Indonesia mulai masuk musim pancaroba, apa saja dampaknya?

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Ilustrasi peralihan musim (Mohd Farris b Noorzali/flickr)

Musim pancaroba atau disebut juga sebagai musim peralihan adalah periode perubahan musim antara musim hujan dan musim kemarau (atau sebaliknya) yang terjadi di wilayah tropis.

Di wilayah seperti Indonesia, musim pancaroba biasanya terjadi dua kali dalam setahun, yaitu saat beralih dari musim hujan ke musim kemarau dan saat beralih dari musim kemarau ke musim hujan.

Musim pancaroba ini seringkali ditandai dengan perubahan pola cuaca yang cukup mencolok, termasuk perubahan suhu, curah hujan, dan kelembaban udara.

Pada awal musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau, cuaca menjadi lebih panas dan kering karena berkurangnya curah hujan. Suhu udara cenderung naik, dan banyak wilayah yang mulai mengalami kekeringan.

Beberapa daerah pertanian mungkin mengalami kesulitan dalam menyediakan air untuk irigasi tanaman, dan ketersediaan air bersih bagi masyarakat juga bisa menjadi permasalahan.

Sementara itu, pada awal musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan, cuaca menjadi lebih lembap karena meningkatnya curah hujan. Suhu udara cenderung lebih rendah, dan banyak wilayah yang mengalami banjir atau bencana alam terkait curah hujan yang tinggi. Hujan lebat dan angin kencang sering menjadi ciri khas awal musim hujan ini.

  Selain sesar cimandiri, ini 5 patahan yang masih aktif dan patut diwaspadai di Jawa Barat

Musim pancaroba seringkali juga menyebabkan perubahan pola penyakit dan kesehatan. Periode peralihan antara musim kering dan musim basah dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia, dan ada kemungkinan meningkatnya penyebaran penyakit menular karena perubahan suhu dan kelembaban.

Mengutip dari Kemenkes, sistem imun adalah kemampuan tubuh untuk melindungi dirinya dari serangan “musuh” atau benda asing yang masuk seperti misalnya bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Jika sistem imun lemah, maka sudah pasti Anda akan mudah terserang penyakit.

Kiat menjaga kesehatan pada musim pancaroba

Ilustrasi olahraga pagi (Foto MHMMD/flickr)

Jika ingin coba menerapkan hidup sehat, kita bisa memulainya di rumah dari hal sederhana. Berikut ini beberapa tip hidup sehat yang bisa kita terapkan, antara lain:

1. Batasi asupan garam dan gula

Sering kali kita mengonsumsi makanan kaleng, makanan beku (frozen food), dan makanan olahan (processed food) apabila tidak memiliki banyak waktu untuk memasak. Akan tetapi, jenis makanan tersebut memiliki kadar garam lebih tinggi ketimbang makanan lainnya.

Sebagai gantinya, kita bisa memakai bumbu rempah ketimbang garam untuk menghadirkan cita rasa masakan yang lezat dan mengonsumsi makanan sehat. Perlu diingat, kalau jumlah konsumsi garam yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) adalah kurang dari 5 gram per hari.

  Fenomena batu merah delima dari dalam gunung di Tasikmalaya

Begitu juga dengan gula. Jumlah maksimum konsumsi gula yang diperbolehkan hanyalah 5% dari kebutuhan kalori harian. Kalau ingin mengonsumsi makanan yang manis-manis, bisa mengonsumsi buah segar atau buah kering sebagai penggantinya.

2. Jangan begadang

Menonton film dan series sampai larut malam memang menjadi hiburan untuk melepas penat. Namun ternyata, waktu tidur yang tidak optimal dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, setidaknya tidur 8 jam per hari agar kita memiliki waktu istirahat yang berkualitas. Kemudian, jauhkan aktivitas ponsel dari jangkauan sekira 30 menit sebelum tidur agar tubuh menjadi rileks dan tidur lebih nyenyak.

3. Olahraga Teratur

Sementara menurut bahan kesehatan dunia (WHO), kurangnya aktivitas fisik dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Apalagi terbatasnya ruang untuk bergerak bebas dapat menambah stres dan mengganggu kesehatan mental.

Melakukan olahraga secara teratur dapat menjadi solusi agar tubuh tetap sehat baik secara fisik maupun mental. Intensitas yang direkomendasikan oleh WHO adalah 150 menit (2,5 jam) aktivitas fisik dengan intensitas sedang per minggu.

4. Kurangi merokok dan konsumsi alkohol

Sejatinya, rokok mengandung zat adiktif berbahaya seperti tar yang dapat memicu terjadinya gangguan pernapasan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Dengan berhenti merokok, risiko kesehatan tersebut bisa dihindari dan tubuh memiliki sistem kekebalan yang kuat.

  Melihat kebiasaan kucing makan rumput, benarkah untuk kesehatan?

Selain itu, WHO mengatakan jika konsumsi alkohol yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu membentengi dirinya dari penyakit menular seperti batuk dan flu.

Jika masih merasa kesulitan untuk berhenti merokok atau membatasi konsumsi alkohol, mungkin bisa mengalihkan perhatian dengan mengunyah makanan yang lebih sehat, seperti permen karet tanpa gula, atau kacang-kacangan.

Pengaruh terhadap ekosistem lingkungan

Selain itu, musim pancaroba juga memengaruhi flora dan fauna di wilayah tropis. Beberapa tumbuhan dan hewan dapat merespons perubahan musim ini dengan berubahnya siklus hidup, berbunga, berbuah, atau bermigrasi.

Secara keseluruhan, musim pancaroba merupakan periode yang penting dan menarik dalam siklus alam di wilayah tropis. Perubahan cuaca yang terjadi pada musim ini dapat berdampak pada kehidupan manusia, pertanian, kesehatan, serta ekosistem alam secara keseluruhan.

Oleh karena itu, pemahaman dan penyesuaian terhadap musim pancaroba menjadi penting dalam menjaga kelangsungan dan keberlanjutan lingkungan di wilayah tropis seperti Indonesia.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata