Ipank Horehore, inisiator gerakan lingkungan hingga pustaka anak

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Ipank horehore

Jika bicara para pegiat lingkungan, mungkin sosok Irfan Maulana atau akrab disapa Ipank Horehore boleh jadi masuk daftar, dari sekian banyak pegiat lingkungan di Indonesia.

Membangun komunitas Rongsang (Rombongan Orang Senang), Ipank kerap menyuarakan gerakan lingkungan, baik dari aksi nyata hingga melalui sindiran-sindiran lagu ciptaannya. 

Ipank melihat gerakan lingkungan, literasi sosial, serta pelestarian budaya dan alam, memerlukan gerakan yang nyata, terutama oleh anak-anak muda yang menurutnya sebagai garda masa depan, serta elemen penerus bangsa.

Pernah bekerja sebagai pegawai pabrik hingga pengamen jalanan, Ipank menceritakan bagaimana keresahan hatinya itu ahrus dituangkan dalam gerakan nyata dan karya cipta dalam bentuk lagi.

Rombongan Orang Senang

Gerakan yang ia inisiasikan sejak 3 tahun terakhir tak hanya gerakan nyata turun ke lapangan, tapi juga melakukan gerakan-gerakan sosial dengan rutin, salah satunya sedekah jumat yang ia dan komunitasnya lakukan di Kota Depok dan sekitarnya.

Ia bilang, Rombongan Orang Senang (Rongsang) memang masih merupakan gerakan nyata tanpa memedulikan inisiatif pengajuan pendanaan/donor dari pihak-pihak tertentu.

  3 organisasi ini gambarkan semangat sumpah pemuda atas pelestarian lingkungan

”Yang penting gerak dulu, Ncang, soal itu (donasi) nanti Insya Allah ngikutin. Kita kasih lihat dulu langkah nyata yang kita lakuin,” terangnya dalam logat Betawi.

Rongsang bergerak tak sendiri. Gerakan lingkungan dan sosial ini mendapatkan dukungan juga dari lembaga sosial masyakat (LSM) lainnya yang memiliki visi dan misi sama.

Tak heran, saban Jumat hingga Minggu, susah sekali menemui bapak dua anak ini di kediamannya. Karena ia bergerak aktif untuk misi Rongsang dan memperluas jejaring.

Hal konkret yang acapkali dilakukan Rongsang dengan mitra komunitas lainnya adalah soal bersih sungai, penanaman pohon, daur ulang sampah, dan masih banyak lagi. 

”Kita mah terbuka aja, Ncang. Asal ada yang ngajak dan satu visi dengan kita, kita gas,” tandasnya.

Pustaka Entong

Lain gerakan sosial lingkungan yang dilakukan Rongsang, Ipank juga melakukan gerakan nyata berupa edukasi kepada anak-anak usia sekolah dasar. Ia namai gerakan itu dengan Pustaka Entong.

Rumahnya yang terletak di wilayah Depok, nampak deretan buku-buku bacaan untuk anak usia sekolah dasar, mirip perpustakaan mini.

  Andrew Kalaweit, pemuda yang dijuluki Tarzan di Kalimantan

Ia menyebut, Pustaka Entong adalah bekal untuk generasi muda yang saat ini masih ‘bocah’, agar mereka mengerti soal kelestarian lingkungan, memahami budaya asli Indonesia.

Dari Pustaka Entong, literasi ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak pada kelestarian lingkungan dan memupuk pemahaman untuk terus menjaga budaya bangsa.

”Kalau bukan sekarang, kita-kita yang lakukan, kapan lagi,” cetusnya.

Apa yang dilakukan oleh Ipank boleh jadi hanya sebagian kecil dari upaya-upaya literasi lingkungan dan budaya yang disatukan dengan aspek sosial melalui gerakan-gerakan nyata.

Ia bilang, kelestarian lingkungan dan menjaga budaya tak akan bisa berhasil dan mendarah daging tanpa aksi nyata dan konkret sejak dini.

”Kalau cuma jargon-jargon tanpa ada gerakan nyata, gak bakal bisa dan efektif,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Berdaya