Aradea dan bukti ketangguhan domba garut bernilai fantastis

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Domba garut (muhammad Insan/Flickr)

Apa yang pertama kali terlintas di pikiran begitu mendengar nama Kota Garut? Pasti oleh-oleh khasnya yang tak boleh terlupa yakni dodol. Ungkapan tersebut tentu tidak salah, tapi sebenarnya ada hal lain yang juga identik dari Kota Intan ini, yaitu domba garut.

Domba garut merupakan salah satu rumpun domba lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Jawa Barat. Jenis domba ini telah dibudidayakan secara turun-temurun, dan menjadi sumber daya genetik ternak asli Indonesia yang unggul. Keunggulannya bahkan diakui tidak hanya di tanah air, namun juga dunia.

Apa yang membuat domba satu ini istimewa?

1. Tanduk khas yang kokoh

domba garut (kundrat/Flickr)

Jika dilihat sekilas, hal yang langsung menarik perhatian dari domba garut adalah tanduk yang melengkung sempurna dan terlihat kokoh. Lain itu, postur tubuhnya juga nampak tegak, dengan bagian bulu leher yang menyerupai surai singa karena memang dibiarkan tumbuh dengan panjang.

Mengutip Kompas.com, tanduk domba garut memang menjadi keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan jenis domba lain. Disebutkan jika setidaknya ada empat bentuk tanduk yang biasanya jadi favorit para penghobi atau pemelihara domba. Ke-empat bentuk yang dimaksud yakni bernama “gayor”, “golong tambang”, “leang”, dan “ngabendo”.

  Digemari masyarakat AS, teh Indonesia berpotensi besar rajai pasar global

Penamaan tersebut menunjukkan perbedaan bentuk dan arah tumbuh tanduk. Sementara itu keunikan bentuk tanduk domba ini tidak terlepas dari asal-usulnya. Mereka diketahui berasal dari perkawinan silang tiga jenis domba yakni domba lokal Priangan, domba merino Spanyol, dan domba kaapstad Afrika.

Bagi masyakarat setempat, ada ciri dan bentuk khusus untuk membedakan domba dengan tanduk terbaik. Bentuk yang dimaksud yakni tanduk yang turun ke bawah terlebih dahulu, setelah itu melengkung panjang ke atas dan harus simetris antara tanduk kanan dan kiri.

Selain di Garut, budidaya domba satu ini juga berada di tanah Parahyangan lainnya yakni Bandung dan Bogor.

2. Perawatan khusus

Adu domba garut (Bebed Gräfe/Flickr)

Dengan tanduk yang kokoh dan tubuh gagah, domba garut sendiri telah menjadi bagian dari tradisi lokal yang tak terpisahkan, yakni seni adu domba garut. Domba yang diadu adalah domba jantan karena domba betina tidak memiliki tanduk.

Bersamaan dengan itu, domba jantan merupakan salah satu hewan ternak yang memiliki nilai tinggi. Hal tersebut lantaran kualifikasi dan perawatan keseharian domba khusus adu tangkas ini harus lebih tertata dan terawat. Mulai dari makan, minum, hingga kesehatan, semuanya dijaga dengan ekstra.

  Tidak kalah dengan anjing, kambing ternyata lebih pintar daripada ternak lain

Umumnya, domba garut memiliki fisik yang kekar dengan berat sekitar 60-80 kilogram. Sementara itu untuk pemeliharaan sendiri, biasanya difokuskan untuk dua tujuan, yakni penghasil daging atau untuk kesenangan dan hobi.

Hewan ini biasa diberi pakan unggul dan bergizi seperti daun lamtoro, rumput gajah, daun pisang, bekatul, ampas tahu, serta daun jagung. Bahkan beberapa individu yang ingin terlihat lebih tangkas dan berkualitas kerap dibawa berkeliling, disalon, berlari, dipijat, hingga berenang.

Bukan sebatas perawatan sia-sia, deretan hal tersebut justru jadi penentu kesuksesan budidaya domba yang berkualitas dan memiliki nilai tinggi. Tidak main-main, domba yang memang terbukti berkualitas di pasaran bahkan bisa memiliki nilai yang fantastis, yakni mencapai ratusan juta.

3. Aradea, domba garut termahal

Aradea, domba garut termahal (Ahmad Andhika/JagadTani)

Satu domba garut yang saat ini dikenal paling berkualitas, gagah, dan memiliki nilai tinggi bernama Aradea. Mengutip Jagad Tani, domba yang memiliki warna bulu hitam legam tersebut bahkan bernilai Rp120 juta.

Aradea merupakan domba garut milik seorang pria bernama Dundun. Dirinya membeli domba tersebut sejak umurnya masih sekitar 2,5 tahun dan berasal dari Bandung. Dundun menjelaskan jika domba ini bisa mahal karena keunggulan pada bagian tanduk yang mendekati sempurna.

  Hari Buah Sedunia dan ragam komoditas buah dari Indonesia

Lebih detail, dijelaskan jika dalam setiap kontes ketangkasan, poin yang didapat dari bagian tanduk ada di kisaran 20-25. Untuk domba Aradea yang ia miliki, poinnya sudah mencapai 23 yang berarti mendekati sempurna.

Selain itu, Dundun juga menjelaskan jika di waktu yang akan datang, anakan dari domba Aradea sudah pasti akan menghasilkan keturunan yang berkualitas pula.

“Alasan kenapa Aradea ini bisa mahal itu yang pertama karena proyeksinya, artinya kalau pengurusan dan perawatan jalan sesuai harapan nilainya bisa lebih. Nah yang kedua buat prestisi juga punya domba bagus. Yang ketiga, ketika dia pensiun bisa buat breeding nanti anakannya sudah pasti mahal,” jelas Dundun.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata