Dalam menjalani kehidupan tentu kita sering menemukan atau mengalami momen tak terduga. Dan dalam setiap keluarga, kemampuan untuk menghadapi keadaan darurat keuangan bisa menjadi perbedaan antara ketenangan dan kekacauan.
Inilah mengapa memiliki dana darurat yang cukup merupakan langkah penting dalam perencanaan keuangan keluarga.
Dana darurat adalah simpanan keuangan yang dirancang khusus untuk menangani keadaan darurat tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau kebutuhan medis mendesak.
Ini adalah tabungan yang dapat memberikan Anda jaminan keuangan dalam situasi sulit, menghindarkan Anda dari tekanan finansial yang berlebihan atau bahkan kebangkrutan.
Menghitung dana darurat yang ideal untuk keluarga melibatkan beberapa faktor penting. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menghitung dana darurat yang sesuai:
1. Hitung pengeluaran bulanan
Pertama, tentukan pengeluaran bulanan keluarga secara rinci. Sertakan biaya rutin seperti makanan, sewa atau hipotek, tagihan utilitas, transportasi, perawatan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Jumlahkan semua biaya ini untuk mendapatkan total pengeluaran bulanan keluarga.
2. Tentukan durasi dana darurat
Pilih durasi berapa lama ingin dana darurat dapat mencakup pengeluaran bulanan keluarga. Durasi umum yang direkomendasikan adalah 3-6 bulan, tetapi dapat bervariasi tergantung pada keadaan pribadi dan keuangan.
3. Kalikan pengeluaran bulanan dengan durasi
Kalikan total pengeluaran bulanan dengan durasi yang telah ditentukan. Misalnya, jika pengeluaran bulanan keluarga adalah Rp5 juta dan ingin menutupi 6 bulan pengeluaran, maka dana darurat yang ideal adalah Rp30 juta.
4. Pertimbangkan situasi khusus
Beberapa situasi khusus mungkin membutuhkan pertimbangan tambahan dalam menghitung dana darurat. Misalnya, jika memiliki tanggungan keuangan tambahan seperti pinjaman atau utang, mungkin perlu menambahkan jumlah ini ke dana darurat.
Juga, pertimbangkan aspek seperti pekerjaan yang tidak stabil atau risiko medis yang lebih tinggi dalam keluarga.
5. Evaluasi perubahan dalam kehidupan
Lakukan evaluasi secara berkala terhadap dana darurat. Jika ada perubahan signifikan dalam kehidupan, seperti pernikahan, kelahiran anak, pindah rumah, atau peningkatan pengeluaran, sesuaikan dana darurat untuk mencerminkan perubahan tersebut.
Menghitung dana darurat yang ideal adalah langkah penting dalam merencanakan keuangan keluarga. Ini membantu kita memiliki perlindungan keuangan saat menghadapi keadaan darurat atau ketidakstabilan keuangan yang tidak terduga.
Penting juga untuk mempertimbangkan diversifikasi investasi dan mencari nasihat dari profesional keuangan jika diperlukan untuk membantu merencanakan keuangan keluarga Anda secara keseluruhan.
Persentase yang ideal
Finansialku menjelaskan bahwa cara menghitung dana darurat adalah dimulai dengan menganalisis keuangan pribadi. Maksudnya, kita harus tahu jumlah pemasukan dan pengeluaran scara detail.
Setelahnya, kita bisa mulai menyusun perencanaan keuangan pribadi menggunakan metode yang paling cocok. Salah satunya adalah simulasi 50 : 30 : 10 : 10 : 10.
Dengan cara ini, kita harus mengalokasikan:
- 50% pendapatan untuk kebutuhan harian
- 30% untuk kepentingan pribadi
- 10% untuk dana darurat
- 10% untuk tabungan atau investasi
Akan tetapi, metode tersebut tentu bukan acuan utama, karena penghasilan setiap orang pasti berbeda-beda. Metode tadi bisa kita terapkan sesuai dengan kondisi keuangan kita.
Beberapa pendapatan di luar gaji, seperti dividen investasi, bonus tahunan, dan pendapatan bisnis, dapat dibubuhkan untuk mendukung pemenuhan pos-pos tadi. Dengan begitu, kita akan memiliki perencanaan keuangan pribadi yang relevan.