Mengenal Paul Watson dan deretan pejuang konservasi paus di dunia

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Paul Watson (environment show)

Paus merupakan salah satu hewan mamalia laut yang banyak dikenal oleh manusia. Namun, di balik kepopulerannya, paus juga kerap menjadi korban atas kegiatan manusia seperti perburuan dan perusakan habitatnya.

Untuk melindungi paus dan habitatnya, tak sedikit pihak yang berjuang baik itu individu maupun organisasi untuk menjadi pahlawan konservasi paus. Seperti apa yang dilakukan oleh Paul Watson yang menghabiskan sebagian hidupnya untuk melakukan beragam upaya mamalia laut tersebut.

Sejatinya, Paul Watson adalah seorang aktivis lingkungan, penulis, fotografer, dan pendiri Sea Shepherd Conservation Society. Dia lahir pada 2 Desember 1950 di Toronto, Kanada.

Sejak kecil, Watson sangat tertarik dengan kehidupan laut dan menjadi penyelam yang terampil. Pada usia 18 tahun, ia bergabung dengan Greenpeace, sebuah organisasi lingkungan yang sangat terkenal. Watson aktif dalam kampanye Greenpeace untuk melindungi paus dari perburuan komersial.

Meninggalkan Greenpeace

Pada tahun 1977, ia meninggalkan Greenpeace untuk membentuk organisasi baru yang ia sebut Sea Shepherd Conservation Society. Tujuan utama organisasi ini adalah untuk melindungi keanekaragaman hayati laut, terutama mamalia laut, dari perburuan dan eksploitasi manusia.

Sea Shepherd memulai aktivitasnya dengan mengganggu kapal pemburu ikan paus Jepang di Samudra Selatan. Watson mengarahkan operasi ini, yang dikenal sebagai “Operasi Harpoon”, dengan menggunakan kapal Sea Shepherd pertama, yaitu Sea Shepherd I.

Pada tahun 1980, ia memimpin operasi lain yang ia sebut “Operasi Transhipment” di mana Sea Shepherd menghentikan perburuan ikan paus di Kanada dengan memblokir kapal penangkap paus yang mengirimkan hasil tangkapan ke pelabuhan untuk dijual.

Salah satu operasi terkenal yang dilakukan Sea Shepherd di bawah pimpinan Watson adalah “Operasi Jatuhkan Marte” pada tahun 1986. Operasi ini ditujukan untuk menghentikan penangkapan hiu secara komersial oleh industri perikanan.

Watson dan tim Sea Shepherd melakukan aksi penyelamatan hiu dengan cara menaiki kapal-kapal penangkap hiu dan membuang jaring-jaringnya ke laut.

Pada tahun 2008, Sea Shepherd meluncurkan kampanye yang dikenal sebagai “Operasi Musim Pembantaian” untuk melindungi paus dari perburuan oleh Jepang di Antartika.

Watson memimpin kampanye ini, yang melibatkan kapal Sea Shepherd seperti Steve Irwin, Bob Barker, dan Sam Simon. Kampanye ini cukup kontroversial dan memicu perselisihan antara Sea Shepherd dan pemerintah Jepang.

Selain memimpin operasi Sea Shepherd, Watson juga merupakan penulis buku tentang perjuangannya melindungi laut dan makhluk hidup di dalamnya. Beberapa bukunya yang terkenal antara lain “Sea Shepherd: My Fight for Whales and Seals”, “Earthforce!”, dan “Ocean Warrior”.

Selain itu, Watson juga merupakan pembicara yang sering diundang untuk berbicara tentang isu-isu lingkungan dan konservasi laut di seluruh dunia.

  Totalitas Dr. George Archibald dalam upaya konservasi dan migrasi burung

Sosok yang dianggap kontroversial

Watson sering dianggap kontroversial karena tindakan-tindakan aksi yang diambil oleh Sea Shepherd. Organisasi ini dikenal karena taktiknya yang agresif, seperti menghalangi kapal pemburu ikan paus dan menghentikan kapal-kapal penangkap hiu dengan memotong tali jaring mereka.

Namun, Watson dan anggota Sea Shepherd tetap menganggap taktik mereka diperlukan untuk melindungi keanekaragaman hayati laut.

Pada tahun 2012, Watson menjadi subyek dari film dokumenter “Confessions of an Eco-Terrorist”. Film ini mengikuti perjalanan Watson dan Sea Shepherd dalam melindungi keanekaragaman hayati laut dan menjelaskan taktik dan strategi mereka.

