Dari sekian banyak jenis ayam yang ada di dunia, ayam cemani salah satu jenis ayam yang paling menarik dan tidak biasa. Hal ini karena bentuknya yang sangat unik dan istimewa sehingga banyak orang yang hingga kini masih penasaran dengannya.
Ayam cemani memiliki warna hitam, tidak hanya pada bulunya, tetapi juga paruh, lidah, kaki, hingga tulang, dan daging. Karena keunikan bentuk fisik tersebut membuat banyak orang yang ingin membeli atau menelitinya. Apalagi di Indonesia, ayam cemani identik dengan ilmu hitam.
Lalu dari mana asal ayam cemani ini? Dan benarkah ayam ini selalu dikaitkan dengan ritual mistis atau ilmu hitam? Berikut uraiannya:
1. Latar belakang ayam cemani

Awal mula dari ayam cemani ini sebenarnya tidak terlalu jelas. Ada yang menyebutnya berasal dari Sumatra yang mana jenisnya kini sudah punah. Selain itu ada juga yang percaya ayam ini berasal dari sekelompok keturunan yang berasal dari Kedu dari dataran di Jawa Tengah.
Ayam cemani juga diyakini masih memiliki keterikatan dengan ayam bekisar yang hidup di pulau kecil di Indonesia. Ayam bekisar berasal dari pencocokan unggas hutan hijau dengan beberapa unggas hutan merah peliharaan. Ini termasuk proses yang rumit karena persilangan tertentu biasanya tidak subur.
Merujuk dari Kompas, kata cemani berasal dari bahasa Sanskerta yang berhati hitam legam. Nama ini menggambarkan warna ayam secara keseluruhan yang berwarna hitam. Ayam ini memang memiliki ciri khas berwarna hitam legam, bahkan sampai bagian jeroan, dan tulang.
Penyebab ayam cemani menjadi hitam karena adanya mutasi genetik yang menyebabkan pigmentasi hitam. Kondisi genetik ini biasa disebut dengan fibromelanosis dan menyebabkan mutasi pada gen endohelin-3 (EDN-3) yang menyebabkan warna hitam pada ayam ini.
Namun faktanya tidak semua ayam cemani memiliki lidah berwarna hitam. Begitu juga dengan darahnya yang tidak berwarna hitam melainkan berwarna merah tua sebagaimana darah manusia. Padahal banyak masyarakat yang meyakini ayam ini memiliki lidah dan darah hitam, sebagai persyaratan kegiatan adat.
2. Dikaitkan dengan mitos

Ayam cemani memang sering dikaitkan dengan kekuatan mistis. Konon, ayam jenis ini menyimpan kekuatan mistis yang kebenarannya masih diragukan. Tetapi hingga kini, masih tetap dipercayai oleh sebagian masyarakat Indonesia. Kerap kali bahkan ayam cemani dijadikan tumbal dalam segala ritual.
Konon, pada zaman kerajaan tempo dulu, ayam cemani biasa digunakan oleh para raja, jawara, pendekar, bahkan oleh para dukun dan orang pintar sebagai syarat sesajen. Selanjutnya secara turun temurun mitos mistis ayam cemani masih terpelihara hingga sekarang.
Selain sebagai ritual, ayam cemani yang dipercaya memiliki darah hitam sehingga disukai oleh bangsa jin, hantu dan makhluk halus lainnya. Tidak heran, jika memanggil jin jenis tertentu, mereka kerap meminta menu ayam cemani, kopi hitam dan berbagi sesajen.
Darah ayam cemani pun dipercaya memiliki kekuatan magis, salah satunya memberikan kekebalan tubuh. Bisa menyembuhkan beragam penyakit. Hingga banyak juga orang yang menggunakan ayam ini untuk melengkapi kegiatan adat.
Tetapi pada masa kini, sudah banyak orang yang kurang percaya dengan hal-hal mistis ini. Kini ayam cemani lebih dikenal sebagai ayam atau hewan peliharaan yang eksotis. Walau kini untuk bisa mendapatkan seekor ayam cemani, perlu merogoh kocek yang cukup dalam.
3. Harga yang fantastis

Karena keeksotisannya, ayam ini memiliki harga jual yang sangat tinggi, terutama di luar Indonesia. Satu ekor saja harganya bisa tembus Rp25 jutaan. Selain karena warnanya yang dominan hitam, apa yang menyebabkan ayam ini bisa dijual dengan harga yang tinggi?
Dikutip dari Lifepal, ayam cemani ini memiliki harga yang fantastis karena terbilang langka. Pada tahun 2017, jumlah ayam ini diprediksi hanya berjumlah 3.500 ekor di dunia. Angka ini jauh lebih sedikit daripada ayam broiler yang mencapai 1,69 miliar ekor.
Sementara itu harga rata-rata ayam cemani di Indonesia dibanderol senilai Rp25 juta – Rp 40 juta, anak ayam cemani Rp125 ribu – Rp 550 ribu, dan telurnya Rp80 ribu – Rp100 ribu. Sedangkan di Amerika Serikat, ayam cemani bisa dijual dengan harga mulai 199 dolar – 400 dolar per ekor atau Rp2,78 juta – Rp5,60 juta.
Selain itu daging ayam cemani ternyata juga bisa dikatakan lezat. Dagingnya mengandung banyak kalsium dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Menurut penelitian, daging ayam cemani lebih banyak mengandung hemoglobin dibandingkan ayam kampung biasa.
Karena itu daging ayam cemani sangat baik dikonsumsi ibu hamil. Karena tergolong varietas ayam kampung, dagingnya ketika dimasak tidak mudah hancur dan rasanya lezat. Dagingnya kenyal dan berisi, tidak lembek, dan tidak mengandung banyak lemak. Ditambah nutrisi ayam kampung lebih tinggi ketimbang ayam ras.