Untuk mengenal dan belajar tentang mitigasi bencana memang sejatinya tidak dibatasi usia. Seperti pengalaman pembelajaran yang dilakukan oleh 16 adik-adik kecil siswa dari TK Sekolah Alam Atifa.
Adik-adik TK yang sekolahnya yang berlokasi di Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat tersebut, memiliki semangat saat berkunjung ke markas lembaga sosial kemanusiaan SalamAid pada Rabu (16/3/2022), untuk belajar serta bermain edukasi simulasi bencana.
Kegiatan edukasi yang dilakukan di Salam Community Lounge, Sekolah Alam Bogor itu, adik-adik kecil ini selain mendapatkan simulasi kejadian bencana alam, juga diberikan pengenalan APD (alat pelindung diri) serta tas siaga bencana.
Tujuannya jelas, agar adik-adik kecil ini mengetahui apa saja yang perlu disiapkan untuk bisa menyelamatkan diri sendiri serta bisa membantu orang lain saat terjadi peristiwa bencana yang sesuangguhnya.

Simulasi kebencanaan gempa
Simulasi bencana yang dipraktikan oleh adik-adik kecil ini adalah bagaimana mengkondisikan situasi ketika terjadi bencana gempa bumi.
Edukasi dilakukan dengan skema atau simulasi yang dibuat secara ceria dan gembira, salah satunya dengan bernyanyi tentang bagaimana menyelamatkan diri. Liriknya kira-kira seperti ini:
“Kalau ada gempa lindungi kepala, Kalau ada gempa jauhilah kaca, Kalau ada gempa bersiaplah antri, Berbaris keluar kumpul di lapangan.”

Dua siswa TK, yakni Natta dan Felisha yang masih berusia 6 tahun nampak begitu antusias saat diberikan kesempatan berperan menjadi relawan cilik untuk membantu proses evakuasi korban bencana gempa bumi yang diperankan temannya Hadziq (6 tahun). Dengan sigapnya Felisha memutuskan, “Kita harus telepon dokter buat obatin Hadziq.”
Kegiatan edukasi kebencanaan berlangsung cukup lancar selama kurang lebih selama 2 jam, yang dimulai sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
Uniknya, ketika kegiatan berlangsung, gempa bumi sungguhan pun terjadi dengan pusat gempa berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat, berkekuatan 5,3 Magnitudo, namun nyatanya tidak membuat adik-adik kecil ini panik.
Semoga dengan kegiatan edukasi seperti ini, kita dan adik-adik kecil kita ini menjadi paham tentang bagaimana menyelamatkan diri sendiri dan orang lain ketika bencana terjadi.