industri tertentu. Tercatat, hampir 90 persen kegiatan pertanian Pakistan sangat bergantung pada Sungai Indus ini.
Sungai Indus awalnya merupakan salah satu sungai terbesar di dunia. Tetapi karena eksploitasi terus menerus secara berlebihan, perlahan aliran sungai ini tidak lagi mencapai laut di Pelabuhan Karachi. Dalam perkembangannya, arus sungai ini mulai mengalami kekeringan sebagai dampak penggunaanya.
Hal ini diperparah dengan para pencuri air yang semakin mengkhawatirkan. Hasilnya, banyak orang di delta yang kekurangan air menyalahkan pemilik tanah kaya karena mengambil air di sungai. Kondisi ini membuat sungai ini sangat tercemar karena industrialisasi dan urbanisasi yang sangat cepat.
5. Sungai Kuning

Sungai Kuning merupakan salah satu sungai yang terpanjang di China setelah Yangtze. Sungai ini memiliki panjang sekitar 3.395 mil atau sekitar 5.464 kilometer. Kawasan ini merupakan tempat kelahiran peradaban Tiongkok yang dalam perkembangannya banyak menyebabkan banjir dan menimbulkan korban jiwa.
Sejak tahun 1972, Sungai Kuning diketahui telah mengering sebelum mencapai lautan. Sumber airnya telah banyak digunakan untuk sektor pertanian. Penurunan ketersediaan air ini telah mengeringkan delta yang kaya secara ekologis ini.
Selain itu mencairnya gletser juga berpotensi menimbulkan kekurangan air bahkan keringnya sungai tersebut. Sebagai bentuk pemulihan, pemerintah China dalam beberapa tahun terakhir telah menolak penggunaan sumber air tersebut untuk digunakan petani di sepanjang jalurnya.