Di zaman yang disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai era revolusi industri 4.0, kebutuhan tenaga kerja berbasis data–atau saya menyebutnya data scientist–telah meningkat 6 kali lipat ketimbang stengah dekade sebelumnya.
Tapi sayangnya, kebutuhan perusahaan akan sumber daya manusia terkait data scientist nyatanya tak seiring dengan ketersediaan tenaga kerja di bidang ini.
Bahkan, masih banyak para pimpinan perusahaan tidak mengerti cara menganalisis big data yang dimiliki perusahaan mereka.
Dari sulitnya mendapatkan tenaga kerja berbasis data, maka fenomena seorang data scientist bekerja paruh waktu–walau masih bekerja tetap pada perusahaan tertentu–meningkat drastis.
Pendek kata, banyak data scientist yang punya side job meski mereka merupakan karyawan tetap perusahaan tertentu.
Nah, yang tak kalah miris adalah, ada anggapan seorang yang ingin menjadi seorang data scientist harus menguasai ilmu coding software.
Ya memang tidak salah, tapi di ilmu komputer dan digitalisasi yang serba maju saat ini, untuk mengleola data sebenarnya bisa menggunakan tools atau platform tertentu. Bahkan ada yang disediakan secara gratis.
Di kolom opini ini, saya ingin bercerita sedikit soal perjalanan saya mengenal software atau platform KNIME yang merupakan platform analisis tanpa memerlukan keahlian coding.
Berawal pada tahun 2017 saat pertama kali berkenalan dengan software KNIME sebagai tools untuk seorang Data Analyst dan Data Science tanpa coding, saya mengistilahkannya dengan Codeless Data Science.
Sejatinya, KNIME Analytics Platform adalah software Open Source dan dapat digunakan tanpa biaya, hanya dibutuhkan semangat dan konsistensi untuk mempelajarinya.
Sejak awal melanjutkan pendidikan S2 di Jakarta pada tahun 2015 hingga S3 di Malaysia pada tahun 2018, seluruh penulisan paper, tesis, dan disertasi, menggunakan tools Codeless Data Science.
Ada satu nama yang masih saya ingat hingga saat ini, yakni Pak Romi Satria Wahono–mantan dosen pengajar dan pembimbing–yang telah membuka wawasan saya mengenai bidang Data Science tanpa coding.
Beliau mengingatkan bahwa membangun software hanyalah sebuah testbed dari tujuan dan manfaat penelitian di bidang Data Science.
Hingga pada akhirnya, dari ilmu dan konsistensi mempelajari KNIME tersebut, sejak tahun 2017 hingga saat ini saya sudah membantu banyak tim hebat dari perusahaan swasta, BUMN, Pemerintah Daerah, dan Kementerian, untuk lebih memahami Codeless Data Science menggunakan software KNIME Analytics Platform.
Nah, bila Anda tertarik untuk belajar bersama atau membagi ilmu terkait software KNIME Analytics Platform, Anda bisa berkesempatan membagi ilmu atau belajar bersama saya di Naradata.id.
Semoga cerita sederhana saya ini bisa memberikan gambaran atau inisiatif baru bagi Anda yang tertarik menjadi data scientist.