Abah Epi dan cikal bakal Kasepuhan Cipta Mekar

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Abah Epi (dok. bahadur)

Nama Abah Epi mungkin tak asing bagi para petinggi-petinggi kasepuhan besar, seperti Abah Ugi (Kasepuhan Gelar Alam), Abah Asep (Kasepuhan Sinar Resmi), atau Abah Hendrik (Kasepuhan Cipta Mulya). Karena Abah Epi merupakan kerabat dekat dari para pemimpin-pemimpin kasepuhan itu.

Namun, dusun yang saat ini dikelola atau dipimpin oleh Abah Epi, yakni Dusun Cipta Mekar, belum masuk dalam daftar kasepuhan adat yang berada di kawasan Banten Kidul.

Jika pembaca mencarinya di Googe Maps pun tak akan ditemui nama Kasepuhan Cipta Mekar. Akan tetapi jika pembaca menulis kata kunci ‘Situ Alwet’, maka muncullah lokasi di mana dusun ini berada.

Ya, memang benar, Situ Alwet berada di lokasi Desa Wanasari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Dusun Cipta Mekar sejatinya akan menjadi sebuah kasepuhan baru di wilayah Banten Kidul.

Secara umum, kasepuhan adat Banten Kidul merupakan kelompok masyarakat adat Sunda yang tinggal di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS), terutama di wilayah Kabupaten Sukabumi sebelah barat hingga ke Kabupaten Lebak, Banten, dan ke utara hingga ke Kabupaten Bogor.

  Abah Asep Nugraha, ''Jenderal'' kedaulatan Kasepuhan Sinar Resmi

Nama ‘kasepuhan’, merujuk pada adat istiadat lama/sepuh/tua yang masih dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Abah Epi dan tujuan berdirinya Dusun Cipta Mekar

Abah Epi dan Istri diapit tim Bahadur saat kunjungan ke Dusun Cipta Mekar pada 2020 (dok. bahadur)

Ketika tim Bahadur menyambangi Dusun Cipta Mekar pada 2020 lalu, tanpa sunkan Abah Epi menjelaskan dengan runut bagaimana posisinya dan keterkaitan atas berdirinya Dusun Cipta Mekar.

Menurut silsilah keluarga besar kasepuhan di wilayah Banten Kidul, Abah Epi merupakan saudara sedarah dari Abah Anom, Abah Udjat, dan Abah Uum (sulung), dengan orang tua mereka bernama Abah Arjo, yang merupakan pendiri Kasepuhan Sirnaresmi–yang saat ini bernama Kasepuhan Sinar Resmi.

Abah Anom adalah ayah dari Abah Ugi (Ketua Kasepuhan Gelar Alam), lalu Abah Udjat adalah ayah dari Abah Asep (Ketua Kasepuhan Sinar Resmi), dan Abah Uum adalah ayah dari Abah Hendrik (Ketua Kasepuhan Cipta Mulya). Nama-nama yang disebut sebagai anak itu saat ini memegang kepemimpinan kasepuhan induk Banten Kidul.

Sementara Abah Epi, sebagai anak paling bontot Abah Arjo yang merupakan paman/mamang dari Abah Ugi, Abah Asep, dan Abah Hendrik, diberi keleluasaan untuk mengelola wilayah baru.

  Makna hutan bagi masyarakat kasepuhan adat Banten Kidul

Maka kemudian kawasan Desa Wanasari menjadi pilihan Abah Epi untuk menancapkan tonggak cikal bakal Kasepuhan Cipta Mekar, yang dimulai dengan membangun Dusun Cipta Mekar pada 2020.

Abah Epi (kiri) dan Ki Guru Agus Prana Mulia (dok. bahadur)

Meski belum menyandang status sebagai ‘kasepuhan’ secara resmi, namun Abah Epi tetap menjalankan amanah dan tradisi adat kasepuhan, yakni dengan menjalankan upacara adat Seren Taun untuk kali pertama pada Agustus 2022 lalu.

Tentu Abah Epi optimistis bahwa Dusun Cipta Mekar akan menjelma manjadi kasepuhan besar seperti kasepuhan-kasepuhan lainnya yang telah ada saat ini di wilayah Banten Kidul.

Menjaga tradisi adat kasepuhan

Situ Alwet dengan latar hutan dan Dusun Cipta Mekar (dok. bahadur)

Saat tim Bahadur mengunjungi Dusun Cipta Mekar pada 2020 lalu, tercatat masih 7 orang penghuni dusun tersebut dengan hanya ada 3 rumah dan 2 leuit. Namun ketika pada Agustus 2022 lalu tim kembali mengunjungi dusun–menghadiri upacara seren taun, jumlah masyarakatnya sudah bertambah dengan jumlah rumah yang juga bertambah.

Selain memperluas wilayah dan komitmen memasang tonggak kepemimpinan dusun, Abah Epi juga menerapkan aturan di Dusun Cipta Mekar seperti lazimnya aturan-aturan adat di kasepuhan.

  Hari Pangan Sedunia dan soal kedaulatan ketahanan pangan Nasional

Salah satu aturan yang terus diterapkan adalah dilarang menjual hasil panen dan melakukan ritual-ritual penanaman padi dengan cara tradisional. Lain itu, Abah Epi juga menerapkan untuk terus menjaga harmonisasi dengan alam di wilayahnya.

 

Artikel Terkait