Salah satu metrik keanekaragaman hayati yang paling banyak dikutip, namun disalahpahami adalah Indeks Kehidupan Planet (Living Planet Index/LPI). LPI mencoba merangkum perubahan rata-rata dalam ukuran populasi dari puluhan ribu populasi hewan yang diteliti. Indeks ini menyaring perubahan ini ke dalam satu angka.
Penting untuk dicatat bahwa data ini tidak mewakili secara global, beberapa wilayah memiliki lebih banyak data yang tersedia dibandingkan wilayah lainnya. Data keanekaragaman hayati jauh lebih terbatas di daerah tropis, misalnya.
Yang dilaporkan adalah rata-rata penurunan jumlah populasi hewan sejak tahun 1970. Ini tidak memberi tahu kita tentang:
- Jumlah spesies yang hilang;
- Jumlah populasi atau individu yang telah hilang;
- Jumlah atau persentase spesies atau populasi yang menurun;
- Jumlah kepunahan.
Merangkum paparan panjang laman Our World in Data, sejak tahun 1970 populasi hewan yang datanya tersedia telah menurun rata-rata 69 persen. Penurunan untuk beberapa populasi jauh lebih besar, untuk beberapa populasi lainnya, jauh lebih kecil.
Dan, pada kenyataannya, banyak populasi yang ukurannya meningkat. Kita akan membahas hal ini dalam wawasan kunci berikutnya.

Data ini menjelaskan apa?
Setiap dua tahun sekali, laporan LPI diterbitkan. Laporan ini menyajikan data berkualitas tinggi terbaru yang kami miliki mengenai populasi hewan, dan juga meningkatkan cakupan global dengan setiap rilis baru.
Data dasar yang termasuk dalam LPI berasal dari kombinasi artikel ilmiah yang dipublikasikan, database online, dan laporan pemerintah. LPI juga mengumpulkan pengamatan tentang perubahan ukuran populasi, dan metrik serupa, di puluhan ribu populasi hewan.
Laporan tahun 2022 mencakup angka-angka dari 30.000 populasi satwa liar. Hal ini mencakup segala sesuatu mulai dari katak hingga spesies gajah, badak hingga burung hantu, dari setiap benua di Bumi. Namun, 30.000 populasi tersebut hanyalah sebagian kecil dari satwa liar di dunia.
Meski data tidak mewakili secara global, beberapa wilayah memang memiliki lebih banyak data yang tersedia ketimbang wilayah lainnya. Data keanekaragaman hayati memang jauh lebih terbatas di daerah tropis, misalnya.
LPI hanya mencakup angka-angka spesies vertebrata–mamalia, burung, ikan, reptil, dan amfibi.
Sementara indeks ini tidak mencakup serangga, karang, jamur, atau tanaman. Indeks terakhirnya adalah perubahan rata-rata dalam ukuran populasi di seluruh populasi hewan yang disertakan. Angka ini tidak mewakili setiap populasi dan sensitifitas terhadap perubahan lingkungan.
Hasil temuan Living Planet Index
Tabel di atas adalah pesan utama dari laporan LPI 2022. Laporan tersebut memberi tahu kita bahwa dari tahun 1970 hingga 2018, terjadi penurunan rata-rata 69 persen di seluruh populasi hewan yang diteliti.
Jenis dan berapa banyak satwa liar dunia yang dicakup oleh LPI?
Dalam laporan terakhir, LPI mencakup 31.821 populasi dari 5.230 spesies di seluruh dunia. LPI hanya mencakup spesies bertulang belakang–mamalia, burung, ikan, reptil, dan amfibi.
Laporan ini mencakup sejumlah besar populasi dari setiap wilayah dunia. Dalam laporan terbaru, para penulis secara signifikan meningkatkan jumlah studi yang dimasukkan dalam bahasa selain bahasa Inggris. Jumlah spesies yang disertakan dari Asia dan Pasifik meningkat seperempatnya sejak laporan tahun 2020.
Untuk Afrika, cakupan spesies meningkat 37 persen. Dan yang paling penting, cakupan spesies meningkat 66 persen di Amerika Latin dan Karibia.
Boleh jadi ini adalah kemajuan besar. Namun, daerah tropis masih kurang terwakili dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Utara. Hal ini tidak ideal, mengingat daerah tropis merupakan rumah bagi keanekaragaman spesies terbesar dan tempat satwa liar paling terancam.
Hal ini yang menunjukkan dua keterbatasan lebih lanjut
Pertama, hanya mencakup sebagian kecil spesies. Hanya 16 persen spesies burung yang diketahui, 11 persen mamalia, 6 persen ikan, dan 3 persen amfibi serta spesies reptil. Sulit untuk mengatakan seberapa representatif data yang tersedia, sering kali spesies yang paling kita khawatirkan mendapatkan perhatian paling besar dalam penelitian.
Kedua, banyak kelompok taksonomi yang tidak disertakan sama sekali–tidak ada yang membahas serangga, jamur, karang, atau tanaman. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh ketersediaan data–lebih mudah menghitung beruang daripada semut.
LPI global ditunjukkan pada grafik, di mana nilai pada tahun 1970 diindeks hingga 100 persen. Seperti yang kita lihat, angka ini telah turun menjadi 31 persen pada tahun 2018, yang menandakan penurunan sebesar 69 persen.
Sekali lagi, LPI tidak memberi tahu kita jumlah spesies, populasi, atau individu yang hilang; jumlah kepunahan yang telah terjadi, atau bahkan pangsa spesies yang menurun. LPI hanya memberi tahu kita bahwa antara tahun 1970 dan 2018, secara rata-rata, terjadi penurunan ukuran populasi sebesar 69 persen dari 31.821 populasi yang diteliti.