Apa jadinya jika semua ikan di dunia punah?

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Ilustrasi kepunahan ikan (Erez/flickr)

Ikan merupakan salah satu spesies hewan utama yang mendiami habitat perairan, terutama laut. Eksistensi makhluk hidup satu ini nyatanya memiliki peran sangat besar dari yang bisa kita bayangkan.

Mengutip penjelasan thehealthyfish.com, tidak hanya berperan sebagai sumber pangan manusia, ikan memiliki sejumlah kontribusi dalam kelangsungan ekosistem. Lebih detail, ikan terbukti dapat mengangkut dan mendistribusikan sejumlah nutrisi penting di berbagai jalur perairan yang mereka lalui.

Lain itu, ikan juga berfungsi sebagai bioindikator. Artinya, kehadiran ikan kerap dijadikan acuan untuk mengetahui apakah ekosistem suatu wilayah perairan masih baik atau sudah tercemar. Sementara itu di lain sisi, lagi-lagi ancaman eksploitasi berlebih mengancam populasi ikan yang ada di dunia.

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti kelautan bernama Boris Worm, menuntun pada sebuah hasil yang sangat tak diharapkan semua umat manusia. Jika aktivitas eksploitasi berlebih dan pencemaran terus dilakukan, pada tahun 2048 kemungkinan tak akan ada lagi ikan yang dapat dijumpai di lautan.

Meski perlu digarisbawahi, bahwa kondisi tersebut merupakan gambaran skenario terburuk yang belum tentu terjadi, namun layak untuk menjadi peringatan. Lantas, apa dampaknya jika benar kepunahan ikan terjadi?

  7 ikan tercepat yang ada di laut, apa saja?

1. Banyak orang kehilangan sumber pencarian

Ilustrasi nelayan (Thijs Degenkamp/unsplash)

Pihak pertama yang akan terpengaruh adalah mereka yang bekerja sebagai penangkap ikan atau nelayan. Di Indonesia saja, ada lebih dari 2 juta orang yang menggantungkan hidupnya dari profesi sebagai nelayan.

Jumlah tersebut belum dikalikan dengan lebih dari 150 negara lain, yang sebagian besar bisa jadi memiliki nelayan lebih banyak dibanding Indonesia.

Lebih detail, Food and Agriculture Organization (FAO) juga pernah memperkirakan jika ada sekitar 60 juta orang yang berprofesi sebagai nelayan, di mana 39 juta nelayan berfokus pada tangkapan ikan. Apabila ikan di dunia benar-benar punah, maka tak terbayang bagaimana kehidupan mereka yang kehilangan sumber pencarian di waktu yang akan datang.

2. Ekosistem rusak, rantai makanan berantakan

Ilustrasi ikan dan lingkungan sekktar (Blake Cheney/Flickr)

Seperti yang telah disebutkan, ikan selama ini memiliki peran penting sebagai pembawa dan pendistribusi nutrisi penting bagi makhluk lain. Jika eksistensinya hilang, maka akan sangat memengaruhi ekosistem dan rantai makanan yang ada.

Bahkan tidak hanya di laut atau sungai, punahnya ikan juga akan merusak rantai makanan yang secara langsung berhubungan dengan habitat darat. Semakin banyak hewan yang kelaparan, maka akan terus berlanjut hingga memengaruhi semua bagian di rantai makanan berikutnya, termasuk manusia.

  Menyibak keanekaragaman hayati Indonesia dan potensi yang dimiliki

Karena itu kondisi kekurangan bahan pangan skala besar juga bisa saja terjadi. Memang, sumber makanan di dunia ini tidak hanya ikan. Namun bagi beberapa kalangan, ada yang tidak mampu membeli daging sehingga menjadikan ikan dan sejenisnya sebagai pangan utama.

Yourfishguide.com bahkan menyebut jika punahnya ikan juga dapat menimbulkan polusi yang merajalela. Hewan air termasuk ikan merupakan salah satu makhluk hidup yang dapat membantu menyaring racun dan bahan kimia berbahaya di laut.

Jika tidak ada ikan, maka racun dan polusi yang ada tidak akan hilang sehingga menyebabkan lebih banyak polusi terutama di air.

3. kepunahan hewan selain ikan

Jika benar kepunahan ikan terjadi, nelayan yang masih tersisa sebenarnya bisa saja bertahan dengan beralih memburu sumber daya laut lainnya. Namun hal tersebut hanya akan menuntun kepada eksploitasi berlebih terhadap spesies makhluk laut selain ikan.

Beberapa jenis hewan yang dimaksud sebut saja cumi, udang, kepiting, atau sejenisnya. Jika beberapa hewan tersebut mengalami hal yang sama, maka bukan tidak mungkin jika di masa depan laut benar-benar akan kosong.

  Warisan leluhur Baduy dalam pelestarian alam untuk cegah bencana

Karena itu, manusia saat ini sangat disarankan untuk tidak lagi mengedepankan sifat eksploitatif. Bersamaan dengan upaya pemanfaatan, kita bisa mulai fokus untuk mempertahankan kelestarian ikan dan hewan sejenisnya lewat berbagai upaya.

Upaya yang dimaksud pun dapat dilakukan dengan berbagai bentuk yang saat ini sudah banyak dijalankan dengan kesadaran tinggi. Beberapa di antaranya memperketat regulasi penangkapan, budidaya, membuat cagar alam laut, dan paling penting melakukan penangkapan dengan metode yang tidak merusak.

Artikel Terkait

Terbaru

Humanis

Lingkungan

Berdaya

Jelajah

Naradata