Kemudian pada tahun 2013, Watson ditangkap di Jerman atas permintaan pemerintah Kosta Rika yang menuduhnya melakukan tindakan kriminal pada tahun 2002 ketika ia membantu penyelundupan ikan hiu di perairan Kosta Rika.

Watson menghindari tuntutan pidana di Kanada pada tahun 1997 atas tuduhan yang serupa. Setelah penangkapannya, Watson melarikan diri dari Jerman dan menetap di laut selama beberapa bulan sebelum akhirnya mendapatkan suaka politik di Prancis.

Di Prancis, Watson terus memimpin Sea Shepherd dalam aksi-aksi untuk melindungi keanekaragaman hayati laut. Lalu pada tahun 2014, ia memimpin kampanye Sea Shepherd di Teluk Biscay, Prancis, untuk melindungi lumba-lumba dari perburuan oleh nelayan.

Perannya dalam kampanye global

Watson juga berperan penting dalam kampanye global untuk melindungi paus dari perburuan dan kepunahan. Ia sering menyebut dirinya sebagai “pahlawan paus” dan telah bekerja untuk melindungi paus selama lebih dari 40 tahun.

Pada tahun 2019, Sea Shepherd membuka pusat penelitian dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia, yang disebut “Sea Shepherd Indonesia Marine Conservation Center”. Pusat ini didirikan untuk membantu melindungi keanekaragaman hayati laut di Indonesia, terutama paus dan lumba-lumba.

Watson dan Sea Shepherd terus berjuang untuk melindungi keanekaragaman hayati laut di seluruh dunia. Organisasi ini telah melakukan banyak operasi untuk menghentikan perburuan ikan paus, penangkapan hiu, dan eksploitasi lainnya terhadap mamalia laut.

Meskipun taktik mereka seringkali kontroversial, Watson dan Sea Shepherd tetap memperjuangkan hak hidup makhluk laut dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Sebagai pendiri Sea Shepherd Conservation Society, Paul Watson telah melakukan banyak perjuangan dan aksi-aksi penting dalam melindungi keanekaragaman hayati laut.

Dalam kurun 4 dekade ia menghabiskan waktunya berkecimpung dalam aktivisme lingkungan dan telah memimpin banyak operasi yang mempertaruhkan nyawa dan kebebasannya untuk membela kebenaran dan menghentikan eksploitasi terhadap makhluk hidup yang ada di bawah laut.

Walau banyak kontroversi mengelilinginya, dia masih dihormati oleh banyak orang di seluruh dunia karena keteguhan tekadnya dan konsistensinya dalam melindungi keanekaragaman hayati laut.

  Andrew Kalaweit, pemuda yang dijuluki Tarzan di Kalimantan

Paul Watson telah menunjukkan bahwa ia adalah seorang pemimpin yang sangat peduli terhadap lingkungan. Ia telah mencurahkan hidupnya untuk melindungi keanekaragaman hayati laut dan memastikan bahwa spesies yang terancam punah dapat bertahan hidup.

Dalam memimpin Sea Shepherd Conservation Society, Watson telah mendorong orang-orang di seluruh dunia untuk terlibat dalam gerakan lingkungan dan memperjuangkan hak hidup makhluk laut.

Meskipun taktik yang digunakan oleh Sea Shepherd sering kontroversial, tidak ada yang dapat meragukan kepercayaan Watson pada tugasnya. Ia telah membuktikan bahwa ia akan melakukan apa saja untuk melindungi keanekaragaman hayati laut, bahkan jika itu berarti menempatkan nyawanya dalam bahaya.

Ia percaya bahwa tugasnya adalah untuk melindungi lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya, dan ia siap melakukan apapun untuk memastikan bahwa tujuannya tercapai.

Ragam penghargaan yang diterima

Karena karyanya dalam lingkungan, Watson telah menerima banyak penghargaan di seluruh dunia. Pada tahun 2000, ia menerima penghargaan “Hero of the Planet” dari majalah Time, dan pada tahun 2012, ia menerima Penghargaan “Adventurer of the Year” dari majalah National Geographic.

Dia juga telah diakui oleh pemerintah Kosta Rika, Ekuador, dan Prancis karena upayanya dalam melindungi lingkungan laut.

Namun, Watson juga memiliki banyak kritik dan kritikus yang menentang taktik yang digunakan oleh Sea Shepherd. Beberapa menganggap tindakan Sea Shepherd sebagai tindakan ekstremis, dan ada beberapa kritikus yang menganggap Sea Shepherd sebagai organisasi teroris.

