Turki dan Suriah mengalami guncangan gempa dengan kekuatan 7,8 magnitudo yang terjadi pada Senin (6/2/2023). Karena guncangan gempa dahsyat ini, korban jiwa yang dicatat telah mencapai lebih dari 9.500 orang pada Rabu (8/2/2023).
Pakar mengungkap alasan mengapa gempa ini begitu merusak dan mematikan. Disebutkan bahwa sumbernya dari sesar dangkal yang dekat pemukiman. Daerah yang dilanda gempa memang rentan terhadap aktivitas seismik.
Lalu bagaimana korban gempa Turki? Dan mengapa gempa ini membuat banyak korban jiwa? Berikut uraiannya:
1. Gempa dahsyat

Turki dan Suriah mengalami guncangan gempa dengan kekuatan 7,8 magnitudo yang terjadi pada Senin (6/2/2023). Karena guncangan gempa dahsyat ini, korban jiwa yang dicatat telah mencapai lebih dari 9.500 orang pada Rabu (8/2/2023).
Dimuat dari Detik, tim penyelamat masih terus berjuang untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak puing-puing bangunan. Organisasi relawan Suriah, White Helmets memperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah.
“Jumlahnya diperkirakan akan meningkat secara signifikan,” demikian keterangan White Helmets kepada AFP.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebutkan sebanyak 13 juta dari 85 juta penduduk negara itu telah terkena dampak dari gempa ini. Dia juga telah mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi.
Otoritas Turki sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari 8.000 orang telah dikeluarkan dari puing-puing bangunan di Turki, dan sekitar 380.000 orang mengungsi di tempat-tempat penampungan pemerintah atau hotel-hotel.
2. Mengapa begitu dahsyat?

Pakar menyebutkan bahwa gempa ini sangat merusak dan mematikan karena sumbernya dari sesar dangkal yang dekat permukiman. Menurut data lembaga pemantau geologi AS (USGS), mengungkap pusat gempa atau episenter berada di 23 kilometer timur Turki.
Dikutip dari The New York Times, USGS mencatat setidaknya 24 gempa susulan setelah gempa utama di Turki itu. Pusat gempa terjadi kira-kira di sepanjang Patahan Anatolia Timur (East Anatolian Fault).
Karl Lang, seorang asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia, AS mengatakan daerah yang dilanda gempa memang rentan terhadap aktivitas seismik.
“Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya,” katanya.
Dalam sebuah unggahan di Twitter, seismolog dari USGS Susan Hough mengatakan gempa tersebut sangat mematikan dan berdampak luas karena lokasi dan kedalamannya yang dangkal.
“Dunia telah melihat magnitudo yang lebih besar dari (gempa) ini selama 10-20 tahun terakhir,” kicaunya.
“Tetapi gempa yang dekat dengan M8 tidak umum terjadi pada sistem patahan sesar dangkal, dan karena kedekatannya dengan pusat populasi dapat sangat mematikan,” tambahnya.
3. Sumber patahan

Stephen Hickh, seismolog di Imperial College London menuturkan bahwa gempa ini memiliki kekuatan yang sama dengan gempa yang menewaskan sekitar 30 ribu orang di Turki pada Desember 1939.
Dirinya menjelaskan bahwa Turki pada dasarnya sarang aktivitas seismik karena berada di dua patahan besar di Lempeng Anatolia. Yakni Patahan Anatolia Utara yang melintasi Turki dari barat ke timur, dan patahan Anatolia Timur di wilayah tenggara negara itu.
“Northern Anatolian Fault mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena migrasi gempa besar ke arah Istanbul,” ujarnya.
“Namun hari ini gempa M 7,8 tampaknya terkait dengan zona East Anatolian Fault yang mengimbangi lempeng tektonik Arab dan Anatolia,” sambungnya.
Sejumlah peneliti Turki bertajuk Active Seismotectonic of the East Anatolian Fault yang terbit di Geophysical Journal International, Februari 2022 menyebut Sesar Anatolia Timur merupakan patahan yang terletak di antara lempeng Anatolia dan Arab.
Untuk mengukur bahaya seismik di sepanjang EAF, para ahli menghitung waktu pengulangan dan magnitudo maksimum untuk setiap segmen dengan menggunakan katalog kegempaan yang diperpanjang 150 tahun.
“Hasilnya menunjukkan waktu perulangan 150 tahun dengan Mmax (magnitudo maksimal) – 6,7-7.0 di sepanjang segmen Palu dan Puturge yang aktif secara seismik di timur,” tulis para ahli.