Banjir Sangatta mulai surut, SalamAid galang bantuan sandang dan pangan

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Banjir Sangatta yang melanda 5 desa | Halokaltim.com
Pada Rabu (21/3/2022), banjir yang melanda lima desa di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, sejak Sabtu (19/3) sudah mulai surut. Ribuan warga terdampak ada yang masih mengungsi di posko terpadu yang dibuat oleh relawan dan pemerintah provinsi setempat, tapi ada juga yang kembali untuk melihat kondisi di sekitar rumah.
 
Banjir ini disebut jadi yang terparah setelah banjir serupa pada 2001 silam. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Kutai Timur, Awang Nanta, mengatakan, rata-rata ketinggian air di lokasi banjir berkisar 70 hingga 100 sentimeter.
 
Tapi beberapa hari sebelumnya, ketinggian air sempat setinggi 1,8 meter hingga 2 meter. Awang menyebut, banjir sulit untuk surut dikarenakan fenomena pasang air laut, kemudian hujan dengan intensitas sedang juga masih terjadi di Sangatta.
 
Pada Senin (22/3), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur Syafruddin, mengatakan bahwa kondisi banjir masih relatif tinggi, yakni 30 sentimeter di jalan raya, hingga beberapa jalan masih susah untuk di akses oleh kendaraan bermotor.
 
”…Sejumlah titik masih ada air yang tingginya 1 meter,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Perekonomian warga tersendat

Genangan air atau banjir yang belum sepenuhnya surut ini membuat kegiatan ekonomi masyarakat juga tersendat. Toko-toko tutup, termasuk rumah makan. BPBD Kutai Timur juga mengatakan, bahwa hal itu sempat membuat pihaknya kesulitan untuk menyediakan bahan pangan bagi pengungsi.
 
”Saat ini yang dibutuhkan pengungsi terutama makanan pokok, beras, telur, atau yang cepat saji, seperti mi instan. Untuk penanganan pascabanjir, perlu obat obat-obatan. Kemudian pakaian untuk anak-anak dan dewasa,” ujarnya.
 
Meski banjir telah mereda, namun kebutuhan pokok, baik itu sandang dan pangan, secara umum memang sangat dibuthkan warga.
 
Tim SalamAid pun melakukan penggalangan bala bantuan untuk dikirimkan ke wilayah tersebut. Karena memang sejatinya uluran bantuan, baik dari para relawan, lembaga sosial, dan pemerintah setempat, memang sangat dibutuhkan masyarakt di sana.
 
Mari kita bantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, sehingga mampu membangkitkan rasa optimistis dan semangat mereka untuk menjalankan aktivitas seperti semula.
 

  Cara orang Jawa membaca pertanda bencana alam

Artikel Lainnya

Video

Program