Gempa bumi yang melanda wilayah Pasaman, Sumatra Barat, hingga saat ini memang masih menyisakan duka mendalam bagi para penyintas (warga terdampak).
Lain itu secara psikologi para penyintas pun boleh dibilang mengalami sedikit guncangan, karena ladang, tempat tinggal, dan harta benda mereka yang raib atau rusak diterjang bencana.
Meski begitu, para relawan dari seluruh penjuru Nusantara yang berempati atas peristiwa tersebut, tak segan untuk terus memberikan bantuan, baik secara materiil maupun dorongan semangat agar psikologi para penyintas perlahan bisa membaik.
Hal lainnya, beberapa faktor yang juga harus diperhatikan para relawan adalah soal kesehatan para penyintas. Seperti yang dilakukan lembaga kemanusiaan SalamAid melalui tim medis yang selalu siap siaga di lokasi bencana, guna memberikan bantuan kesehatan maupun bantuan lainnya, seperti pakaian dan makanan.
Hingga saat ini, tim medis SalamAid masih konsisten berkeliling ke tenda-tenda pengungsian para penyintas dan menghampiri para penyintas mulai dari anak-anak hingga lansia untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Hal itu untuk memastikan kesehatan para penyintas tetap terjaga dan kuat secara psikis.
Tim medis SalamAid blusukan ke tenda-tenda pengungsi

Karena tempat tinggalnya rusak atau roboh terdampak gempa, sejak Sabtu (26/2/2022), beberapa warga tetap menjaga lahan dan pekarangan mereka dengan menempati tenda-tenda pengungsian, baik di lokasi terpusat maupun yang mereka dirikan sendiri di pekarangan rumahnya yang hancur.
Tinggal di tenda pengungsian tentu bukanlah tempat yang nyaman, namun justru lebih riskan dan berpotensi mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan, penyakit kulit, ISPA dll.
“Alhamdulillah hari ini kita tim medis Salam Aid sudah berkeliling ke tenda-tenda pengungsian. Kami melakukan pemeriksaan umum kepala kurang lebih 100 orang mulay2 anak-anak hingga lansia,” ungkap Ayu, koordinator pelayanan dan pemeriksaan kesehatan dari tim medis SalamAid, Rabu (9/3).
Dari hasil pemeriksaan kesehatan keliling yang dilakukan tim medis SalamAid ini, ditemukan beberapa penyintas yang mengeluhkan kondisi kesehatannya.
“Tadi banyak lansia yang mengeluhkan kesehatannya ada yang tensi gula darah yang tinggi, ada juga yang mulai merasakan diare dan gatal-gatal,” jelasnya.
Semoga kehadiran tim medis Salam Aid ini yang secara rutin mengontrol kondisi kesehatan para penyintas gempa Pasaman, dapat menjadi oase di tengah kekhawatiran para penyintas yang risau dengan kesehatannya.
Terima kasih juga diucapkan kepada para donatur yang dengan sukarena menyalurkan bantuan untuk menolong para korban terdampak gempa pasaman.
Uluran tangan kalian semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan, dan yang terpenting selalu diberikan kesehatan serta keberkahan hidup.