Distribusi listrik pada pelanggan rumah tangga (2010-2020)

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Ilustrasi distribusi listrik (pln.co.id)

Sebagai pihak yang mengelola kelistrikan di tanah air, PLN membedakan penerima distribusi listrik di Indonesia ke dalam 5 kategori. Kategori tersebut terdiri dari rumah tangga, sosial, bisnis, industri, dan publik. Rumah tangga menjadi sektor pelanggan penerima listrik terbesar yang didistribusikan tiap tahunnya.

Total listrik yang didistribusikan ke pelanggan secara keseluruhan pasalnya memang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Bersamaan dengan hal tersebut, total listrik yang terdistribusi ke pelanggan rumah tangga juga menunjukkan peningkatan serupa.

Meski begitu, tercatat jika dalam kurun waktu 10 tahun (2010-2020), persentase peningkatan yang terjadi masih berada di bawah angka 10 persen. Kecuali dari tahun 2011-2012, di mana peningkatan distribusi listrik rumah tangga tercatat berada di kisaran 11 persen.

Secara spesifik, distribusi listrik pada tahun 2010 berada di angka 59.825 GWh. Kemudian di tahun 2011 distribusi tersebut mengalami peningkatan sebesar 9 persen menjadi 65.146 GWh. Di tahun 2012, baru kenaikan mencapai 11 persen dan membuat pencatatan distribusi mencapai 72.176 GWh.

  Fakta Agats, distrik di Papua yang massalkan kendaraan listrik sebelum Jakarta

Di tahun-tahun setelahnya, kenaikan distribusi listrik kembali konsisten di bawah 10 persen. Secara detail, peningkatan terjadi dengan pertumbuhan menjadi 77.869 GWh (2013), 84.136 GWh (2014), 88.742 GWh (2015), 93.733 GWh (2017), dan 97.930 GWh (2018).

Baru di 2019, distribusi listrik rumah tangga melampaui 100 ribu GWh, atau lebih tepatnya di angka 103.789 GWh. Peningkatan terus berlanjut di tahun 2020, di mana total listrik yang terdistribusi untuk rumah tangga mencapai 111.413 GWh.

Listrik yang didistribusikan kepada pelanggan rumah tangga (GWh), 2010-2020

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

Artikel Terkait