Ini dia, 7 burung endemik yang mendiami wilayah Ranca Upas

Belakangan, media sosial dan pemberitaan daring diramaikan dengan aktivitas komunitas motor trail di wilayah konservasi satwa Ranca Upas, Bandung, yang berujung rusakya habitat lingkungan di sana.

Ranca Upas adalah sebuah daerah wisata yang terletak di kawasan objek wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia, yang berada di ketinggian sekitar 1.600 mdpl.

Kawasan itu juga dikenal sebagai tempat wisata yang menyajikan pemandangan alam yang indah serta fasilitas untuk berkemah dan menikmati keindahan alam. Di sini terdapat padang rumput yang luas, danau, hutan pinus, serta banyak jenis flora dan fauna yang hidup di sekitar area tersebut.

Tentunya, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan kawasan tersebut. Selain sebagai kawasan konservasi rusa-rusa dan hutan, kawasan itu juga menjadi tempat tinggal bagi spesies burung-burung endemik di Pulau Jawa.

Adalah Hutan Tambakruyung menjadi salah satu wilayah di kawasan tersebut. Selain memiliki bentang alam yang memukau, kawasan itu juga memiliki keanekaragaman burung-burung.

Berikut tujuh burung endemik yang dapat kita lihat dan temukan di sekitar Ranca Upas.

1. Luntur jawa

Burung luntur jawa (Burung Indonesia)
Burung luntur jawa (Burung Indonesia) – wikipedia

Burung warna-warni bernama latin Apalharpactes reinwardtii ini memiliki ukuran tubuh yang relatif besar dengan ukuran sekira 34 cm.

Luntur jawa merupakan spesies burung endemik Pulau Jawa yang memiliki persebaran yang sangat terbatas di bagian barat Pulau Jawa. Dalam catatan populasi global diperkirakan tidak lebih dari beberapa ratus pasang dewasa.

2. Sepah gunung

Burung sepah gunung (Burung Indonesia)
Burung sepah gunung (Burung Indonesia) – Wikipedia

Selain suaranya yang merdu, burung sepah gunung (Pericrocotus miniatus) juga memiliki bulu yang sangat mencolok dengan warna merah dan hitam kebiruan. Tubuh burung endemik ini cukup langsing, yakni memiliki ukuran sekitar 19 cm.

Sepah gunung memiliki penyebaran global meliputi Pulau Sumatra dan Jawa, namun terbatas menghuni hutan pegunungan dari ketinggian 1.200—2.700 mdpl.

3. Puyuh-gonggong jawa

Burung puyuh-gonggong jawa (Burung Indonesia)
Burung puyuh-gonggong jawa (Burung Indonesia) – Wikipedia

Puyuh-gonggong jawa cukup mudah dibedakan dengan burung puyuh lainnya, ia memiliki tubuh yang berukuran cukup besar, yakni 28 cm. Keberadaannya pemilik nama ilmiah Arborophila javanica di Hutan Tambakruyung ini cukup umum dan relatif sering terdengar suaranya dari jarak yang jauh sekalipun.

Meski begitu, tren populasi burung endemik ini diperkirakan terus menurun disebabkan oleh kehilangan habitat utamanya di elevasi yang lebih rendah (IUCN, 2021).

4. Kacamata pleci

Burung kacamata pleci (Burung Indonesia)
Burung kacamata pleci (Burung Indonesia) – ksdae.menlhk.go.id

Burung ini memiliki ciri khas berupa pola lingkaran yang menyerupai kacamata pada sekeliling matanya dan memiliki tubuh yang relatif kecil, yakni sekitar 9.6—11 cm.

Penyebaran utama burung kacamata pleci (Zosterops melanurus) ada di Pulau Jawa dan Bali, serta menghuni sebagian habitat hutan primer maupun sekunder. Lain itu burung ini juga bisa dijumpai di habitat bakau, taman, area budidaya, dan taman-taman kota.

5. Celepuk jawa

Burung celepuk jawa (Burung Indonesia)

Celepuk jawa termasuk burung hantu yang relatif kecil dengan ukuran 16-18 cm, serta memiliki warna tubuh dominan coklat kemerahan.

Ciri khas utama burung endemik pemilik nama latin Otus angelinae ini terdapat pada alis putih yang memanjang hingga kuncung telinganya. Tersebar terbatas di Pulau Jawa dan mendiami habitat hutan pegunungan primer, burung ini hidup pada ketinggian 1.500—2.000 mdpl.

6. Elang jawa

Elang jawa (Burung Indonesia)
Elang jawa (Burung Indonesia) – wikipedia

Dengan nama ilmiah Nisaetus bartelsi pemilik jambul panjang yang ujungnya berwarna putih di atas kepalanya ini menjadi ciri khas dari elang jawa. Burung ini merupakan spesies burung elang endemik berukuran sedang, sekitar 60 cm.

Sayangnya, burung yang memiliki persebaran terbatas di Pulau Jawa ini, menjadi salah satu spesies endemik yang populasinya kian menyusut.

7. Sempur-hujan jawa

Burung sempur-hujan jawa (Burung Indonesia)

Burung yang memiliki nama latin Eurylaimus javanicus ini menjadi satu-satunya burung sempur yang dapat ditemukan di Pulau Jawa.

Memiliki suara yang unik diawali dengan ‘whirr’ dan selalu segera diikuti oleh nada getar seperti suara serangga. Keberadaannya di Hutan Tambakruyung relatif tidak umum dan lebih sering terdengar ketimbang terlihat.

Nah, dari paparan di atas, penting kiranya kita tetap menjaga dan melestarikan burung-burung endemik di wilayah Ranca Upas. Suara mereka akan menemani pagi hingga malam kita dalam menikmati alam yang eksotis lagi dingin di wilayah Bandung barat tersebut.