Berasal dari Pamekasan, Madura, Naufan (31) adalah seorang seniman yang memfokuskan diri pada ranah studi interdisiplin desain grafis dan tipografi, yang cenderung didekati dengan perspektif sosial-budaya.
Menyelami dunia desain grafis baik dengan cara mengikuti berbagai ajang perlombaan dan menekuninya sampai ke jenjang akademis sejak kisaran tahun 2009, Naufan nyatanya juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu lingkungan.
Pembentukan kecintaan Naufan terhadap dunia seni khususnya desain grafis dimulai saat dirinya mengenyam pendidikan jenjang Sarjana jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), di Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada tahun 2009-2014.
Setahun berselang, dirinya melanjutkan pendalaman akademis ke jenjang Magister pada instansi yang sama hingga tahun 2019.
Suarakan permasalahan lingkungan lewat karya
Bukan hanya mendekati perspektif sosial-budaya, Naufan juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu lingkungan. Bukan sekali-dua kali, kepedulian tersebut ia tuangkan dalam setiap karya yang menggambarkan keresahan terhadap permasalahan lingkungan di hadapannya.
Rekam jejak Naufan sebagai seorang seniman juga cukup panjang, tentu dengan sejumlah pengakuan sekaligus penghargaan besar baik di tingkat nasional maupun internasional.
Beberapa partisipasi Naufan dalam berbagai ajang internasional, yang berhubungan dengan kampanye lingkungan di antaranya keberhasilan saat memenangi kategori Winner Collection lewat sebuah karya berjudul “5 Elements of Nature” pada gelaran Nature Embedded: a Design Technology Experience Festival 2018, di India.
Pada tahun yang sama di Meksiko, sebanyak tiga karya yang ia buat berhasil menduduki peringkat ke-1, 9, dan 15 dari ajang perlombaan poster lingkungan bertajuk Segunda Llamada International Poster Competition 2018: Climate Change.
5 karya mengagumkan Naufan
Hingga saat ini, sejatinya ada banyak karya desain grafis yang tercipta dari hasil pemikiran Naufan mengenai permasalahan lingkungan yang terjadi secara umum, dalam arti tidak hanya di Indonesia melainkan juga dunia.
Namun dari berbagai karya tersebut, sekiranya ada lima yang terlihat kerap disertakan dalam berbagai ajang kompetisi atau pameran di tingkat internasional, adapun lima karya yang dihasilkan terdiri dari:
- Save trees, save orangutan life
- Trees vs industrial carbon emission
- More trees, more protection
- Bike for commuting
- Water crisis
Berdasarkan cerita Naufan, untuk karya berjudul Save trees, save orangutan life berhasil menduduki peringkat pertama sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia pada kategori Eco-poster: Conservation of Wild Nature.
Yang semakin membanggakan, posisi tersebut diraih setelah melalui tahap seleksi dari sebanyak 14.752 karya yang dihasilkan oleh 3.864 partisipan seniman asal 107 negara. Karya lain dengan tajuk Trees vs industrial carbon emission juga lolos sebagai nominasi/finalis pada kategori Eco-poster: Environmental Issue.
Dua karya Naufan diketahui terpajang dalam sebuah pameran akbar tahunan Golden Turtle–XV International Wildlife Festival 2021 secara luring di Moskow, Rusia, sepanjang 25 September-31 Oktober 2021.
Menurut Naufan, ragam karya seni dan desain bertajuk lingkungan serta ekosistem adalah topik yang tiada habisnya untuk digali serta dibicarakan. Dirinya mengakui jika tema ini tersebut kerap menjadi perhatian bersama dan banyak digemari hingga membuka kesempatan untuk berkarya cipta.
Lain itu, dirinya juga berharap karya-karya yang telah dihasilkan dapat menginspirasi pemuda untuk lebih sadar dan ikut menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan publik bisa semakin tersadar, terdorong, atau tergugah mengenai berbagai isu lingkungan dan ekosistem.
Foto:
- Naufan (@naufannoord)