Meski begitu, Watson tetap mempertahankan pandangannya bahwa ia melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi keanekaragaman hayati laut.

Deretan nama lainnya

Selain Paul Watson, deretan nama lainnya yang juga melakukan tindakan dan upaya untuk pelestarian dan pelindungan paus di antaranya:

John W. Olney

Selain Paul Watson, ada juga John W. Olney yang menjadi pahlawan konservasi paus. Ia adalah seorang ahli biologi yang sangat peduli dengan kesejahteraan paus. Olney menjadi terkenal karena upayanya dalam melindungi paus dari perburuan komersial dan perubahan lingkungan laut yang merugikan paus.

Cynthia Moss

Pahlawan konservasi paus juga berasal dari kalangan akademisi, seperti Cynthia Moss. Moss adalah seorang ahli biologi yang mengkhususkan diri dalam perilaku paus dan lumba-lumba.

Ia menjadi pahlawan konservasi paus karena upayanya dalam memahami perilaku paus dan mengedukasi masyarakat tentang perlindungan paus.

Don Walsh

Selain itu, ada juga Don Walsh yang menjadi pahlawan konservasi paus karena upayanya dalam mempelajari dan melindungi paus dari perubahan iklim.

  Raymundus Remang, abdikan hidupnya untuk urus hutan adat

Ia adalah seorang ahli oceanografi yang terkenal karena penemuannya tentang lubang laut terdalam di dunia. Walsh juga aktif dalam mengadvokasi perlindungan lingkungan laut dan paus dari perubahan iklim.

Robert Wyland

Pahlawan konservasi paus juga bisa berasal dari kalangan seniman, seperti Robert Wyland. Ia adalah seniman yang terkenal karena karya-karyanya yang mengangkat tema lingkungan laut, termasuk paus.

Wyland sering membuat mural paus di dinding-dinding kota, sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang kepentingan menjaga lingkungan laut dan paus.

Paul Nicklen

Tak hanya individu, pahlawan konservasi paus juga bisa berasal dari kalangan industri. Contohnya adalah Paul Nicklen, seorang fotografer dan filmmaker yang mengangkat tema konservasi lingkungan dan paus dalam karyanya.

Nicklen memanfaatkan karya seninya untuk mengedukasi masyarakat tentang kepentingan melindungi paus dan lingkungan laut.

Organisasi Greenpeace

Upaya pahlawan konservasi paus tidak hanya dilakukan oleh individu, tapi juga organisasi yang peduli terhadap kelestarian paus. Salah satunya adalah Greenpeace, sebuah organisasi lingkungan yang sangat aktif dalam mengampanyekan perlindungan paus.

Greenpeace bahkan sering mengadakan aksi protes dan kampanye untuk memperjuangkan kelestarian paus dan lingkungan laut.

Organisasi WDC

Selain Greenpeace, ada juga Whale and Dolphin Conservation (WDC), sebuah organisasi konservasi yang fokus pada perlindungan paus dan lumba-lumba. WDC mengadvokasi perlindungan paus dari perburuan dan perusakan habitatnya, serta bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.

Komunitas Pacific Whale Foundation

Tidak hanya itu, ada juga organisasi komunitas yang terlibat dalam upaya konservasi paus, seperti Pacific Whale Foundation. Organisasi ini berfokus pada penelitian, pengamatan, dan perlindungan paus di Samudra Pasifik.

Pacific Whale Foundation juga mengadvokasi perlindungan paus dari perburuan dan perusakan habitatnya, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kelestarian paus.

Masyarakat adat Kepulauan Kei

Pahlawan konservasi paus juga bisa berasal dari masyarakat lokal di daerah di mana paus hidup. Contohnya adalah Masyarakat Adat Kepulauan Kei, sebuah komunitas yang hidup di Kepulauan Kei, Maluku.

Komunitas ini memiliki tradisi menangkap paus secara tradisional, namun mereka berubah menjadi masyarakat yang peduli terhadap kelestarian paus dan konservasi lingkungan laut.

Dari deretan para pejuang konservasi paus yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa pahlawan konservasi paus berasal dari berbagai kalangan, baik individu, organisasi, seniman, maupun masyarakat lokal.

Upaya mereka dalam melindungi paus mencakup penelitian, pengamatan, pengedukasian masyarakat, aksi protes, dan kampanye perlindungan lingkungan. Semua upaya tersebut bertujuan untuk memastikan keberlangsungan hidup paus dan menjaga keseimbangan lingkungan laut.

Artikel Terkait

Berdaya