Puluhan desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terendam banjir sejak Selasa (15/3/2022) pekan lalu. Setelah 5 hari, banjir pun akhirnya surut.
Diketahui, banjir menggenangi sedikitnya 32 desa di 6 kecamatan sejak Selasa (15/3). Dengan surutnya banjir, warga pun berbondong-bondong kembali ke kediamannya yang terkena dampak banjir pada Minggu (20/3) pagi.
Beberapa dapur umum yang sebelumnya didirikan secara mandiri untuk keperluan logistik, akhirnya juga ditutup. Namun, ada satu dapur umum yang masih disiagakan untuk berjaga-jaga jika ada warga membutuhkan bantuan.
Bencana banjir pekan lalu itu setidaknya merendam sekitar 1.974 hektare sawah di 7 kecamatan di Kabupaten Purworejo. Akibarnya, sekira 1.149 hektar tanaman padi rusak berat dan mengalami gagal panen atau puso. Sementara 825 hektare tanaman padi sisanya mengalami kerusakan sedang dan ringan.
Ribuan warga mengungsi
Menurut keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir dan longsor yang melanda puluhan desa di Kabupaten Purworejo, mengakibatkan 6.085 warga dari 1.518 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
Peristiwa itu terjadi setelah hujan intensitas lebat mengguyur wilayah Kabupaten Purworejo sehingga memicu luapan dari lima sungai besar, yakni Sungai Bogowonto, Sungai Blangu, Sungai Jali, Sungai Dulang, dan Sungai Kebang.
“Wilayah terdampak banjir mencakup 32 desa di 7 kecamatan. Sedangkan wilayah yang terdampak longsor ada 6 desa di 4 kecamatan,” demikian tulis BNPB dalam siaran resmi mereka, Kamis (17/3).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo mencatat ada kurang lebih 11.115 jiwa dari 2.924 KK yang terdampak banjir. Sedangkan yang terdampak longsor sebanyak 7 KK.
“Dari angka tersebut, sebanyak 6.085 jiwa dari 1.518 KK terpaksa harus mengungsi,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers, Kamis (17/3).
SalamAid galang dana bala bantuan
Meski banjir telah surut, saat ini tim SalamAid tenfah menggalang dana dan bantuan untuk membantu warga desa yang terdampak banjir. Meski telah surut, bukan berarti semuanya telah beres, karena masih ada beberapa perlengkapan masak, pakaian, dan alas tidur, yang tak dapat digunakan.
Kondisi ini tentu para warga membutuhkan bantuan dan uluran tangan para dermawan, agar kegiatan bisa kembali seperti semula.
Sahabat baik, mari satukan kekuatan #GotongRoyong bantu masyarakat Purworejo yang tengah dilanda bencana. Mereka pasti membutuhkan bala bantuan kita baik dari sandang maupun pangan.
Semoga uluran tangan kita semakin memudahkan mereka untuk kembali melakukan aktivitas rumah tangga, berladang, dan aktivitas lainnya, menjadi lebih cepat.