Ia bernama William Kamkwamba, seorang penemu, penulis, dan aktivis asal Malawi. Ia pun terkenal karena berhasil membangun turbin angin rumahan ketika masih remaja untuk menyediakan listrik bagi desanya yang terpencil.
Dari situlah ia kemudian menemukan solusi bagaimana mengentaskan kekeringan dengan menciptakan turbin bertenaga angin yang sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh warga desanya.
Berikut kisahnya yang menginspirasi…
William lahir pada tanggal 5 Agustus 1987 di Desa Wimbe, dekat Kasungu, Malawi. Pada usia 14 tahun, ketika negaranya dilanda kekeringan dan kemiskinan, William tidak mampu melanjutkan pendidikan formalnya.
Namun, ia memiliki hasrat besar terhadap sains dan teknologi, dan ia mulai belajar dari buku-buku yang ada di perpustakaan lokalnya.
Salah satu buku yang menjadi inspirasi besar bagi William adalah buku mengenai energi angin. Dengan sedikit bahan bekas dan pengetahuan yang diperoleh dari buku tersebut, ia berhasil membangun turbin angin sederhana yang mampu menghasilkan listrik untuk rumahnya.
Kisahnya menjadi perhatian dunia
Kisah William menarik perhatian media dan ia diberi kesempatan untuk berbicara di konferensi TEDGlobal pada tahun 2007. Prestasinya yang luar biasa ini membuatnya mendapatkan pengakuan internasional dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.
William kemudian belajar di African Leadership Academy di Afrika Selatan dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di Darthmouth College di Amerika Serikat.
Setelah lulus, ia kembali ke Malawi dan mendirikan organisasi bernama Moving Windmills Project yang bertujuan untuk membantu komunitas-komunitas desa di Malawi dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Buku yang diadaptasi menjadi film
William juga merupakan penulis buku berjudul “The Boy Who Harnessed the Wind” (Bocah yang Memanfaatkan Angin), yang menceritakan perjalanan hidupnya. Buku tersebut menjadi bestseller internasional dan diadaptasi menjadi film pada tahun 2019.
Kisah inspiratif William Kamkwamba menunjukkan bahwa dengan pengetahuan, kreativitas, dan tekad yang kuat, seseorang dapat mengatasi tantangan dan membuat perubahan positif dalam komunitas mereka.
Setelah kesuksesannya dengan proyek turbin angin rumahan, William terus berfokus pada upaya membantu komunitas desa di Malawi. Melalui organisasinya, Moving Windmills Project, ia telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat desa.
Mendirikan perpustakaan
Salah satu proyek yang dilakukan oleh Moving Windmills Project adalah pendirian perpustakaan di Desa Kasungu. Perpustakaan ini menyediakan akses ke buku-buku, sumber daya pendidikan, dan teknologi kepada anak-anak dan masyarakat desa lainnya.
Tujuan utama perpustakaan ini adalah mendorong minat baca, memperluas pengetahuan, dan memberikan peluang pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak desa.
Selain itu, William juga berkomitmen untuk memperkenalkan teknologi energi terbarukan kepada masyarakat desa. Ia telah membantu memasang turbin angin tambahan di beberapa daerah untuk menyediakan listrik bagi rumah-rumah dan fasilitas komunitas.
Hal ini tidak hanya memberikan akses ke listrik yang penting untuk penerangan dan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang merugikan lingkungan.
Atensi di bidang pendidikan
Selain proyek energi terbarukan, William juga memberikan perhatian pada bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat.
Ia terus berusaha meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan di kalangan anak-anak dan mendukung program-program yang membantu meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat desa. Ia pun juga aktif dalam mengadvokasi isu-isu seperti keberlanjutan, lingkungan, dan pengentasan kemiskinan.
Kisah William telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, terutama dalam hal ketekunan, kreativitas, dan semangat belajar.
Ia adalah contoh nyata bahwa tidak ada halangan yang tidak dapat diatasi jika kita memiliki tekad yang kuat dan kemauan untuk melakukan perubahan positif dalam komunitas kita.
Berikut penggalan kisahnya dalam sebuah film adaptasi dari bukunya.
