Deretan wilayah yang dulunya subur, kini kering kerontang

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Danau Aral (iStockphoto)

Beberapa abad lalu, beberapa wilayah di dunia pernah menjadi oase subur yang dipenuhi kehidupan dan kekayaan alam. Namun, ironi tak terelakkan menyelimuti saat ini karena wilayah-wilayah ini menghadapi tantangan kekeringan yang mematikan.

Dampak perubahan iklim, aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan, dan degradasi lingkungan telah menyebabkan perubahan drastis dalam keadaan wilayah-wilayah tersebut. Sejenak kita lihat beberapa contoh wilayah yang dulunya subur namun kini terperangkap dalam cengkeraman kekeringan.

Hal ini tentu tak terlepas dari peringatan Hari Melawan desertifikasi dan Kekeringan Dunia yang jatuh saban tanggal 17 Juni.

1. Delta Sungai Nil kini bagai surga yang hilang

Delta Sungai Nil (iStockphoto)

Satu contoh yang paling mencolok adalah Delta Sungai Nil di Mesir. Pada masa lalu, delta ini dikenal sebagai sumber kehidupan dan pertanian yang subur. Sungai Nil memberikan suplai air yang melimpah dan membawa sedimen yang berguna.

Namun, dengan waktu berlalu, pergeseran aliran sungai dan intensitas ekstraksi air yang tidak terkendali untuk pertanian dan pemukiman telah mengakibatkan kekeringan yang merajalela di delta ini. Tanah yang subur telah berubah menjadi lahan kering yang tandus.

  Kerja sama Indonesia dan Turki di bidang LHK, apa programnya?

2. Kemakmuran yang hilang di Danau Aral

Danau Aral (iStockphoto)

Danau Aral yang terletak di Asia Tengah, dulunya merupakan simbol keindahan dan kemakmuran bagi penduduk setempat di perbatasan Kazakhstan dan Uzbekistan. Namun, dengan pengalihan air sungai untuk irigasi pertanian yang rakus, danau ini mengering secara dramatis.

Kejadian ini telah mengakibatkan bencana lingkungan, dengan ekosistem yang hancur dan penduduk yang menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

3. Kehancuran lembah Sungai Colorado

Lembah Sungai Colorado (Neil Gilmour/flickr)

Bergeser ke Amerika Serikat, lembah Sungai Colorado adalah bukti lain dari kehancuran sebuah kesuburan wilayah perairan. Pada masa lalu, lembah ini dikenal dengan pertanian yang makmur dan kehidupan yang berlimpah. Tetapi dengan ekspansi pemukiman dan pertanian, sumber daya air yang tak terbatas dieksploitasi secara berlebihan.

Kini, lembah ini terjerat dalam cengkeraman kekeringan yang terus berlanjut, mengancam mata pencaharian dan kehidupan di wilayah ini.

4. Sahel dan perubahan iklim yang signifikan

Wilayah Sahel (Julie Summersquash/flickr)

Wilayah Sahel di Afrika adalah contoh lain dari daerah yang dulunya subur namun kini dilanda kekeringan. Perubahan iklim yang signifikan, deforestasi, dan degradasi lahan telah mempercepat gurunisasi wilayah ini.

  3 potret sungai terbersih yang ada di Indonesia

Tempat yang dulu penuh dengan vegetasi yang subur dan kehidupan yang beragam, kini menjadi padang pasir tandus yang penuh penderitaan.

5. Ancaman kekeringan yang serius di California dan Nevada

Jalan raya Nevada (Amine Abassir/flickr)

Di bagian barat Amerika Serikat, terutama di wilayah California dan Nevada, dulunya pernah menjadi oase subur dengan curah hujan yang mencukupi. Namun, dengan pertumbuhan populasi yang cepat dan penggunaan air yang tidak terkendali, kekeringan pun menjadi momok yang menghantui.

Kini, tanah yang dulunya subur dan hijau berubah menjadi gurun kering yang tandus, dengan kekurangan air yang serius.

Konservasi sumber daya air

Perubahan-perubahan yang disebutkan di atas tadi jelas mengingatkan kita akan kerapuhan alam dan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan. Aktivitas pertanian yang berlebihan, deforestasi, polusi, dan perubahan iklim menjadi faktor utama dalam perubahan drastis yang terjadi di wilayah-wilayah itu.

Dalam menghadapi tantangan ini, upaya restorasi lingkungan dan manajemen air yang berkelanjutan pun saat ini sejatinya menjadi sangat penting.

  Indonesia mulai masuk musim pancaroba, apa saja dampaknya?

Konservasi sumber daya air, pengelolaan lahan yang bijaksana, dan kebijakan yang mendukung pemulihan ekosistem dapat membantu mengatasi masalah kekeringan dan mengembalikan wilayah-wilayah yang terperangkap dalam kemarau menjadi subur dan lestari sekali lagi.

Pentingnya menjaga keseimbangan alam

Kehancuran wilayah-wilayah yang dulunya subur adalah peringatan bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan bertindak secara bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Dengan langkah-langkah yang tepat, mungkin ada harapan bagi wilayah-wilayah ini untuk pulih dan kembali menjadi tempat yang subur dan makmur. Namun, hal itu akan membutuhkan upaya kolaboratif yang melibatkan komunitas lokal, pemerintah, dan masyarakat internasional untuk mencapai tujuan tersebut.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata