Wilayah Kota dan Kabupaten Bogor termasuk daerah sekitarnya sedang mengalami kondisi cuaca ekstrem. Dalam beberapa hari terakhir ini, laporan mengenai sejumlah bencana mulai dari banjir, longsor, pohon tumbang, dan sejenisnya terus berdatangan dari sejumlah daerah di kawasan tersebut hingga mencuatkan tagar #PrayForBogor.
Lebih jauh, bencana ini bahkan sudah menelan korban jiwa di beberapa titik. Sudah pasti, kerugian secara materi juga terus dilaporkan dari sejumlah lokasi berbeda.
Bencana longsor dan banjir dengan arus air yang deras bahkan terekam kamera telah merusak menghanyutkan sejumlah bangunan. Baik berupa bangunan rumah pribadi, atau fasilitas publik.
Bukan hanya kerusakan, beberapa genangan air dilaporkan juga menyebabkan beberapa operasional fasilitas publik terganggu. Salah satunya jalur kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, yang sebelumnya nampak tergenang akibat banjir yang terjadi. Tak jauh dari lokasi tersebut, bahkan alun-alun Kota Bogor yang berada di pusat atau tengah kota juga terendam banjir yang sama.
Kondisi hidrometrologi basah
Innailaihi, banjir dan pohon tumbang juga dibeberapa wilayah kota Bogor.
Sekali lagi staysafe buat kalian yah 🥺 https://t.co/0HfZtfPCf4 pic.twitter.com/fDVbmpgudO— KULINERAIN (@KulineRain) October 12, 2022
Melihat situasi yang terjadi, berdasarkan keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), rentetan bencana yang terjadi di Bogor disebabkan oleh tingginya frekuensi bencana hidrometeorologi basah.
Bahkan, disampaikan bahwa kondisi hidrrometeorologi di Bogor merupakan yang tertinggi di Indonesia. Hal tersebut dijelaskan oleh Abdul Muhari, selaku Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
“Kabupaten Bogor ini adalah dengan frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi paling tinggi di Indonesia. Tidak hanya di Jabodetabek.” ujar Abdul Muhari, pada Selasa (11/10/2022), mengutip RRI.
Lebih lanjut, Abdul menjelaskan jika berdasarkan data bencana banjir di wilayah Jabodetabek per kabupaten/kota saja, dalam kurun waktu 2021-2022, Kabupaten Bogor tercatat sebanyak 181 kejadian. Angka tersebut dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan wilayah lain di Jabodetabek.
Apa itu Hidrometrologi basah?
Pada dasarnya Hidrometrologi adalah cabang ilmu dari meteorologi yang mempelajari siklus air, curah hujan, dan berkaitan dengan iklim serta cuaca. Hidrometeorologi mencakup fenomena yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), dan lautan (oseanografi).
Secara garis besar, bencana hidrometeorologi terjadi dari dua jenis, yakni basah dan kering. Jenis bencana yang terjadi akibat hidrometeorologi kering di antaranya kemarau atau kekeringan ekstrem dan karhutla.
Sedangkan untuk hidrometeorologi basah, bencana yang ditimbulkan seperti yang terjadi sekarang ini. Mulai dari banjir termasuk banjir bandang, longsor, dan cuaca ekstrem dalam bentuk curah hujan dengan intensitas tinggi.
Masih berdasarkan sumber yang sama, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, kondisi yang saat ini terjadi telah dan diharapkan terus menjadi perhatian semua pihak.
Agus Suyatna, selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor menyebut, kondisi yang terjadi harus menjadi perhatian semua pihak untuk memperhatikan lingkungan dan melakukan upaya mitigasi kebencanaan.
“Mudah-mudahan ini bisa tertangani, kita sudah bersurat ke Plt Bupati untuk menaikan status menjadi siaga bencana,” ujarnya.
#PrayForBogor dalam lini masa
Terkait tagar #PrayForBogor pada sepekan terakhir mencuat cukup tinggi pada Kamis (13/10/2022) dengan catatan 313 sebutan (mention) dari total 600 mention, dengan jumlah sebaran (reach) sebesar 179 ribu dari total 212 ribu sebaran.
Catatan lain menyebut, bahwa tagar #PrayForBogor mampu menciptakan interaksi massal di media sosial sebesar 144,5 ribu.
Sementara kabar atau postingan terkait tagar tersebut mampu memunculkan beragam sentimen, baik positif maupun negatif. Pada hari yang sama, sentimen positif mencuat dengan 46 mention, diikuti sentimen negatif dengan 38 mention.

Dalam infografik di atas digambarkan bahwa kanal video mampu mendominasi lini masa dengan menguasai sebaran sebesar 81,3 persen (488 mention).
Sementara ranah media sosial twitter cukup mendapat atensi tinggi dengan menguasai sebaran sebesar 16,7 persen (100 mention), dan ramah pemberitaan yang bercokol pada urutan selanjutnya dengan 5 mention (0,8 persen).