Masih sedikit yang peduli dengan Hari Gunung 2021

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Gunung Nok di Papua Barat (fauna-flora.org)

Dikutip dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perayaan Hari Pegunungan Internasional dimulai dengan konferensi PBB tentang “Pengelolaan ekosistem yang rapuh: pembangunan gunung yang berkelanjutan” yang diadakan pada tahun 1992.

Konferensi ini merupakan bagian dari Agenda 21 Konferensi Lingkungan dan Pembangunan . Kita tahu bahwa agenda tersebut adalah program PBB yang membahas masalah lingkungan dan pembangunan di seluruh dunia.

Isu lingkungan telah menjadi fokus PBB. Untuk itu PBB cukup prihatin tentang konservasi pegunungan terancam oleh perubahan iklim dan eksploitasi alam yang berlebihan.

Naiknya iklim global menyebabkan perubahan besar dalam kehidupan di sekitar pegunungan. Pegunungan sudah menjadi rumah bagi 15 persen populasi dunia dan merupakan rumah bagi sekitar setengah dari keanekaragaman hayati dunia.

Semua kehidupan di bumi membutuhkan air, energi, dan makanan dari pegunungan. Saat iklim global terus membaik, komunitas pegunungan menghadapi perjuangan besar untuk bertahan hidup.

Gletser gunung mencair pada tingkat yang berbahaya, mempengaruhi pasokan air bagi jutaan orang. Banyak kehidupan yang bergantung pada gunung yang terancam punah.

  Sentimen negatif mendominasi peristiwa banjir Banten
Gunung (MY BROMO TOUR/Flickr)
Gunung (MY BROMO TOUR/Flickr)

Di Indonesia, permasalahan gunung kian tahun kian mengemuka, terutama soal sampah gunung akibat semakin banyaknya aktivitas para pendaki. Ironisnya, banyaknya aktivitas jelajah gunung itu tidak diimbangi dengan literasi soal kelestarian lingkungan, terutama soal sampah gunung.

Terkait hari gunung internasional yang jatuh pada 11 Desember 2021 lalu, seperti apa gunung-gunung indah di Indonesia dalam kacamata pemberitaan dan ranah media sosial?

Hari gunung sedunia dalam ranah pemberitaan dan media sosial

Jika ditarik rentang waktu dalam sebulan terakhir (5 Desember 2021-5 Januari 2022), penyebutan kata kunci hari gunung internasional (World Mountains Day) tertinggi berada di tanggal 10 dan 11 Desember 2021, dengan catatan jumlah sebaran sebanyak 37.718.

Kemudian naik lagi pada 4 Januari 2022 dengan 33.048 sebaran. Secara umum, terkait kata kunci hari gunung internasional mencapai 70.809 sebaran.

Sementara sentimen dari kata kunci hari gunung internasional ada catatan positif sebanyak 4 mention pada 10 Desember 2021, sayangnya sentimen negatif justru terjadi pada 11 Desember 2021 (2 mention).

  Produksi kayu hutan (2010-2020)

Secara umum, analisis kata kunci hari gunung internasional ada dalam tabel infografik berikut.

Dalam infografik di atas terlihat sebutan kata kunci hari hari gunung internasional terjadi pada 10-11 Desember 2o21 dan 4 januari 2022, dibarengi dengan sentimen positif dan negatif.

Penyebaran kata kunci didominasi oleh platform berbasis video, yakni youtube dengan catatan 86,4 persen, diikuti oleh ranah blog dengan 9,1 persen. Pemberitaan media justru sangat kecil dengan hanya meraup porsi 4,5 persen.

Pemberitaan media

Sepinya pemberitaan media terkait hari gunung internasional, menandakan belum banyaknya literasi terkait bagaimana mengabarkan tentang kondisi-kondisi gunung di Indonesia.

Padahal, isu sampah gunung dari tahun ketahun kian mengemuka dan membutuhkan perhatian khusus serta mendapatkan porsi pemberitaan media. 

Boleh jadi, hal itu terkait dengan hari libur yang berdekatan dengan perayaan natal dan tahun baru 2022.

Artikel Terkait