Margasatwa merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati di planet kita. Karenanya setiaptanggal 3 Maret seluruh dunia memeringatinya sebagai Hari Margasatwa Sedunia (World Willdlife Day). Namun, ancaman dari aktivitas manusia seperti pembalakan liar, perburuan, dan kerusakan habitat mengancam keberlangsungan hidup dari banyak spesies margasatwa.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk melindungi margasatwa dan habitatnya agar bisa tetap bertahan hidup di alam liar.
Di tengah upaya pelestarian margasatwa, ada orang-orang yang tak kenal lelah dengan dedikasi yang luar biasa dalam melindungi spesies margasatwa yang terancam punah. Mereka adalah pahlawan margasatwa yang telah memberikan kontribusi besar dalam upaya konservasi dan perlindungan margasatwa di seluruh dunia.
Salah satunya adalah sosok David Attenborough yang menghabiskan 3/4 hidupnya untuk mendedikasikan dirinya memotret dan melakukan upaya konservasi satwa di alam liar.
Pendokumenter sejati
David Attenborough adalah seorang naturalis, pembawa acara televisi, dan penulis Inggris yang terkenal dengan dokumenter-dokumenter BBC tentang alam liar.
Ia lahir pada tanggal 8 Mei 1926 di London, Inggris, dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah seorang akademisi dan ahli zoologi, yang memberikan Attenborough pengenalan awal terhadap alam dan keanekaragaman hayati.
Attenborough menempuh pendidikan di Wyggeston Grammar School for Boys di Leicester sebelum bergabung dengan Royal Navy selama Perang Dunia II. Setelah perang, ia melanjutkan studinya di Clare College, Cambridge dan lulus dengan gelar pertama dalam bidang zoologi pada tahun 1947.
Ia kemudian memulai karirnya di BBC sebagai produser dan penyiar, dan pada tahun 1954 ia menjadi penyiar acara televisi Animal Patterns. Ia kemudian membuat serangkaian dokumenter televisi yang sangat populer tentang alam liar, termasuk Life on Earth (1979), The Living Planet (1984), dan Blue Planet (2001).
Attenborough dikenal karena keterampilannya dalam menggabungkan narasi yang menarik dengan gambar-gambar spektakuler dari keanekaragaman hayati di seluruh dunia. Ia juga telah memperjuangkan perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati selama lebih dari 60 tahun, dan banyak terlibat dalam kegiatan amal dan kampanye lingkungan.
Selain itu, Attenborough juga seorang penulis yang produktif, dengan beberapa buku tentang alam liar dan keanekaragaman hayati. Buku-bukunya termasuk Life on Earth (1979), The Private Life of Plants (1994), dan The Life of Birds (1998).
Dikenal dekat dengan satwa

Sejatinya, Attenborough dikenal sebagai sosok yang memiliki keahlian dalam mengamati dan memahami perilaku hewan, serta kemampuannya untuk menjelaskan fenomena alam yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami.
Ia seringkali melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia untuk merekam keanekaragaman hayati, dan pengalamannya ini ia bagikan dalam karya-karyanya yang diproduksi oleh BBC.
Selain berkarir di televisi dan menulis buku, David Attenborough juga aktif terlibat dalam kampanye perlindungan lingkungan dan konservasi alam. Ia menjadi anggota dari berbagai organisasi yang fokus pada pelestarian alam, seperti World Wildlife Fund (WWF), dan juga mendirikan beberapa lembaga nirlaba yang berfokus pada konservasi alam.
Salah satu proyek konservasi yang diprakarsai oleh David Attenborough adalah keberhasilannya dalam menjaga agar pulau terpencil di Kepulauan Galapagos terbebas dari invasi tikus.
Ia memimpin kampanye yang berhasil mengumpulkan dana untuk menghilangkan tikus dari pulau tersebut, sehingga mampu mempertahankan keanekaragaman hayati yang sangat penting bagi ekosistem di sana.
Selain itu, Attenborough juga aktif dalam kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik, dan ia seringkali menyoroti bahaya limbah plastik yang semakin menumpuk di lautan. Ia memperjuangkan kesadaran publik tentang dampak negatif penggunaan plastik terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Ragam keterlibatan dan penghargaan
Attenborough telah menerima banyak penghargaan selama karirnya, termasuk Penghargaan Kehormatan Ksatria Britania Raya pada tahun 1985, Penghargaan Emmy Internasional pada tahun 1999, dan Penghargaan Peabody pada tahun 2008.
Ia juga menjadi Presiden Royal Society for the Protection of Birds pada tahun 1985 dan menjadi Kepala Eksekutif Kebun Binatang London pada tahun 1976.
Pada tahun 2020, Attenborough merilis sebuah film dokumenter berjudul David Attenborough: A Life on Our Planet, yang menggambarkan perjalanan hidupnya sekaligus memberikan pandangan pribadinya tentang perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Film ini dirilis pada saat ia berusia 94 tahun dan menjadi salah satu film dokumenter paling populer tahun itu.
David Attenborough telah memenangkan banyak penghargaan selama karirnya, termasuk 32 penghargaan BAFTA dan Penghargaan Kehormatan Ksatria Britania Raya. Ia juga dihormati oleh banyak orang sebagai tokoh yang memberikan pengaruh besar dalam kesadaran global tentang pentingnya perlindungan lingkungan dan konservasi alam.
Dalam usia yang sudah mencapai nyaris satu abad, David Attenborough masih aktif bekerja dan terus memperjuangkan isu-isu lingkungan. Ia merilis serial dokumenter terbarunya, A Perfect Planet, pada tahun 2021, yang menggambarkan betapa pentingnya planet kita dan bagaimana kita dapat melindunginya.
Secara umum, David Attenborough adalah tokoh yang sangat penting dalam upaya pelestarian lingkungan dan konservasi alam.
Karyanya yang luar biasa dalam memproduksi dokumenter alam liar dan mengedukasi orang tentang keanekaragaman hayati telah memengaruhi banyak orang di seluruh dunia untuk peduli dan bertindak untuk melindungi planet ini. Ia merupakan sumber inspirasi bagi banyak orang dan akan terus menjadi teladan bagi generasi mendatang.