Tanggal 1 September 2022 menjadi salah satu tanggal paling ditunggu oleh lapisan masyarakat Indonesia, bukan menunggu kabar baik, melainkan kabar soal kenaikan harga BBM subsidi, yakni Pertalite dan Solar.
Meski kabar soal kenaikan harga BBM sudah lama santer terdengar, namun sepekan terakhir volume dengungannya kian meningkat pesat. Hal itu terkait dengan ragam prediksi masyarakat dan para ahli ekonom yang menyoroti soal harga ideal yang harus dikeluarkan pemerintah.
Jangan membebani masyarakat

Pemerintah menyebut bahwa kenaikan harga BBM subsidi tersebut tak boleh membebani, di lain sisi dengan fakta bahwa 80 persen BBM subsidi dikonsumsi oleh kaum mapan juga membuat pemerintah pusing tujuh keliling. Kenapa pusing? Ya misal hal itu terus terjadi maka pemerintah harus menombok 195 triliun.
Meski pada kenyataannya harga BBM subsidi per 1 September 2022 belum dinaikkan, namun kepastian kenaikan disinyalir tetap akan terjadi, tinggal menunggu waktu pengumumannya saja.
Akan tetapi pada saat yang bersamaan pula, pemerintah menurunkan harga BBM non-subsidi, yakni Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite, yang penurunanya mencapai Rp2.000/liter.
Respons netizen
Isu terkait Harga BBM Naik dalam periode sebulan terakhir (2 Agustus-1 September 2022), melonjak pada pekan ke-4 Agustus, atau tepatnya pada, Selasa (30/8), dengan 344 penyebutan (mention) yang berdampak pada penyebaran (reach) sebesar 8,4 juta. Sebelumnya, kata kunci ini sempat melonjak pada 23 Agustus dengan 185 mention dan 4 juta sebaran.
Dari total 2.543 mention yang menghasilkan 53,1 juta sebaran sepanjang periode tersebut baik di ranah media sosial maupun kanal pemberitaan, kata kunci Harga BBM Naik juga didominasi dengan sentimen negatif sebesar 147 mention, dan 12 mention sentimen positif. Ini artinya, terjadi kekhawatiran yang cukup tinggi di kalangan netizen.
Terkait analisis kata kunci Harga BBM Naik, ada dalam tabel infografik berikut.

Infografik di atas menggambarkan bahwa pemberitaan daring masih mendominasi dalam penyebutan Harga BBM Naik dengan persentase sebanyak 75,1 persen (1.910 mention), yang kemudian disusul ranah web dengan komposisi 13,4 persen (341 mention), dan ranah blog dengan 6,1 persen (154 mention).