Bila biasanya jagung yang ditemui berwarna kuning cerah, berbeda hanya dengan momala di Provinsi Gorontalo. Momala merupakan salah satu varietas jagung asli wilayah setempat dengan karakteristik bijinya yang berwarna ungu pekat.
Disebutkan jagung itu memiliki rasa yang manis, tetapi kadar gula yang terkandung tergolong rendah. Kadar gula dalam jagung tersebut hanya 9-100 briks, sementara jagung manis biasa 12-140 briks.
Lalu apa sebenarnya jagung ungu tersebut? Dan benarkah makanan ini memiliki banyak manfaat? Berikut uraiannya:
1. Jagung ungu

Bila biasanya jagung yang ditemui berwarna kuning cerah, berbeda hanya dengan momala di Provinsi Gorontalo. Momala merupakan salah satu varietas jagung asli wilayah setempat dengan karakteristik bijinya yang berwarna ungu pekat.
Biasanya masyarakat setempat kerap mengolah jagung tersebut untuk kebutuhan pangan hingga pewarnaan alami. Disebutkan juga jika Momala memiliki kandungan gizi yang kompleks sebagai penguat imun tubuh.
Dinukil dari Merdeka, jagung Momala disebutkan tersebar di beberapa daerah di wilayah Bumi Serambi Madinah di antaranya Desa Pangeya, Sari Tani, Bongo I, Bongo II, Bongo III, Raharja, Tanjung Harapan, Dimito, dan Desa Dulohupa.
Salah satu yang menjadi pembeda dengan jagung lainnya adalah warna biji jagungnya yang cenderung berwarna ungu. Warna tersebut konon dihasilkan dari tingginya kandungan antosianin, khususnya jenis Chrysanthemin (cyanidan 3-0.glucoside).
Diketahui antosianin memiliki fungsi untuk mengatur warna di bijinya seperti ungu atau violet yang biasa terdapat juga di dalam jenis sayuran lain. Antosianin berasal dari bahasa Yunani, yakni anthos yang memiliki arti bunga, sedangkan kyanos berarti warna biru.
2. Kandungan jagung ungu

Jagung berwarna ungu ternyata memiliki banyak manfaat, hal inilah yang disampaikan oleh periset dari Universitas Brawijaya, Arifin Noor Sugiharto. Misalnya walau memiliki rasa manis, tetapi kadar gula yang terkandung tergolong rendah.
“Keunggulan lain produktivitas jagung itu tergolong tinggi, mencapai 11 ton segar per hektare (ha),” ujarnya.
Dirinya membandingkan dengan rata-rata produktivitas nasional yang hanya 4-6 ton per ha. Induk jagung ungu itu mempunyai warna yang berbeda, yakni SBY yang berbiji kuning. Induk betina baru dengan UP 33 yang memiliki warna ungu pekat.
Jagung warna baru juga relatif tahan terhadap penyakit yang menjadi kendala para petani jagung, yaitu bulai atau downy mildew, Sebelum merilis, dirinya melakukan uji multilokasi di beberapa daerah seperti Lampung, Malang, dan Magelang.
“Namun warna yang dihasilkan pada dataran rendah kurang pekat,” ujarnya.
3. Manfaat

Jagung ungu disebut memiliki kandungan antosianin yang tinggi sebagai antioksidan di dalam tubuh. Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), Muhammad Azrai mengatakan jagung tersebut mampu menangkal radikal bebas yang masuk ke tubuh.
“Banyak manfaat yang terkandung di dalam jagung ungu untuk kesehatan manusia, salah satu fungsinya adalah menghambat proses aterogenesis dengan mengoksidasi lemak jahat dalam tubuh,” katanya.
Sementara itu dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Jambura Biosfer tahun 2019 lalu, jagung Momala memiliki beberapa kandungan yang cukup kompleks di antaranya karbohidrat, protein, lipida, kandungan air serta abu.
Dalam penelitian tersebut, kandungan protein bahkan disebutkan paling tinggi dibanding dengan jenis jadung lainnya (jenis pena tunu ana, piet kuning, gumarang, dan lamuru) yakni sebesar 11 persen.
“Kandungan protein momala sebesar 11,51 lebih kurang 0,24 persen dan yang terendah adalah jagung varietas gumarang sebesar 6,88 lebih kurang 0,01 persen, dengan kandungan air 14, 82 persen lebih kurang 0,04 persen,” tulis Rizal Suleman.